Minggu, 02 Agustus 2020

Pengertian Majas Sinekdoke Pars Pro Toto Dan Totem Pro Parte

Pernahkah anda mendengar perumpamaan atau pernyataan untuk mengungkapkan suatu pikiran atau perasaan? Untuk tujuan inilah majas itu ada. Majas adalah gaya bahasa yang bermaksud untuk menawarkan efek menarik bagi pendengarnya. Perhatikan teladan kalimat berikut: “Kembang desa itu menarik hati setiap laki-laki yang melihatnya”. Seperti pada kalimat di atas “kembang desa” merupakan salah satu perwujudan acuan majas yang memiliki arti seorang wanita yang dikagumi di sebuah desa. Pengelompokan majas dibagi menjadi majas perbandingan, majas kontradiksi, majas penegasan, dan majas sindiran.  Pembahasan kali ini kita fokuskan pada salah satu contoh dari majas perbandingan adalah majas sinekdoke. Pengertian Majas Sinekdoke Majas sinekdoke yakni majas/gaya bahasa yang menggunakan sebuah bagian dari objek untuk menyatakan benda/sesuatu secara keseluruhan, atau sebaliknya adalah memakai kata keseluruhan untuk menyatakan suatu bab dari objek tersebut. Majas ini sering digunakan dalam percakapan atau dalam penyampaian suatu berita. Penggunaan majas ini sudah biasa dan menempel pada setiap percakapan, baik disadari atau tidak. Macam macam Majas Sinekdoke Berdasarkan cara pengungkapannya, majas sinekdoke dibagi menjadi dua macam adalah majas sinekdoke pars pro toto dan totem pro parte. 1.  Majas Sinekdoke Pars Pro Toto Majas ini dipakai untuk menyatakan keseluruhan bab dari suatu objek namun cuma menyebut sebagian dari objek tersebut. Contoh majas sinekdoke pars pro toto : Seekor ayam yang masuk ke dalam rumah sudah membuat ibu kerepotan. Kata “seekor” dipakai untuk mewakili ayam secara keseluruhan, bukan hanya untuk mewakili ekor ayam saja. Keluarga Anton terpaksa angkat kaki dari rumah kontrakan alasannya adalah tidak membayar uang sewa selama 5 bulan. Kata “angkat kaki” mewakili keseluruhan anggota tubuh yang berarti pergi atau meninggalkan rumah tersebut. 2.  Majas Sinekdoke Totem Pro Parte Majas jenis ini dipakai untuk menyatakan sebagian dari sebuah objek dengan menyebutkan keseluruhan bagiannya atau dengan objek lain yang memiliki makna lebih luas. Contoh majas sinekdoke totem pro parte : Indonesia menjangkau emas dalam olimpiade matematika internasional 2016. Kata “Indonesia” dapat memiliki arti semua warga di negara Indonesia. Akan tetapi dalam kalimat ini kata “Indonesia” dipakai untuk mewakili seseorang (beberapa warga negara Indonesia) yang menjuarai olimpiade matematika internasional. Djarum memperlihatkan beasiswa kepada atlit muda badminton. Kata “Djarum” mewakili petinggi dari perusahaan Djarum yang menawarkan beasiswa. Contoh Majas Sinekdoke Pars Pro Toto dan Totem Pro Parte Untuk lebih memperjelas pemahaman perihal majas sinekdoke, berikut disuguhkan pola acuan majas sinekdoke pars pro toto dan majas sinekdoke totem pro parte : Kesopanan dan kehalusan tutur katanya sudah mencuri hatiku semenjak awal. Sepucuk surat dari ayah yang dinanti ibu tak kunjung datang. Harga masuk wahana gres tersebut ialah Rp 30.000 per kelapa. Sedari pagi batang hidungnya pun tak terlihat oleh setiap anggota keluarga. Alunan ayat suci Al Qur’an memanjakan telinga bayi itu hingga tertidur pulas. Pak Rahmat melarang Andri menginjakkan kaki lagi ke tempat tinggal semenjak 5 tahun lalu. Ayah tidak pernah mempercayai semua anak perempuannya untuk menjadi tangan kanannya di perusahaan. Seorang ibu akan senantiasa