Senin, 19 Oktober 2020

Acuan Karangan Bebas Dengan Tema Wacana Kehidupan

Contoh Karangan Bebas tentang Kehidupan. Karangan bebas merupakan suatu karangan yang tidak terikat oleh sebuah hukum tertentu. Karangan bebas bisa bernuansa apa saja, tidak terkecuali wacana kehidupan. Tema ini sendiri pernah dijadikan tema pada dua postingan yang lalu, yakni contoh syair tentang kehidupan dan teladan paragraf analogi wacana kehidupan. Artikel kali ini akan memperlihatkan beberapa acuan karangan bebas yang mengakibatkan kehidupan selaku tema utama. Adapun beberapa teladan tersebut yaitu sebagai berikut! Contoh 1: Roda selalu berputar, kerap kali ada di atas kadang-kadang ada di bawah. Perumpamaan itu serupa dengan kehidupan kita selaku insan di dunia ini. Kadangkala hidup kita berada di atas puncak kesuksesan dan kadangkala kita berada di ujung jurang kegagalan. Siklus tersebut pastinya susah kita hindari. Kita hanya mampu menerima sekaligus mencoba bertahan dan berupaya sebaik mungkin. Tidak lupa, kita juga harus terus berdoa dan tawakal kepada-Nya, karena cuma Dialah yang mampu membolakbalikkan kehidupan kita seperti roda yang berputar. Dalam meminta kepada-Nya, kadang kala kita meminta supaya terus berada di atas. Padahal, seperti yang telah disebutkan di awal, bahwa kehidupan ini yaitu mirip roda berputar yang kadang di atas dan kadang di bawah. Alangkah lebih baik kalau kita meminta kepadanya biar kita diberi kekuatan untuk bertahan di segala kondisi kehidupan dan juga diberi kekuatan untuk terus bersyukur terhadap-Nya. Sejatinya, kehidupan yang bagaikan roda berputar ini ialah suatu bentuk pelajaran bagi insan biar tidak sombong dikala ada di atas, dan supaya tidak rendah diri saat ada di bawah. Oleh risikonya, silus hidup tersebut mesti kita terima dan ketahui dengan baik biar kita menjadi insan yang lebih rendah hati dan terus bersungguh-sungguh berikhtiar. Contoh 2: Harun Ar-Rasyid pernah berkata, bahwa memburu dunia seperti halnya mengejar bayang-bayang kita; kalau dikejar tidak kunjung dapat, kalau ditinggalkan malah mengikuti kita. Dari ungkapan tersebut, kita mampu tafsirkan bahwa kita sebagaiumat manusia janganlah terlalu ambisius dan antusias dalam mengejar-ngejar dunia. Sebab, kian terus dikejar, maka dunia akan semakin menjauhi kita dan menciptakan kita terus mengejarnya hingga melupakan segalanya, termasuk melupakan-Nya. Sebaliknya, jika kita tidak terlampau mengejar dunia, justru dunialah yang hendak menghampiri diri kita. Oleh hasilnya, kita selaku umat insan janganlah terlalu mengejar dunia, alasannya dunia akan menghampiri kita dengan sendiinya, dan mengejar-ngejarnya yaitu suatu kesia-siaan. Meskipun kita dilarang terlalu mengejar-ngejar dunia, bukan memiliki arti kita hanya berdiam diri saja dan terus-menerus berdoa kepada-Nya tanpa henti. Kita mesti tetap bekerja dan berkarya semaksimal mungkin. Asalkan, semua itu kita lakukan atas dasar untuk mencari keridaan-Nya dan bukan untuk meraih keduniawiaan. Sebab, jikalau Dia telah rida kepada kita, maka Dia niscaya akan menawarkan dunia terhadap kita. Demikianlah beberapa acuan karangan bebas ihwal kehidupan dalam bahasa Indonesia. Untuk memperbesar tumpuan soal karangan, pembaca mampu membuka beberapa artikel berikut, adalah: cara menulis resensi buku, acuan biografi orang berhasil, teladan autobiografi singkat perihal diri sendiri, dan acuan karangan persuasi wacana pendidikan. Semoga berguna dan mampu memberikan wawasan tersendiri bagi para pembaca sekalian, baik itu mengenai karangan bebas pada utamanya, maupun perihal mata pelajaran bahasa Indonesia kebanyakan. Sekian dan terima kasih, serta mohon maafkan atas semua kesalahan yang ada pada postingan kali ini.
Sumber https://e-the-l.blogspot.com


EmoticonEmoticon