Pengertian Majas Alegori dan Kalimat Contohnya. Gaya bahasa tidak bisa lepas dari cara penulisan banyak sekali jenis jenis karangan. Ada berbagai macam macam majas, namun secara lazim dikelompokkan menjadi 4 kalangan besar. Pembagian ini yaitu majas perbandingan, majas sindiran, majas penegasan, dan majas pertentangan. Sebelumnya sudah dibahas ihwal macam macam majas perbandingan dan macam macam majas pertentangan. Artikel ini akan membicarakan perihal salah satu majas perbandingan, yakni majas alegori. Pengertian Alegori menurut KBBI diartikan sebagai dongeng yang dipakai sebagai lambang (ibarat atau kias) perikehidupan manusia yang sebenarnya untuk mendidik perihal adab atau membuktikan sesuatu. Secara etimologis, alegori berasal dari bahasa Yunani kuno “allegorein” yang berarti bicara sebaliknya. Majas alegori merupakan gaya bahasa yang menggunakan penggambaran atau kiasan untuk membuktikan sesuatu. Karena memakai suatu kiasan dan klarifikasi, maka majas alegori termasuk dalam majas perbandingan. Majas perbandingan lain yang sudah dibahas sebelumnya diantaranya majas eufimisme, pola majas personifikasi, dan majas contoh majas perkumpulan. Majas alegori banyak didapatkan dalam beberapa karangan fiksi mirip syair, macam macam cerpen dan novel. Gaya bahasa ini juga didapatkan dalam hadits atau ayat al-qur’an. Untuk lebih terperinci, lihat teladan majas alegori berikut. Contoh Majas Alegori Menjalani kehidupan berumah tangga, sama seperti mengarungi samudera dengan suatu perahu. Kadang kali, kita akan melihat indahnya panorama lautan yang begitu menarik, namun tak jarang pula hantaman ombak dan topan menerpa dan menciptakan guncangan dahsyat ke tubuh kita. Rasulullah bersabda, perumpaan seorang mukmin adalah mirip lebah. Ia tidak makan kecuali yang baik, tidak menghasilkan kecuali yang baik, dan bila berada pada sebuah daerah tidak menghancurkan. Dunia ini laksana flora hijau yang bisa menyihir mata setiap orang yang memandangnya. Sungguh menakjubkan dan begitu indah. Namun, lambat laun beliau akan menguning, kering, dan hingga akhirnya musnah. Hubungan manusia itu mirip rangkaian huruf, seindah apapun aksara terukir, tidak akan ada maknanya tanpa adanya spasi, tidak dapat dimengerti tanpa adanya jeda, kasih sayang tidak muncul tanpa adanya jarak. (disandur dari Filosofi Kopi, Dee Lestari) Otak insan bagai mata pisau. Semakin diasah, ia akan menjadi semakin tajam dan membuatnya makin disegani orang. Tapi, dikala dibiarkan tergeletak begitu saja, lambat laun ia akan tumpul, mengarat, dan tak lagi menyilaukan. Ibadah ibaratnya berdagang. Ada kawasan berjualan, modalnya iman dan keyakinan, lalu manfaatnya ialah pahala dan akhir di akhirat. Perjalanan kehidupan anak adam seumpama sungai dengan air mengalir. Ia mengalir dari hulu, melewati lembah, menyusuri tebing-tebing, anak sungai, sampai pada risikonya berhenti ketika bertemu dengan lautnya. Sholat ibarat sungai bersih yang mengalir. Orang yang mandi didalamnya akan higienis dari kotoran yang melekat. Cinta itu seperti menggenggam pasir. Bila tidak digenggam akan hilang, namun bila digenggam terlalu dekat akan terdesak keluar melalui celah jari. Anak yang gres lahir mirip halnya kertas yang kosong. Ia begitu bersih dan tiada bernoda. Oleh alhasil, jagalah beliau dengan hati-hati. Torehkan tinta emas ke setiap lembarannya. Warnailah ia dengan warna yang indah. Kecantikan muka bagaikan bunga yang segar. Rusak kalau tidak dijaga, kian mekar bila dirawat. Namun pada alhasil semua perawatan tidak akan mampu menghindarkan bunga dari kelayuan. Al qur’an adalah rambu yang dapat memandu kita ke hadirat Ilahi Rabbi. Selama