Jumat, 08 Januari 2021

Paragraf Ekspositoris - 5 Teladan Paragraf Ekspositoris Wacana Kesehatan

Kesehatan menjadi tema yang jamak untuk dijadikan postingan. Beberapa postingan telah dibuat dengan tema tersebut. Contoh paragraf eksposisi perihal kesehatan, pola paragraf narasi kesehatan, pola paragraf analogi tentang kesehatan, dan acuan paragraf alasan tentang kesehatan yaitu beberapa di antaranya. Artikel kali ini juga akan bertemakan kesehatan, di mana tema tersebut akan tulis dalam format paragraf ekspositoris. Paragraf tersebut ialah salah satu diantara jenis-jenis paragraf yang berisi pembahasan suatu topik dengan tujuan untuk memberi info. Tanpa perlu berlama-usang lagi, berikut beberapa acuan paragraf ekspositoris perihal kesehatan dalam bahasa Indonesia. Contoh 1: Begadang mempunyai sejumlah efek negatif bagi kesehatan tubuh. Menurut suatu sumber, begadang dapat menyebabkan daya tahan badan menurun, acuan makan tidak terorganisir, mudah mengantuk, stres, hingga menumbuhkan sifat pemarah dalam diri. Oleh sebab itu, kebiasaan tersebut mesti dikurangi dan kita pun harus melakukan pencegahan dari efek buruk begadang. Adapun cara yang mampu dilaksanakan semoga menghalangi dampak buruk begadang antara lain mengkonsumsi vitamin, memperbanyak minum air putih, memakan kuliner bergizi, dan berolahraga secara berkala . Contoh 2: Selain perokok aktif, perokok pasif pun juga rentan akan gangguan kesehatan. Hal itu disebabkan karena asap rokok yang secara sadar atau tidak sadar terhirup akan memantik penyakit di dalam badan. Adapun penyakit yang akan menggerogoti para perokok pasif antara lain gangguan pernapasan, gangguan kehamilan bagi wanita yang tengah hamil, dan penyakit kanker. Oleh alasannya itu, seharusnya hindari orang yang merokok atau lingkungan yang sarat dengan para perokok. Dengan begitu, oembaca yang tidak merokok tidak akan menjadi perokok pasif, serta terhindar dari penyakit berbahaya. Contoh 3: Membunyikan sendi-sendi jari tangan hingga berbunyi ‘kretek’  semestinya jangan dikerjakan lagi. Sebab, menurut pernyataan seorang dokter yang dikutip di satu sumber, hal itu mampu menimbulkan rusaknya endi dan otot-otot jari. Jika itu terjadi, maka jari-jari tangan kita tidak bisa dipakai lagi seperti biasa. Untuk itu, mulai kini hindari kebiasaan membunyikan sendi-sendi dijari hingga terdengar suara ‘kretek’, supaya sendi tulang tidak mengalami kerusakan. Contoh 4: Tidak ada yang instan di dunia ini, bahkan menciptakan mi instan tersebut. Terdapat tahap-tahap atau proses yang dijalani semoga sebuah hal dapat diperoleh akhirnya. Begitupun dengan tubuh yang sehat. Perlu adanya tahapan yang harus dilakukan seseorang semoga bisa menerima tubuh yang sehat. Adapun tahapan-tahapan tersebut antara lain berolahraga secara terencana, menyantap makanan sehat, tidak begadang kecuali untuk kepentingan kerja, dan menjauhi berbagai kuliner dan kebiasaan jelek. Semua itu mesti dijalani supaya tubuh sehat yang diimpikan mampu terwujud. Contoh 5: Olahraga bisa dilaksanakan kapan pun dan dimana pun, bahkan di meja kantor sekalipun. Salah satu gerakan olahraga yang bisa dilakukan ketika berada di meja kantor yakni gerakan peregangan. Menurut suatu sumber, gerakan peregangan yang dilaksanakan di meja kantor dimulai dari mengangkat dan meluruskan kedua tangan yang kemudian diikatkan di atas kepala. Setelah itu, miringkan tubuh ke kiri dan ke kanan dalam kondisi tangan masih di atas kepala. Terakhir, arahkan regangan lengan ke segi kiri dan segi kanan, kemudian gerakkan tubuh sesuai dengan arah gerakan pergelangan tangan. Usahakan gerakan-gerakan tersebut dilakukan secara bergantian selama 10 sampai 30 detik. Demikianlah acuan paragraf ekspositoris ihwal kesehatan. Untuk melihat teladan paragraf ekspositoris yang lain, pembaca mampu membuka artikel acuan paragraf ekspositoris singkat. Terima kasih.
Sumber https://e-the-l.blogspot.com


EmoticonEmoticon