Kamis, 22 Oktober 2020

4 Contoh Sinopsis Buku Nonfiksi Dari Aneka Macam Macam Buku

Sebelumnya, kita telah mengetahui beberapa teladan resensi dari jenis-jenis karangan fiksi, seperti contoh sinopsis novel, pola sinopsis antologi cerpen, dan acuan sinopsis buku kumpulan puisi. Kali ini, kita juga akan menampilkan beberapa acuan sinopsis dari jenis karangan lainnya, yang mana teladan sinopsis yang ditampilkan di postingan ini berasal dari buku nonfiksi yang termasuk ke dalam jenis-jenis prosa nonfiksi. Adapun beberapa contoh sinopsis buku nonfiksi tersebut ialah selaku berikut! Contoh 1: Konon puisi adalah mahkota bahasa. Puisi yakni hasil yang dicapai bila seseorang mampu bermain-main dengan bahasanya. Apa yang ditulis penyair tidak serta-merta bisa diartikan secara harfiah. Gerimis bukan mempunyai arti hujan, dan bunga belum pasti bermakna kembang. Kerap penyair bilang begini, tetapi maksudnya begitu. Lalu bagaimana caranya mampu menikmati puisi dan menangkap pesan atau makna yang ingin disampaikan oleh penyair? Buku ini bukan teori sastra namun semacam seruan dari Sapardi Djoko Damono untuk mengapresiasi puisi dengan pengenalan akan sejumlah alat kebahasaan yang dimanfaatkan penyair untuk menyampaikan sesuatu yang mampu saja berupa dongeng, pemikiran , perilaku, situasi, dan sebagainya. Sejumlah alat atau akal busuk atau gaya yang biasa digunakan penyair dalam puisinya diterangkan dengan memperlihatkan sejumlah pola. Pemahaman atas alat-alat itu diperlukan mampu membantu tumbuhnya apresiasi puisi yang lebih baik. (Sinopsis buku nonfiksi karya Sapardi Djoko Damono yang bertajuk Bilang Begini Maksudnya Begitu yang dinukil dari laman https://www.goodreads.com/book/show/23605292-bilang-begini-tujuannya-begitu) Contoh 2: Buku yang berisi ajaran-fatwa (alm.) Soe Hok Gie, mahasiswa jurusan sejarah FSUI. Disusun melalui pengumpulan karya-karya tulisan Gie, baik di jurnal hariannya, maupun dari tulisan-tulisannya di koran nasional. Menarik untuk dibaca, apalagi lagi penggambarannya selaku mahasiswa pada abad orde lama, Gie dapat menenteng kita menyelami kehidupan rakyat Indonesia sekitar tahun 1960-an. (Sinopsis buku nonfiksi Soe Hok Gie yang berjudul Catatan Seorang Demonstran yang dikutip dari laman https://www.goodreads.com/book/show/1488085.Catatan_Seorang_Demonstran) Contoh 3: Jurnalisme terikat oleh satu kendala, dari bisnis sampai politik, untuk menghadirkan dirinya, namun hambatan sastra hanyalah kejujurannya sendiri. Buku sastra bisa dibredel, tetapi kebenaran dan kesusasteraan menyatu bersama udara, tak tergugat dan tak terkalahkan. (Sinopsis buku nonfiksi karya Seno Gumira Adjidarma yang betajuk Ketika Jurnalisme Dibungkam Sastra Harus Bicara (Trilogi Insiden) yang dinukil dari laman https://www.goodreads.com/book/show/5360676-ketika-jurnalisme-dibungkam-sastra-harus-bicara) Contoh 4: Tulisan Mohammad Hatta, mantan wakil Presiden pertama RI ini pernah diangkut di majalah Pandji Masyarakat no. 22 1 Mei 1960 dan sempat dilarang terbit diikuti dengan larangan untuk membaca, memberitakan, bahkan menyimpan majalah Pandji Masyarakat edisi tersebut. Buku ini menampung uraian yang jenius dari seorang bapak bangsa yang mencemaskan jalannya pemerintahan sejak dikeluarkannya Dekrit Presiden Sukarno 5 Juli 1959 dan diberlakukannya Keadaan Darurat dengan dibubarkannya Badan Konstituante yang bertugas menyusun Undang-Undang Dasar baru. (Sinopsis buku nonfiksi karya Mohammad Hatta yang bertajuk Demokrasi Kita: Idealisme dan Realitas Serta Unsur yang Diperkuatnya yang dikutip dari https://www.goodreads.com/book/show/1431515.Demokrasi_Kita) Demikianlah beberapa pola sinopsis buku nonfiksi dalam bahasa Indonesia. Jika pembaca ingin memperbesar wawasan mengenai beberapa teladan goresan pena yang bekerjasama dengan buku nonfiksi, pembaca bisa membuka artikel cara menulis resensi buku, acuan resensi nonfiksi, struktur esai yang baik, serta artikel cara menciptakan esai yang benar. Semoga berfaedah dan bisa memperbesar pengetahuan bagi para pembaca sekalian, baik itu tentang sinopsis maupun bahasa Indonesia. Sekian dan juga terima kasih.
Sumber https://e-the-l.blogspot.com


EmoticonEmoticon