kita patuh terhadap semua rambu tersebut, maka kita akan selamat sampai tujuan tamat. Orang yang beriman akan hidup seperti lebah. Dia hanya makan dan minum yang baik, pergi ke tempat daerah yang tidak rusak dan menghasilkan hal yang baik (madu). Waktu laksana pedang yang tajam. Bila seseorang mampu memainkannya dengan teliti, maka dia akan berguna. Namun, jikalau seseorang gegabah memainkannya, beliau akan menghadirkan musibah. Hidup didunia mirip susunan keyboard piano. Ada keyboard putih dan ada yang hitam. Orang yang tidak berupaya memahami cuma akan mengenali nada dasar. Namun kalau dimainkan oleh orang yang mengetahuinya, maka akan terbentuk alunan musik yang merdu. Kita hidup di dunia layaknya seorang musafir yang tengah singgah di suatu desa untuk mengisi bekal. Waktu dan potensi kita tidaklah lama, sedang perjalanan masih begitu jauh dan bikin capek. Bila kita tidak bisa memanfaatkan waktu dan peluang tersebut dengan sebaik mungkin, maka kita akan menderita di perjalanan berikutnya. Hidup itu seperti roda kincir air. Titik yang ada dibawah akan merasakan ketinggian, begitu pula sebaliknya. Seberapapun inginnya berada dalam satu titik, roda mesti tetap berputar semoga listrik dapat dihasilkan. Seseorang yang bederma di jalan Alloh itu laksana menanam sebuah biji pada lahan subur. Biji tersebut bakal tumbuh menjadi pohon dengan 7 cabang kuat. Dari setiap cabang, orang tersebut akan memanen lebih dari 100 biji pada waktunya. Kehidupan seperti kompilasi genre film. Terkadang drama romantis, sering kali komedi, beberapa memiliki dongeng thriller dan horor. Terkadang banyak memanggil tawa dan meneteskan airmata. Hingga pada akhirnya mencapai ending film-nya Tubuh manusia ibarat mesin. Bekerja siang dan malam, kerap kali dipaksa sampai limit kerjanya. Bila tidak diberi waktu istirahat, maka mesin akan cepat rusak. Oleh alasannya adalah itu biasakan istirahat terencana. Sehingga ongkos dan waktu untuk memperbaiki mesin tidak diperlukan. Hijab mirip bungkus plastik. Barang yang dibungkus plastik kebersihannya lebih terjaga. Tidak sembarang tangan menyentuhnya. Sehingga lebih mahal harganya. Ilmu yakni cahaya. Menerangi kegelapan juga menolong manusia dalam melaksanakan kewajibannya. Dengan cahaya manusia mampu mengetahui dunia. Tanpa mempunyai cahaya, manusia mampu tersandung kedalam lubang Kebohongan ibarat mengkonsumsi coklat. Tidak akan cukup satu buah, pasti akan disertai oleh kebohongan kebohongan lainnya. Kemarahan mirip api. Semakin disulut semakin besar. Oleh karena itu jangan siram dengan minyak mendidih namun dengan air yang menyejukkan. Kekayaan mirip air laut. Jika dibendung disatu daerah usang usang tumpah. Jika diminum kian menghauskan. Tetapi jika dibagikan dalam kotak kotak dan dijemur maka akan menghasilkan garam. Demikian uraian perihal majas alegori – pengertian dan contohnya. Semoga berguna.
Sumber https://e-the-l.blogspot.com
Selasa, 28 Juli 2020
Pemahaman Majas Alegori Dan Kalimat Misalnya
Diterbitkan Juli 28, 2020
Artikel Terkait
- Pengertian Karmina Ciri ciri dan Strukturnya. Pantun merupakan salah satu diantara jenis
- Contoh Paragraf Induktif dan Paragraf Deduktif dalam Bahasa Indonesia Paragraf induktif d
- Kumpulan Contoh Pantun Anak Anak Bersukacita. Berikut adalah beberapa acuan pantun anak-a
- Menurut laman kbbi.kemendikbud.go.id, paragraf didefinisikan selaku bab bab dalam suatu
- Contoh Paragraf Eksposisi Klasifikasi ihwal Kesehatan. Paragraf eksposisi klasifikasi ia
- Paragraf induktif merupakan salah satu di antara jenis-jenis paragraf berdasarkan posisi
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
EmoticonEmoticon