menimbang-nimbang kondisi buah hatinya sampai maut. Rani berhasil membuat siapa pun terpukau setelah mempermak penampilannya dari ujung rambut hingga ujung kuku. Harta dan perempuan telah membutakan hati pejabat tersebut. Hari raya kurban tahun ini, masjid Al Ikhlas mendapat pinjaman 5 ekor sapi dan 20 ekor kambing. Penjual kursi itu menunjukkan dagangannya dari pintu ke pintu tanpa kenal letih. Boby menggerutu karena Ibu Sofia cuma menunjukkan secarik kertas untuk menulis semua jawaban soal ulangan. Setelah jantung hatinya pergi menghadap Sang Pencipta, Raihan tidak mempunyai semangat hidup. Ribuan batang jati menghiasi perjalanan kami ketika hendak ke desa. Prajurit TNI selalu siap pasang tubuh ketika kedaulatan bangsa Indonesia diusik oleh bangsa lain. Apapun yang dikatakan ayah dan ibu tidak kuat kepada Rashi alasannya beliau sudah buta hati. Setiap kepala di desa Suka Senyum diperlukan memberikan bantuan seikhlasnya untuk korban peristiwa gempa di Aceh. Ketangkasan lidah Audrey menjadikannya memenangkan kontes debat antar sekolah. Indonesia sukses mengalahkan Vietnam pada pertarungan semi tamat Piala AFF 2016. Anak muda bahagia mengkonsumsi bakso dikala musim hujan. SD Giat Rajin berhasil memenangkan lomba MTQ se-kabupaten. Siswa SMA digelandang ke kantor polisi sebab mabuk. Tiongkok berkunjung ke Indonesia untuk kolaborasi bilateral. Musik akan menciptakan hati seseorang tenang dan damai, sehingga sejenak mampu melewatkan problem yang ada. Aceh kembali diguncang gempa 6,5 SR, warga berhamburan keluar rumah teringat ingatan tsunami dahulu. Wanita tidak menyukai pria yang memiliki sikap temperamental. Bali masih menjadi tujuan utama rekreasi di Indonesia, baik dari warga domestik maupun warga aneh. Polisi harus memperlihatkan langkah-langkah tegas terhadap pengedar narkoba. Warga Temon kembali dikhawatirkan dengan ancaman longsor tebing. Rakyat Indonesia memberikan bantuan untuk umat muslim Rohingnya. Harian Jogja menawarkan hadiah untuk pembaca yang mengirimkan balasan TTS (Teka Teki Silang). Tayangan TV masa kini harus dikaji ulang kebermanfaatannya bagi generasi penerus bangsa. KPU meminta setiap warga menganalisa kembali status pemilihnya di kelurahan. Desa Maguwo menyelenggarakan kontes sepak bola kebaya untuk menyemarakkan HUT RI ke-71. Israel masih melanjutkan serangan membabi-buta ke Palestina. Real Madrid berhasil menahan imbang Barcelona pada pertarungan kualifikasi. Anggota legislatif harus lebih mampu mengetahui kemauan rakyat untuk kesejahteraan. Warga Yogyakarta terkenal dengan keramahan dan budpekerti kepada semua orang. Perempuan Indonesia berkulit kuning langsat atau sering disebut sawo matang. Jakarta kembali direndam banjir dikala isu terkini penghujan tiba, warga mulai menyiapkan barang-barang yang akan diungsikan. Pemerintah didesak menormalkan kembali harga daging dan materi pangan lain. Kejaksaan telah menyatakan masalah penistaan agama mencapai P21. Disdukcapil meminta semua warga secepatnya melakukan perekaman data e-KTP. RCTI kembali menggelar ajang pencarian bakat “Rising Star”. Jalan Sudirman dipenuhi warga yang memanfaatkan momen Car Free Day. Baku tembak antara teroris dan Densus 88 menciptakan warga sekitar merinding dan bersembunyi di dalam rumah masing-masing. Demikianlah penjelasan dan uraian acuan majas sinekdoke. Semoga apa yang telah dijabarkan dapat berguna dan menambah pengetahuan.
Sumber https://e-the-l.blogspot.com


EmoticonEmoticon