Minggu, 30 Agustus 2020

Pemahaman Makna Perkumpulan Dan Contohnya Dalam Kalimat

Contoh Makna Asosiasi dalam Kalimat – Artikel pada potensi sebelumnya sudah membahas ihwal berbagai jenis makna dari jenis jenis makna kata yang ada, antara lain makna kontekstual dan konseptual dan pola makna kias. Masih banyak jenis makna yang belum dibahas. Dan pada potensi kali ini akan dibahas perihal makna perkumpulan. Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, asosiasi diartikan selaku pembentukan kekerabatan antara gagasan, kenangan, atau aktivitas pancaindera. Dan berbicara tentang makna, makna perkumpulan merupakan makna secara kiasan dan acap kali ada keterkaitannya dengan pancaindera. Sebuah kata yang mengandung makna asosiasi umumnya mengandung suatu ungkapan dan mempesona bagi siapa yang membacanya. Agar lebih mengetahui makna asosiasi, berikut diberikan acuan kalimat yang mengandung makna perkumpulan beserta klarifikasi maknanya. Contoh Makna Asosiasi 1. Orang-orang yang mendapatkan amplop dari usahawan pada jadinya ditangkap oleh pihak berwenang. Maksud dari “amplop” adalah duit suap, berlawanan dari makna denotasi dari kata “amplop” yang bermakna kawasan surat. Sehingga arti sebenarnya dari kalimat tersebut ialah “Orang-orang yang mendapatkan uang suap dari pebisnis pada karenanya ditangkap oleh pihak berwenang.” 2. Para kandidat kepala daerah semestinya tidak memperebutkan kursi gubernur dengan saling fitnah. Maksud dari “memperebutkan bangku” bukanlah sebuah aktivitas yang sungguh-sungguh memperebutkan bangku, melainkan sebuah kiasan yang menggambarkan aktivitas memperebutkan jabatan. Sehingga arti bahwasanya dari kalimat tersebut adalah “Para calon kepala kawasan sebaiknya tidak memperebutkan jabatan gubernur dengan saling fitnah.” 3. Pak Anton melarat karena pegawainya melakukan korupsi. Maksud dari “bangkrut” bukanlah aktivitas menggulung tikar, tetapi merupakan kiasan dari kondisi gulung tikar. Sehingga arti bergotong-royong dari kalimat tersebut adalah “Pak Anton bangkrut sebab pegawainya melakukan korupsi.” 4. Pertunjukan wayang itu sukses mengocok perut penonton, baik tua maupun muda. Maksud dari “mengocok perut” bukanlah perut penonton dikocok oleh pertunjukan wayang, akan tetapi pertunjukan wayang sukses menciptakan penonton tertawa terbahak-bahak. Sehingga arti bahu-membahu dari kalimat tersebut yakni “Pertunjukan wayang itu berhasil menciptakan penonton tertawa terbahak-bahak, baik bau tanah maupun muda.” 5. Kabar seorang anak yang menyeret ibunya ke pengadilan alasannya adalah masalah hutang sungguh memilukan. Maksud dari “menyeret ibunya” bukanlah betul-betul menyeret ibunya hingga ke pengadilan, akan tetapi menuntut ibunya sampai proses ke pengadilan. Sehingga arti sesungguhnya dari kalimat tersebut yaitu “Kabar seorang anak yang menuntut ibunya ke pengadilan sebab urusan hutang sangat memilukan.” Bagaimana para pembaca?? Apakah pembahasan wacana makna asosiasi di atas sudah mampu dipahami dengan mudah? Agar lebih mengetahui tentang makna perkumpulan, berikut diberikan teladan kalimat yang mengandung makna perkumpulan. Andi memang anak kepala watu, bahkan orang tuanya saja telah menyerah untuk menasehatinya. (anak kepala kerikil = anak yang keras kepala) Nasehat yang diberikan untuk Romi cuma akan masuk indera pendengaran kanan keluar indera pendengaran kiri, dia tidak pernah mendengarkan dengan serius setiap hikmah yang dilontarkan untuknya. (masuk pendengaran