Rabu, 11 November 2020

Cara Penggunaan Tanda Baca Yang Benar Menurut Eyd Beserta Contohnya

Penggunaan Tanda Baca Menurut Ejaan yang Disempurnakan (EYD) – Dalam menulis tanda baca ialah salah satu elemen yang wajib kita amati. Tanda baca berhubungan dekat dengan bunyi (fonem). Hal ini dikarenakan tanda baca mensugesti intonasi saat membaca suatu tulisan dan intonasi sangat mempengaruhi intepretasi sebuah kalimat (baca juga : jenis jenis kalimat). Sering kali, kita masih dibingungkan dengan penggunaan berbagai tanda baca yang ada. Untuk itu, berikut kami berikan ulasan perihal tanda baca beserta contoh penggunaannya menurut kaidah ejaan yang disempurnakan (EYD). Tanda Titik (.) Seperti yang sudah kita pahami, tanda titik dipakai untuk menyelesaikan sebuah kalimat pernyataan, tetapi tanda titik bekerjsama masih memiliki berbagai kegunaan lain. Di bawah ini ialah kaidah penggunaan tanda titik menurut ejaan yang disempurnakan (EYD): 1. Tanda titik dipakai pada selesai kalimat pernyataan. Contoh: Ani sedang berguru di rumah. Toni menolak pernyataan yang disampaikan oleh Budi. Dalam penggunaan tanda titik di simpulan kalimat, terdapat beberapa pengecualian selaku berikut, 1.1. Tanda titik tidak digunakan pada simpulan judul yang ialah kepala karangan, ilustrasi, atau tabel. Misal: Seminar Nasional Konsumen Cerdas (nama program) Pembahasan (judul bagian) Gambar 3 Struktur Sel Hewan Tabel 6 Keikutsertaan Indonesia di Ajang Olimpiade 1988 s.d. 2012 1.2. Tanda titik tidak dipakai pada selesai alamat akseptor dan pengirim surat, serta tanggal surat. Misal: Kepala Sekolah Dasar Negeri 1 Jayakarta    Jalan Pemuda 36    Jayakarta    Jakarta 10320 2. Kepala Badan Eksekutif Mahasiswa     Kampus IPB Dramaga     Bogor 3. 30 Juni 2015 4. Jakarta, 4 November 2015 2. Tanda titik digunakan di belakang angka atau karakter dalam sebuah sketsa, ikhtisar, atau daftar. Contoh: I. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang 1.2 Tujuan III. Kesimpulan dan Saran 3.1 Kesimpulan 3.2 Saran Panduan Umum Ejaan Bahasa Indonesia A. Penggunaan Tanda Hubung B. Penggunaan Tanda Baca B.1 Penggunaan Tanda Titik (.) B.2 Penggunaan Tanda Koma (,) Dalam penggunaan tanda titik di belakang angka atau huruf, ada beberapa pengecualian selaku berikut, 2.1. Tanda titik tidak dipergunakan pada angka atau aksara yang telah bertanda kurung dalam suatu perincian. Misal: (BENAR) Teks Anekdot (baca juga : acuan teks anekdot) memiliki tujuan selaku berikut, (1) menyampaikan kritik atas sebuah fenomena atau tokoh. (2) menghibur pembaca. (SALAH) Fungsi dari bahasa nasional antara lain, (1.) lambang nasional (2.) identitas nasional (3.) alat pemersatu bangsa 2.2. Tanda titik tidak dipergunakan pada simpulan penomoran digital lebih dari satu angka. Misal:  (BENAR) Pendahuluan 1.1 Latar Belakang 1.2 Tujuan (SALAH) Pendahuluan 1.1. Latar Belakang 1.2. Tujuan 2.3. Tanda titik tidak dipergunakan di belakang angka atau angka terakhir dalam penomoran deret digital yang lebih dari satu angka pada judul tabel, skema, grafik, atau gambar. Misal: (BENAR)         Bagan 2 Struktur Organisasi Badan Eksekutif Mahasiswa         Grafik 1.1 Distribusi Pendapatan Petani di Desa Karangmuncang         (SALAH)         Gambar 7. Gedung SMP Negeri 2 Wonowari         Tabel 1.1. Kondisi Irigasi di Desa Babakan Jati 3. Tanda titik digunakan untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang menunjukkan waktu atau rentang waktu. Contoh: Pukul 11.25.37 (pukul 11 lewat 25 menit 37 detik atau pukul 1, 25 menit, 37 detik) 23.23 (3 jam, 23 menit, 23 detik) 00.34 (pukul 12 malam melalui 34 detik) 23.49 jam (23 menit, 49 detik) 00.53 jam (53 detik) 4. Tanda titik dipakai dalam daftar pustaka di antara nama penulis, tahun, judul tulisan (yang tidak rampung dengan tanda tanya atau tanda seru), dan kawasan terbit untuk penulisan daftar pustaka berbentukbuku. Sedangkan untuk penulisan daftar pustaka dari postingan, tanda titik digunakan di antara nama penulis, tahun, judul postingan, nama jurnal, dan edisi. Contoh: Satria A. 2009. Pesisir dan Laut untuk Rakyat. Bogor (ID): IPB Pr. Sudirman LI. 2010. Partia; purification of antimicrobial compound isolated from mycelia of tropical Lentinus cladopus LC4. Hayati J Biosci. 17(2)63-67. 5. Tanda titik digunakan untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya yang menawarkan jumlah. Contoh: Jumlah buku Raditya Dika yang terjual meraih 1.000.000 eksemplar. Untuk menyelenggarakan acara tersebut, pemerintah menganggarkan dana sebesar Rp2.789.000.000,00. Kapasitas stadion sepak bola baru yang mau dibangun di Kota Bogor diperkirakan bisa menampung lebih dari 80.000 suporter. Dalam penggunaan tanda titik untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya, terdapat beberapa pengecualian selaku berikut, 5.1.Tanda titik tidak digunakan untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya yang tidak menawarkan jumlah. Misal: Ayah saya lahir pada tahun 1956. Kata pungtuasi terdapat dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa halaman 1078. Pembayaran dapat dilakukan lewat transfer ke nomor rekening 133007693928. 6. Tanda baca titik dipakai untuk kependekan gelar, baik akademik maupun kebangsawanan. Contoh: Siti Raminah, S.E. Otto Iskandar Dijaya, Ph.D. R.A. Kartini Tanda Koma (,) Berikut ini kaidah penggunaan tanda baca koma berdasarkan ejaan yang disempurnakan: 1. Tanda koma dipakai di antara unsur-bagian dalam suatu pemerincian atau pembilangan. Contoh: Seminar tersebut akan dihandiri oleh menteri, rektor, serta pembiacara-pembiacara yang tak kalah hebat. Wati, Indra, dan Siska merupakan tiga bersaudara. Lomba ini akan memperebutkan juara pertama, kedua, dan ketiga. 2. Tanda koma dipakai sebelum kata penghubung (konjungsi) yang menunjukkan pertentangan, seperti tetapi, melainkan, sedangkan, dan lain sebagainya dalam kalimat majemuk setara (baca : acuan kalimat beragam setara). Contoh: Anita bekerja di salah satu perusahaan swasta, tetapi honor yang ia terima jauh dibawah rata-rata. Ayahnya bukan pegawai bank, melainkan manajer di salah satu di perusahaan swasta. Ibu bertugas memasak di dapur setiap harinya, sedangkan Ani mencuci peralatan kotor yang ada. 3. Tanda koma dipakai untuk memisahkan anak kalimat yang dalam penulisannya mendahului induk kalimat. Contoh: Demi menghalangi terjadinya tindak kenjahatan, pegawapemerintah kepolisian merazia setiap kendaan bermotor yang melalui di Jalan Juanda siang itu. Karena dosen mempunyai sebuah problem, perkuliahan pada hari ini ditiadakan. Bila ia tiba, maka aku menentukan untuk tetap tinggal. Sebagai catatan, untuk induk kalimat yang ditulis terlebih dahulu dari anak kalimat, maka tidak perlu ditambahkan tanda baca titik di antara keduanya. Misal: Kelas diliburkan karena dosen yang mengajar sedang ada problem. Dia menerima nilai tertinggi di ujian alasannya beliau paling rajin dikala di kelas. 