Kamis, 30 Juli 2020

Pemahaman Majas Antonomasia Dan Kalimat Misalnya

Pengertian Majas Antonomasia dan Kalimat Contohnya. Dalam kehidupan bermasyarakat, tentunya kita pernah mendengar seseorang yang diberi sebuah julukan atau diberi gelar tertentu karena ciri khas yang milikinya. Dan terkadang orang yang diberi julukan tersebut dipanggil dengan nama julukannya. Menggantikan nama seseorang dengan nama alias/julukannya inilah yang dinamakan majas antonomasia yang mau kita diskusikan dalam artikel kali ini. Berdasarkan uraian singkat diatas, majas antonomasia mampu kita artikan selaku gaya bahasa yang dipakai untuk menyebutkan seseorang/benda dengan ciri khas/sifat dari seseorang/benda tersebut. Dalam macam macam majas, majas antonomasia termasuk dalam klasifikasi majas perbandingan. Untuk lebih gampang diketahui, dibawah ini acuan-contoh dari majas antonomasia. Si kaki panjang itu mampu menjadi pemenang dalam arena atletik kemarin. Bocah bongsor itu terpilih menjadi finalis dalam ajang bayi sehat nusantara. Kemana saja si pemalas itu? Dari tadi belum tampakjuga batang hidungnya. Kita tidak bisa mengandalkan si lamban itu dalam melakukan pekerjaan . Kapan kau mengajakku berjumpa dengan si konglomerat itu? Si tua renta itu hidup sebatangkara selama berpuluh-tahun di desa kami. Aku takkan mau mengajak si cupu itu bergabung dalam anggotaku. Si miskin itu jadinya menjadi kaya raya sejak anaknya bekerja di mancanegara dan menetap di sana. Kau jangan menjalin hubungan dengan si gelap mata itu. Nanti hidupmu akan sengsara dibuatnya. Mana mungkin si pendek itu mampu lolos dalam pemilihan gadis sampul? Katakan kepada si gempal itu. Tubuhnya yang padat berisi hanya menjadi beban bagi orangtuanya. Setiap dikala kerjanya hanya bersantai-santai. Sampai kapanpun si pelamun itu takkan sukses. Kapan lagi kau berkesempatan berkenalan dengan si wajah ayu itu? Sudah saatnya kamu berbenah diri. Tubuhmu yang gemuk itu tak sedikitpun membuat orang melirikmu. Pagi-pagi begini si gimbal sudah mampir di warung kami. Seperti biasa, ia mau berhutang lagi. Kapan terakhir kali kau bertemudengan si tampan itu? Aku tidak mau menjalin relasi dengan si tamak itu. Si penghasut itu jadinya sukses membuat pasangan suami istri tetangganya bercerai. Apapun yang kau lakukan, akan selalu salah di mata di sombong itu. Si kurang pandai itu sudah menciptakan kami rugi berpuluh-puluh juta. Si rakus itu tak akan pernah puas, walaupun segunung emas harta yang dimilikinya. Aku sudah menetapkan untuk tidak bertemu lagi dengan si pemberi impian artifisial itu lagi. Si bijak itu selalu membuatku tenang dan memberi jalan keluar setiap saya mempunyai dilema. Kemarin si kaya itu mengundang puluhan anak yatim untuk acara syukuran di rumahnya. Aku sudah memutuskan relasi dengan si buruk itu alasannya adalah ia hanya mengincar hartaku. Dalam setiap kegundahanku, aku selalu merindukan si pelipur laraku. Dialah yang menjadi intan permata di hidupku. Si bedebah itu risikonya dijatuhi hukuman setimpal atas perbuatannya. Kau mesti mengendalikan seni manajemen untuk berkenalan dengan si pemalu itu karena beliau populer sulit untuk didekati. Sebaiknya kamu bertanya kepada si cendekia itu untuk menyelesaikan PR matematikamu. Si baik hati itu akan senantiasa membantumu bila kau sudah menjadi sahabat karibnya. Untuk apa kamu mendekatinya? Si pemarah itu tidak akan membuatmu betah berteman dengannya. Si lincah itu bercita-cita menjadi