Jumat, 16 Oktober 2020

Acuan Resensi Buku Cerpen Beserta Cerpennya

Contoh Resensi Buku Cerpen. Resensi ialah salah satu jenis-jenis karangan, selain karangan persuasi, karangan narasi, dan karangan deskripsi. Selain itu, resensi juga ialah salah satu diantara jenis-jenis karangan semi ilmiah selain jenis-jenis esai. Beberapa contoh resensi telah ditampilkan di dua artikel sebelumnya. Adapun artikel-artikel tersebut antara lain pola resensi non fiksi, dan acuan resensi buku pelajaran. Artikel kali ini pun juga akan menampilkan teladan resensi, di mana teladan resensi kali ini adalah teladan resensi buku cerpen atau buku kumpulan cerpen. Buku kumpulan cerpen sendiri ialah suatu buku yang berisi kumpulan cerita pendek atau cerpen, baik itu cerpen-cerpen yang ditulis oleh seorang cerpenis, ataupun cerpen-cerpen yang ditulis oleh beberapa orang cerpenis. Seperti halnya resensi buku yang lain, resensi buku cerpen juga mengulas buku secara keseluruhan, dimulai dari biodata biasa buku cerpen tersebut, sampai keunggulan dan kelemahan buku tersebut. Untuk mengetahui sepeti apa pola resensi buku cerpen, berikut ditampilkan pola resensi buku cerpen dalam bahasa Indonesia! Kalung dari Pengarang Aksara Judul: Kalung dari Gunung (Kumpulan Cerpen Pengarang-Pengarang Aksara) Penulis: Himpunan Pengarang Indonesia AKSARA Cetakan: 2004 Penerbit: Bestari Jumlah Halaman: 208 Dalam merayakan ulang tahunnya yang ke-23 pada 2004 lalu, Himpunan Pengarang Indonesia AKSARA merilis sebuah kumpulan cerpen yang berjudul “Kalung dari Kung.” Kumpulan cerpen ini berisi 20 cerpen dari 20 cerpenis dari Aksara, mirip Hamsad Ramkuti, Yvone de Fretes, Gerson Poyk, dan sebagainya. Dalam buku kumcer tersebut, kita akan mengenali banyak sekali cerpen yang digubah dengan gaya bahasa yang berbeda-beda, serta tema yang beragam. Umumnya, tema yang terkandung dalam kesemua cerpen tersebut berkisar wacana perang, penderitaan, keserakahan, cinta, kemunafikan, dan juga misteri. Dalam cerpen Kalung dari Gunung (yang judulnya digunakan selaku judul kumpulan cerpen ini), kita bisa menangkap adanya tema misteri di dalamnya. Cerpen karya Hamsad Rangkuti ini menceritakan wacana seorang perempuan yang melihat sebuah pesawat misterius yang lalu lalang di sekitar puncak gunung yang ada di erat perkampungannya. Di bab simpulan cerpen, dikisahkan bahwa perempuan tersebut bertemu seorang wanita misterius yang memperlihatkan kalung kepadanya. Tema pertempuran dan penderitaan bisa kita rasakan pada cerpen “Mata” karya Titie Said. Cerpen yang mengambil latar kawasan Irak tersebut mengisahkan seorang Ibu yang harus kehilangan nyawa anaknya akibat pertempuran. Cerpen tersebut seolah mencerminkan perang Irak yang terus berkecamuk hingga dikala ini dan juga sudah memakan banyak korban, tak terkecuali belum dewasa. Secara keseluruhan, cerpen-cerpen yang ada dalam buku “Kalung dari Gunung” cukup menarik untuk dibaca. Sebab, tema-temanya sendiri ialah tema yang cukup berkaitan di tengah masyarakat. Selain itu, panjang di tiap cerpen pun relatif pendek, di mana tiap cerpennya mempunyai panjang 4 sampai 10 halaman saja. Oleh balasannya, buku kumpulan cerpen “Kalung dari Gunung” mampu dibaca siapa pun, tergolong orang awam kebanyakan. Demikianlah contoh dari resensi buku cerpen dalam bahasa Indonesia. Contoh di atas hanyalah sebagian kecil dari pola resensi buku cerpen dalam bahasa Indonesia. Pembaca bisa menciptakan sendiri resensi dari buku cerpen ataupun buku lainnya dengan gaya bahasa sendiri. Adapun untuk pembahasan postingan kali ini dicukupkan saja sampai di sini. Semoga berfaedah dan mampu memperbesar wawasan bagi para pembaca sekalian, baik itu tentang resensi pada utamanya, maupun bahasa Indonesia pada umumnya. Sekian dan terima kasih.
Sumber https://e-the-l.blogspot.com


EmoticonEmoticon