4. Tanda koma digunakan di belakang kata atau ungkapan penghubung antar kalimat, mirip oleh alasannya adalah itu, jadi, dengan demikian, sehubungan dengan itu, walaupun demikian, dan lain sebagainya. Contoh: Rani ialah murid dari sekolah unggulam. Oleh karena itu, orang tuanya berharap fokus untuk berguru tanpa terusik aktivitas yang lain. Pak Salhan memang diketahui baik oleh warga sekitar. Jadi, wajar dikala warga mengajukannya menjadi ketua RW di komplek daerah dingga mereka. Raihan memang kesulitan dalam hal memahami materi perkuliahan. Meskipun demikian, ia tidak pernah mengalah untuk terus berguru. 5. Tanda koma digunakan sebelum dan/atau sesudah kata seru, mirip o, ya, wah, aduh, hai, dan lain sebagainya. Selain itu tanda koma juga dipakai sebelum dan/atau setelah kata sapaan, seperti Bu, Dik, Kak, dan lain-lain. Contoh: Selamat siang, Dik! da yang mampu aku bantu? Aduh, gue lupa bawa laporan praktikum kedua. Ya, Shinta baru menyadari kemiripan kedua tas tersebut. 6. Tanda koma digunakan untuk memisahkan petikan eksklusif dari bab lain dalam kalimat. Contoh: Ayah berpesan, “Empat tahun dari kini, Ayah tunggu prestasi yang membanggakan.” “Saya berkenalan dengan Tania sekitar 4 tahun lalu.”, Diska mengawali ceritanya, “Ibunya seoramg guru, sedangkan ayahnya mendekam di perjara.” “Kamu sedang apa?”, tanya Toni 7. Tanda koma digunakan di antara (a) nama dan alamat, (b) bab-bab alamat, (c) tempat dan tanggal, serta (d) nama tempat dan wilayah kalau ditulis secara berurutan. Contoh: Saudara Arya Hendrata, Jalan Beo Raya 45, Jakarta Utara Dr. Ir. Lia Mulia, M.Sc. Bukittinggi, 23 April 1987 Dramaga, Bogor, Jawa Barat 8. Tanda koma dipakai untuk memisahkan bab nama yang dibalik susunannya dalam daftar pustaka. Selain itu tanda koma juga dipakai untuk memisahkan masing-masing nama kalau suatu buku atau artikel memiliki lebih dari satu penulis dalam daftar pustaka. Contoh: Satria A. 2009. Pesisir dan Laut untuk Rakyat. Bogor (ID): IPB Pr. Sudirman LI. 2010. Partia; purification of antimicrobial compound isolated from mycelia of tropical Lentinus cladopus LC4. Hayati J Biosci. 17(2)63-67. 9. Tanda koma digunakan di antara bagian-bagian dalam catatan kaki atau catatan tamat. Contoh: Sutan Takdir Alisjahbana, Tata Bahasa Baru Bahasa Indonesia, Jilid  2  (Jakarta:  Pustaka Rakyat,  1950),  25. J.S. Poerwadarminta, Bahasa Indonesia untuk Karang-mengarang (Jogjakarta:  UP Indonesia,  1967),  hlm. 4. 10. Tanda koma digunakan di antara nama orang dan akronim gelar akademis yang mengikutinya. Penggunaan tanda koma in bertujuan untuk membedakan gelar akademis dengan kependekan nama diri, keluarga, atau marga. Contoh: Ayu Aji Putri Setia Utami, S.E., M.Agribuss. Bambang S.H. Hanya sebab suatu tanda koma, suatu kalimat dapat mempunyai arti yang sangat berlawanan. Misal: Dara Atika, S.H. (sarjana aturan, gelar akademik) berbeda dengan Dara Atika S.H. (Setia Hasna, kependekan nama) 11. Tanda koma digunakan sebelum angka desimal atau diantara rupiah dan sen yang dinyatakan dengan angka. Contoh: Jarak kota A ke kota B sekitar 14,2 km. Diana membeli gula sebanyak 3.5 kg. Ima department store menunjukkan harga khusus untuk semua rok yang mereka jual, adalah seharga Rp99.999,99. 