Senin, 23 Maret 2020

Kalimat Utama Dan Penjelas Dalam Paragraf Dan Acuan Kalimatnya

Kalimat utama dan kalimat penjelas yaitu komponen-komponen penting dalam jenis-jenis paragraf, utamanya untuk paragraf induktif, paragraf deduktif, paragraf ineratif, dan paragraf adonan. Kalimat utama sendiri merupakan kalimat yang berisi pokok utama suatu paragraf. sementara itu, kalimat penjelas ialah detail dari kalimat utama. Untuk lebih mengetahui kedua bagian ini dalam paragraf, berikut ini ditampilkan beberapa teladan kalimat utama dan penjelas dalam paragraf bahasa Indonesia yang tertera sebagaimana di bawah ini! Paragraf 1: (1) Konsisten dalam melaksanakan semua hal mampu menawarkan sejumlah faedah untuk diri kita sendiri. (2) Dengan konsistensi yang kita berdiri, kita bisa sudah biasa melakukan sesuatu secara rutin dan teratur. (3) Selain itu, konsistensi juga dapat menciptakan diri kita menjadi eksklusif yang kuat dan handal, serta teguh dalam menjalani sebuah hal. Pada paragraf di atas, kalimat (1) yang ditulis miring yaitu kalimat utama, sedangkan sisanya ialah kalimat penjelas. Paragraf 2: (1) Beberapa masakan tradisional mengalami sejumlah inovasi, tak terkecuali dengan cilok. (2) Jajanan tradisional khas Bandung ini kini tak cuma dihidangkan dengan cara dikukus saja. (3) Melainkan, sekarang cilok bisa diolah dengan cara dikuah, digoreng, bahkan dibakar. (4) Salah satu varian cilok tersebut yakni cilok goreng. (5) Seperti namanya, varian cilok ini dibuat dengan cara digoreng lalu diberi sejumlah bumbu penyedap. (6) Adapun bumbu-bumbu tersebut antara lain bumbu kacang, bubuk kacang, dan debu cabe. (7) Jajanan ini cukup populer di Bandung dan bisa dijumpai di hampir setiap ujung jalan di kota Bandung. Pada paragraf di atas, kalimat (1) yang dicetak miring yakni kalimat utama. Sementara itu, kalimat (2) sampai (7) ialah kalimat penjelas dari kalimat nomor (1) tersebut. Paragraf 3: (1) Bekerja terlalu keras sampai lupa waktu dapat menciptakan tubuh gampang lelah. (2) Selain itu, beberapa penyakit kronis lain mampu menjangkiti orang-orang yang melakukan pekerjaan terlalu keras. (3) Misalnya: kehilangan cairan tubuh, tertekan, hingga serangan jantung. (4) Oleh akhirnya, kita selaku pekerja janganlah terlalu keras dalam melakukan pekerjaan biar tidak terpapar sejumlah dampak negatif. (5) Sebagai gantinya, kita harus bisa menngatur waktu, kapan waktu untuk istirahat dan kapan waktu untuk melakukan pekerjaan . (6) Jika belum mampu, kita bisa menjajal langkah lain, adalah dengan berdiam diri sejenak atau merebahkan diri sejenak di sela-sela jam kerja kita yang padat. Kalimat nomor (4) yang dicetak miring pada paragraf di atas merupakan kalimat utama. Sementara itu, kalimat nomor (1), (2), (3), (5), dan (6) adalah kalimat penjelas bagi kalimat nomor (4) tersebut. Paragraf 4: (1) Sebuah roda yang berputar kadang-kadang dapat berada di atas dan kadang pula ada di bawah. (2) Hal senada juga berlaku dengan kehidupan. (3) Dalam kehidupan ini, kadang-kadang kita bisa berada di atas kesuksesan dan kadang pula bisa berada di bawah jurang kegagalan. (4) Oleh alasannya itu, kita selaku manusia janganlah terlalu arogan dikala di atas, dan jangan terlalu sedih dikala di bawah, alasannya adalah kehidupan manusia akan senantiasa berputar bagaikan sebuah roda. Kalimat (4) pada paragraf di atas merupakan kalimat utama paragraf tersebut. Sementara kalimat-kalimat lainnta merupakan kalimat penjelas. Demikianlah beberapa teladan kalimat utama dan penjelas dalam paragraf bahasa Indonesia. Jika pembaca ingin mengetahui beberapa contoh kalimat utama dan penjelas yang ditampilkan dalam format paragraf, pembaca mampu membuka artikel pola kalimat utama dalam paragraf dan acuan kalimat penjelas dalam paragraf. Semoga bermanfaat dan mampu memperbesar pengetahuan bagi para pembaca sekalian. Terima kasih.
Sumber https://e-the-l.blogspot.com


EmoticonEmoticon