seorang penari balet profesional. Dialah pemilik hatiku, si sederhana itu. Kau akan susah bersama si peragu itu alasannya adalah beliau akan membuatmu usang menanti. Tidak sulit bagi si bakir itu untuk membantumu. Dia punya segudang ilham yang berguna bagimu. Si senang memberi itu telah menyumbangkan hartanya untuk pembangunan pesantren dan rumah yatim piatu di desa kami. Aku berantem lagi dengan si perasa itu cuma sebab salah paham. Aku tidak menduga ternyata si keren itu telah mengincarku semenjak lama. Si pemurah itu selalu saja memberi sedikit makannya untuk bawah umur jalan saban hari. Beberapa hari yang lalu, si pirang datang menitipkan permintaan pernikahannya untukmu. Kita pun mampu seperti si penyabar itu. Hanya saja perlu dilatih. Aku merasa beruntung mengenal si lemah lembut itu. Darinya aku banyak mencar ilmu menjadi penyabar. Aku sangat tersanjung alasannya adalah si rupawan itu ingin meminangku. Setiap hari si ceriwis itu selalu saja protes terhadapku. Semua yang kulakukan tidak ada baiknya baginya. Si handal itu bisa menjadi tulang punggung keluarganya meskipun umurnya belum dewasa. Dari kecil si mandiri itu tidak pernah menyulitkan orang tuanya. Sebaliknya, saban hari beliau selalu menolong mereka walaupun dia sibuk. Tak heran bila ia mengungguli persaingan itu. Ia memang terkenal dengan si kutu buku. Sejak pindah sekolah, telah lama kita tak bertemu si ceking. Aku akan meminta si jangkung itu untuk mengambil layangan yang tersangkut di pohon jambu. Si congkak itu dijauhi oleh teman-temannya alasannya adalah lagaknya yang besar kepala. Kemarin, aku berjumpa si cadel di salon sudut jalan itu. Si wajah badak itu saban hari bertandang ke rumahku. Si anggun itu tidak akan menerimamu yang cuma seorang pekerja bergairah itu. Kapanpun kau perlu, si baik hati itu akan senantiasa membantumu. Si mata indah itu sukses mempesona penonton melalui penampilannya tadi malam di salah satu stasiun TV nasional. Si buaya itu takkan pernah serius denganmu alasannya telah banyak korban akhir bujuk rayunya. Si pecundang itu takkan berani mengambil keputusan tegas. Kau cuma akan dibuatnya menunggu tanpa kepastian. Setiap kali ku melihat si rambut indah itu, aku jadi teringat sosok mantan istriku yang dahulu. Si kepala watu itu tidak akan mau mendengar nasehatmu meskipun mulutmu berbusa menasehatinya. Si keras hati itu akan tetap pada keputusannya meskipun kau membujuknya dengan berbagai macam cara. Setiap hari si ringan tangan itu bertengkar dengan istrinya. Si putih kapas itu menjadi pemeran iklan kudapan. Kau akan sengsara jikalau akrab dengan si penghianat itu. Si pembohong itu berhasil menggelapkan dana dari rekeningku dan menjinjing uang puluhan juta. Si pengadu domba itu cuma akan merusak hubunganmu dengannya. Sebaiknya kamu tidak usah berteman erat dengannya. Setiap hari ada saja tingkah si bandel itu yang membuatku kesal. Si mata duitan itu cuma akan memanfaatkan kebaikanmu dan mengincar hartamu. Tidak ada ketulusan yang terpancar dari sikapnya. Si besar kepala itu senangnya disanjung oleh atasan. Dia tidak pernah memperhatikan sahabat-sahabat sekerjanya. Tak usah kesal dengan si mulut kasar itu. Dia memang begitu terhadap siapa pun. Demikianlah uraian pembahasan wacana majas Antonomasia dan contohnya. Semoga berguna.
Sumber https://e-the-l.blogspot.com


EmoticonEmoticon

:)
:(
hihi
:-)
:D
=D
:-d
;(
;-(
@-)
:o
:>)
(o)
:p
:-?
(p)
:-s
8-)
:-t
:-b
b-(
(y)
x-)
(h)