12. Tanda koma dipakai untuk mengapit keterangan aksesori atau aposisi. Contoh: Soeharto, Presiden II RI, sering disebut selaku Bapak Pembangunan. Leiden, salah satu kota di Belanda, menawarkan daya tarik wisata kota bau tanah bagi para pendatangnya. 13. Tanda koma digunakan di belakang keterangan yang terdapat pasa awal kalimat untuk menyingkir dari salah baca atau salah pemahaman. Contoh: Dalam rangka mengenalkan budaya Sunda ke Indonesia, BEM FEM IPB mengadakan program Bogor Art Festival. Bila tidak memakai tanda koma, maka kalimat akan di atas akan menjadi, Dalam rangka mengenalkan budaya Sunda ke Indonesia BEM FEM IPB menyelenggarakan program Bogor Art Festival,  yang merepotkan untuk dibaca dan dikenali. Tanda Titik Koma (;) Berikut ini beberapa penggunaan tanda titik koma (;) untuk aneka macam tulisan: 1. Tanda titik koma dapat dipakai sebagai pengganti kata penghubung untuk memisahkan kalimat setara yang satu dengan kalimat setara lainnya dalam kalimat majemuk. Contoh: Ayah gres saja pulang; belum dewasa masih belum tidur. Tono bertugas mempersiapkan alat dan materi; Wati bertugas membuat pudding; Cita bertugas menjual pudding yang sudah dibentuk. 2. Tanda titik koma dipakai pada tamat perincian yang berbentukklausa. Contoh: Di buka lowongan untuk Management Trainee, dengan patokan selaku berikut: (1) lulusan S-1 dengan IPK sekurang-kurangnya3.00/4.00 (untuk universitas negeri) atau 3.25/4.00 (untuk universitas swasta); (2) mempunyai kemampuan bahasa Inggris yang lancar, baik tertulis maupun mulut; (3) sehat jasmani dan rohani; (4) bersedia mengikuti program pembinaan selama satu tahun. 3. Tanda titik koma digunakan untuk memisahkan bab-bab pemerincian dalam kalimat yang sudah memakai tanda koma. Contoh: Berikut susunan program untuk program pada pagi hari ini: Pembukaan oleh MC; Menyanyikan lagu Indonesia Raya, Hymne IPB, dan Mars FEM; Sambutan Ketua Panitia; … Setiap akseptor mesti menentukan satu barang dari payung, jas hujan, atau topi; kamera, laptop, atau ponsel pintar; liburan ke Bali, Lombok, atau Yogjakarta. Tanda Titik Dua (:) Berikut ini aneka macam penggunaan tanda baca titik dua menurut kaidah ejaan yang disempurnakan (EYD): 1. Tanda titik dua digunakan pada simpulan suatu pernyataan lengkap yang dibarengi pemerincian atau klarifikasi. Contoh: Andi dan Sila mengisi rumah gres mereka dengan banyak sekali piranti rumah tangga: sofa, kasur, lemari, dan sebagainya. Andi mempertaruhkan segalanya dalam tes ini karena baginya cuma ada dua opsi: lolos tes beasiswa ke Belanda atau kembali pulang ke kampung menggarap sawah milik keluarga. Meski dipakai dalam pemerincian, namun tanda titik dua tidak digunkan untuk klarifikasi atau pemerincian yang menuntaskan sebuah pernyataan. Misal: (BENAR) Untuk mendekorasi kelas, kita membutuhkan balon, gabus warna, dan juga pita hias. (SALAH) Untuk mendekorasi kelas, kita memerlukan: balon, gabus warna, dan juga pita hias. 2. Tanda titik dua digunakan sehabis kata atau ungkapan yang memerlukan pemerian. Contoh: Ketua        : Ramadhan F.N.   Sekretaris : Riana Putri   Bendahara: Sita Novita 3. Tanda titik dua dipakai dalam naskah drama atau lakon setelah kata yang memberikan pelaku dalam percakapan. Contoh: Pemuda : “Ini tidak mampu dibiakan begitu saja, Pak Kades!”   