kanan keluar telinga kiri = tidak didengarkan dengan sungguh-sungguh) Bisnis Paytren Ustad Yusuf Mansyur kini sudah menggurita, banyak orang yang kesengsem untuk bergabung ke dalamnya. (menggurita = mempunyai banyak cabang) Pak Rudi tertangkap tangan KPK saat berupaya menyuap pegawai pajak untuk memuluskan bisnisnya. (tertangkap tangan = dipergoki dan ditangkap) Antrian registrasi pegawai CPNS mengular sampai ke tubuh jalan dan menimbulkan lalu lintas terusik. (mengular = memanjang) Ketika semua keluarga menangis histeris sebab ajal ayah, ibu justru hanya membatu di samping mayit ayah. (mengular = diam tidak bergerak dan tidak berkata-kata) Handphone Android sekarang sudah menjamur, di manapun banyak yang menyediakan bahkan dengan harga ekonomis. (menjamur = ada di mana-mana) Mencari orang di kota besar Jakarta namun tanpa dibekali alamat dan nomor kontak mirip mencari jarum di dalam tumpukan jerami. (mencari jarum di dalam tumpukan jerami = pekerjaan yang sungguh sulit dijalankan) Jangan seperti kacang lupa kulitnya. Kita mesti senantiasa mengingat dan berupaya membalas jasa orang-orang yang berjasa dalam hidup kita. (mirip kacang lupa kulitnya = orang yang tidak tahu terima kasih) Sungguh malang! Para gelandangan dan anak jalanan itu hanya tidur beralaskan bumi dan beratapkan langit setiap malamnya. (tidur beralaskan bumi dan beratapkan langit = tidak memiliki rumah) Mulutmu harimaumu, itulah salah satu pesan ayah untuk anak-anaknya yang telah mulai bersosialisasi dengan masyarakat. (Mulutmu harimaumu = perkataan kita mampu menjadi bumerang bagi kita sendiri) Walaupun Budi senantiasa dikambinghitamkan oleh mitra-kawannya tetapi ia tidak pernah murka dan menyimpan dendam. (dikambinghitamkan = dipersalahkan atas sesuatu yang bukan kesalahannya) Lompatan besar dalam karir Rini menciptakan teman-temannya merasa iri. (lompatan besar = usaha besar untuk mengejar ketertinggalan) Pandangan matanya seperti matahari terbit bagiku sehingga menciptakan hari-hariku senantiasa jauh dari kata malas. (seperti matahari terbit = panorama yang sungguh indah) Perkataan ibu mengeluarkan aroma embun, oleh karenanya tidak pernah saya merasa tersinggung kesannya. (aroma embun = perkataannya menenangkan) Aku sungguh menyesal alasannya adalah selama ini tidak menyadari bahwa keberadaannya cuma mirip parasit dalam kehidupanku. (benalu = orang yang merugikan) Kita mesti selalu berhati-hati dalam berucap, jangan sampai perkataan kita mirip pisau belati untuk orang lain. (pisau belati  = menyakiti) Kakak adik itu bagaikan pinang dibelah dua, sungguh sukar dibedakan. (pinang dibelah dua = sungguh mirip) Kata orang, hidup tanpa pernah merasakan cinta bagaikan sayur tanpa garam. (sayur tanpa garam = acuh taacuh, tidak mempesona) Tawa orang bau tanah dan keluarga yakni komplemen penambah darah termanjur untukku. (aksesori penambah darah = hal yang memberikan semangat gres) Bagi orang bau tanah, anak yaitu harta karun yang tidak akan pernah tergantikan oleh apapun seumur hidup mereka. (harta karun = hal paling berharga) Jebakan yang dibuat Heri ternyata senjata makan tuan. (senjata makan tuan = keburukan yang dipersiapkan untuk orang lain justru tentang diri sendiri) Sekian pembahasan tentang acuan makna perkumpulan dalam kalimat. Semoga pemaparan materi dalam postingan ini gampang diketahui dan juga dapat berguna bagi para pembaca sekalian. Terima kasih.
Sumber https://e-the-l.blogspot.com


EmoticonEmoticon