Warga desa : “Benar sekali, Pak.”   Pemuda       : “Sudah dua orang tewas karena kelakuan dukun santet itu, Pak!” 4. Tanda titik dua dipakai di antara (a) jilid atau nomor dan halaman, (b) surah dan ayat dalam kitab suci, (c) judul dan anak judul, serta (d) nama koa dan penerbit dalam daftar pustaka. Contoh Horizon XLII, No. 8/2008: 8 Surah Al-Baqarah: 2-5 Dari Pemburu ke Terapeutik: Analogi Cerpen Nusantara Satria A. 2009. Pesisir dan Laut untuk Rakyat. Bogor (ID): IPB Pr. Tanda Hubung (-) Berikut ini contoh-acuan pemakaian tanda hubung sesuai EYD: 1. Tanda hubung dipakai untuk menandai bab kata yang terpenggal oleh pergeseran baris. Contoh: Dalam pelaksanaannya, sering kali terjadi kesalahan-kesalahan yang ti-dak dikehendaki. Ketika sedang mencuci di sungai, bawang putih menyelamakan seekor i- kan mas. 2. Tanda hubung digunakan untuk menyambung komponen kata ulang. Contoh: pura-pura bolak-balik kemerah-merahan 3. Tanda hubung dipakai untuk menyambung tanggal, bulan, dan tahun yang ditulis dengan angka atau menyambung abjad yang sudah dieja satu per satu. 11-12-2013 I-n-d-o-n-e-s-i-a 4. Tanda hubung dipakai untuk memperjelas korelasi kata atau istilah Contoh: Ber-ganti-an Dua-puluh-lima ribuan (25 x 1000) Dua-puluh lima-ribuan (20 x 5000) 5. Tanda hubung digunakan untuk merangkai. Contoh: Se-Kabupaten, Se-JawaTengah Ke-2, ke-3 Tahun 2000-an, 1960-an Ber-KTP, sinar-X, KTP-mu, SIM-ku D-3, S-1, S-2, S-3 Namun, tanda hubung tidak mampu dipakai di antara aksara dan angka, kalau angka tersebut menunjukkan jumlah aksara, misal BP3K; LP3I; P3K; dan lain sebagainya. 6. Tanda hubung digunakan untuk merangka bagian bahasa Indonesia dengan bahasa lain, baik bahasa tempat maupun ajaib. Contoh: Meng-upload Di-sowan-i 7. Tanda hubung digunakan untuk menandai bentuk terikat yang menjadi objek bahasan. Contoh: Kata pasca- berasal dari bahasa Sansekerta. Akhiran –isasi pada kata betonisasi seharusnya diubah menjadi pembetonan. Tanda Pisah (—) Berikut ini kaidah penulisan tanda baca pisah (—) yang sesuai dengan EYD, 1 .Tanda pisah mampu dipakai untuk menghalangi penyisipan kata atau kalimat yang memberikan penjelasan selain yang telah disebut di bangun kalimat. Contoh: Rani terjatuh—aku yakin ia menangis—dari sepeda kumbangnya dan masuk ke got depan komplek. 2. Tanda pisah digunakan untuk menegaskan adanya informasi aposisi atau keterangan lain. Contoh: Atlet sekelas Taufik Hidayat—penyabet medali emas di Yunani—harusnya mendapat apresiasi yang pantas dari negera atas usahanya mengharumkan nama bangsa Indonesia. Penemuan teori Big Bang—teori yang menyatakan bahwa semesta terbentuk atas satu ledakan maha dahsyat—sudah merubah pemahaman kita terhadap alam semesta. 3. Tanda pisah digunakan antara dua bilangan, tanggal, atau kawasan yang mempunyai arti ‘hingga dengan’ atau ‘hingga ke’. Contoh: 23-28 Januari 2016 Dari tahun 1997-2007 Jakarta-Bandung Tanda Tanya (?) Di bawah ini ialah contoh penggunaan tanda tanya dalam penulisan, 1. Tanda tanya digunakan di final kalimat tanya. Contoh: Kapan hari kemerdekaan Indonesia? Berapa jumlah provinsi di Indonesia? 2. Tanda tanya yang dikurung dipakai untuk menyelesaikan ungkapan atau pernyataan yang disangsikan atau kurang terbukti kebenarannya. Contoh: Dimas Kanjeng bisa memalsukan duit (?) Ada hantu ‘Satpam Terbang’ yang berkeliaran di asrama (?) Tanda Seru (!) Tanda seru dipakai untuk menuntaskan kalimat yang berupa undangan atau perintah yang menggambarkan emosi yang berpengaruh, kesungguhan, ketidakpercayaan, atau rasa kagum. Contoh: Hidup mahasiswa! Benar-benar indah pantai ini! Deskripsikan gambar tersebut dalam satu kalimat! Tanda Elipsis (…) Berikut ini beberapa contoh penggunaan tanda elipsi sesuai dengan kaidah EYD. 1. Tanda Elipsis digunakan untuk pertanda bahwa sebuah kalimat atau kutiban ada bab yang sengaja dihilangkan. Contoh: Dalam UUD 1945 disebutkan empat tujuan Negara Indonesia, adalah melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, meningkatkan kemakmuran biasa , …. Menurut … maka diprediksi dunia akan kekurangan pangan dalam era waktu kurang dari 50 tahun lagi. 2. Tanda elipsis dipakai untuk menulis perkataan yang tidak akhir dalam dialog. Contoh: “Bagaimana jikalau kita … Bukankah itu lebih baik?” “ … Ya telah aku ikuti apa kata mereka saja.” Dalam penggunaan tanda elipsis, ada beberapa kaidah penulisan yang harus di perhatikan yakni, Tanda elipsis diawali dan disertai dengan spasi. Untuk penggunaan tanda ellipsis di tamat kalimat diikuti dengan tanda titik, sehingga tanda titik nantinya berjumlah 4 buah. Tanda Petik (“…”) Di bawah ini merupakan kaidah penggunaan tanda petik berdasarkan EYD. 1. Tanda petik dipakai untuk mengapit petikan eksklusif yang berasal dari obrolan, naskah, dialog, dan sejenisnya. Contoh: “Jam berapa ini?”, tanya Andri pada wanita di sampingnya. Menurut Pasal 31 Undang-Undang Dasar 1945, “Setiap warga negara berhak menemukan pendidikan”. 2. Tanda petik digunakan untuk mengapit judul sajak, lagu, film, sinetron, postingan, naskah, bagian buku, dan lain-lain yang disebutkan dalam suatu kalimat. Contoh: Film “Dr. Strange” yang dibintangi actor Benedict Cumberbatch kini tengah merajai box office. Buatlah resensi dari novel “Laskah Pelangi”! 3. Tanda petik digunakan untuk mengapit perumpamaan dengan arti khusus maupun perumpamaan ilmiah yang kurang dikenal. Contoh: Di musim Pemilu ini, dikhawatirkan akan banyak “serangan fajar”. Praktik menunjukkan “amplop” kepada petugas masih sering terjadi sampai ketika ini. Tanda Petik Tunggal (‘…’) Berikut ini kaidah penggunaan tanda pentik tungga sesuai ejaan yang disempurnakan (EYD). 1. Tanda petik tunggal digunakan untuk mengapit petikan di dalam petikan. Contoh: “Sepertinya waktuku cukup untuk membaca novel ‘Edensor’ sembari menanti kedatanganmu tadi”, ucap Wati kesal. “Andreas, apa kau tadi juga mendengar suara ‘pluk’ di belakang pohon sana?”, Rey berbisik takut pada Andreas. 2. Tanda petik tunggal digunakan untuk mengapit makna, terjemahan, atau klarifikasi dari sebuah kata atau perumpamaan. Contoh: terdakwa                        ‘yang didakwa’ pungtuasi                       ‘tanda baca’ matur nuwun               ‘terima kasih’ policy ‘kebijakan’ Tanda Kurung ((…)) Tanda kurung mempunyai beberapa kegunaan dalam penulisan sehari-hari, berikut ini beberapa kegunaan kegunaan tanda kurung berdasarkan kaidah EYD. 1. Tanda kurung digunakan untuk mengapit informasi atau penjelasan. Contoh: Lembaga pengkreditan tersebut menyediakan jasa pengkreditan dengan jaminan surat bukti kepemilikan kendaraan bermotor (BPKB). Mahasiswa Agribisnis IPB berhasil mengadakan Lokakarya (workshop) di tujuh kecamatan berbeda di Kabupaten Kuningan. 2. Tanda kurung digunakan untuk mengapit keterang atau klarifikasi yang bukan bab utama kalimat. Contoh: Keterangan tersebut (lihat Tabel 2.4) mengambarkan kalau tren konkret investasi syariah di Indonesia dari tahun ke tahun. Artis asal Singapura itu nampak menarik dalam balutan busana tradisional Cina bercorak naga (mahluk mitologi Cina) di red carpet acara tadi malam. 3. Tanda kurung dipakai untuk mengapit huruf atau kata yang keberadaannya di dalam teks mampu dimunculkan maupun dihilangkan. Contoh: Ani pergi membeli memakai (bus) Kopaja. Liburan kali ini, diperkirakan akan banyak turis yang mengunjungi (pulau) Bali. 4. Tanda kurung dipakai untuk mengapit huruf atau angka yang dipakai selaku penunjukpemerincian. Contoh: Penentuan bauran pemasaran ini mempertimbangkan (a) product, (b) price, (c) place, dan (d) promotion. Berkas lamaran mesti melampirkan (1) Akta kelahiran, (2) Surat berkelakuan baik dari kepolisian, (3) Surat informasi kesehatan yang dikeluarkan rumah sakit, dokter, ataupun puskesmah. Tanda Kurung Siku ([…]) Tanda kurung siku mungkin jarang dijumpai di teks tertulis atau naskah lainny, tetapi kita juga perlu tahu penggunaan tanda kurung siku berdasarkan kaidah EYD seperti yang disebutkan dibawah ini. 1. Tanda kurung siku digunakan untuk mengapit aksara, kata, atau kalangan kata sebagai tanda koreksi atau aksesori atas kesalahan atau kekurangan naskah orisinil yang ditulis oleh orang lain. Contoh: [Kongres Pemuda II] tanggal 28 Oktober ialah hari yang sangat bersejarah bagi Republik Indonesia sehingga diperingati selaku Hari Sumpah Pemuda. 2. Tanda kurung siku dipakai untuk mengapit keterang dalam kalimat penjelas yang terdapat dalam tanda kurung. Contoh: Persamaan antara kedua hal tersebut (perbedaannya sudah disebutkan di Bab II [lihat halaman 73-74]) akan dikupas pada bagian ini. Tanda Garis Miring (/) Berikut ini beberapa acuan penggunaan tanda baca garis miring menurut kaidah EYD. 1. Tanda garis miring digunakan dalam penulisan nomor surat, nomor pada alamat, dan penandaan era satu tahun yang terbagi menjadi dua tahun takwim. Contoh: Nomor: 023/A.1/BEMFE/XI/2016 Jalan Pemuda III/10 Masa bakti 2015/2016 2. Tanda miring dipakai selaku pengganti kata dan, atau, serta setiap. Contoh: mahasiswa/mahasiswi                       ‘mahasiswa dan mahasiswi’ pisang rebus/goreng/bakar              ‘pisang rebus atau goreng atau bakar’ sebelum dan/atau sesudah               ‘sebelum dan sehabis atau sebelum atau setelah’ harganya Rp15.000,00/buah           ‘harganya Rp15.000,00 untuk setiap buahnya’ 3. Tanda garis miring dipakai untuk mengapit abjad, kata, atau kalangan kata sebagai koreksi atau penghematan atas kesalahan atau kelebihan di dalam naskah orisinil yang ditulis orang lain. Contoh: Kong/g/res Pemuda II diselenggarakan pada tanggal 28 Oktober 1928, pada kesempatan tersebut lagu “Indonesia Raya” untuk pertama kalinya dikumandangkan. Tanda Penyingkat atau Apostrof (‘) Tanda penyingkat dipakai untuk menerangkan penghilangan bab kata atau angka tahun dalam konteks tertentu. Contoh: Paketnya telah diterima, ‘kan? (‘kan berarti bukan) Libur ‘lah datang. (‘lah berarti telah) 3-3-’14 (’14 memiliki arti 2014) Sekian pembahasan perihal penggunaan tanda baca beserta contohnya. Semoga artikel ini berfaedah.
Sumber https://e-the-l.blogspot.com


EmoticonEmoticon