Kamis, 06 Mei 2021

12 Rumus Microsoft Excel Lengkap Dengan Acuan Dan Klarifikasi

Microsoft Excel adalah perangkat lunak spreadsheet yang dikembangkan oleh Microsoft untuk platform Windows, MacOS, Android dan iOS. Microsoft Excel menampilkan perhitungan, skema alat, tabel pivot, dan bahasa pemrograman makro yang disebut Visual Basic for Applications (VBA), berdasarkan tingkat bahasa pemrograman, VBA menambahkan bahasa pemrograman tingkat tinggi sehingga penggunaannya relatif gampang. Excel ialah bab dari Microsoft Office (termasuk Access, PowerPoint, Publisher, Word, Outlook, dan banyak lagi). Untuk melakukan pekerjaan dengan berbagai perangkat lunak spreadsheet (dalam hal ini Excel), aneka macam 'rumus' atau 'rumus' akan dipakai untuk berbagai tujuan termasuk (namun tidak terbatas pada) operasi matematika, trigonometri, operasi akal dan sebagainya. Berikut ini klarifikasi perihal beberapa rumus di Excel dibarengi dengan contoh: 1. COUNT (jumlah cell) Fungsi COUNT dipakai untuk menghitung jumlah cell yang berisi angka, dan menghitung angka dalam daftar argumen. Anda mampu menggunakan fungsi COUNT untuk mendapatkan jumlah entri dalam field angka yang berada dalam kisaran atau gugusan angka. Contoh : A 1 12/8/08 2 19 3 22.24 4 TRUE 5 #DIV/0! Untuk mendapatkan jumlah cell yang berisi bilangan, Anda mampu menggunakan rumus berikut : =COUNT(A1:A5) Formula tersebut akan mengembalikan nilai “3”, kenapa tidak “5”? Karena cell A4 dan A5 tidak bernilai angka. Lalu, kenapa tidak “1” (cell A2 dan A3 saja), alasannya cell A1 berisi tanggal yang merupakan huruf angka. 2. MAX (nilai terbesar) Kegunaan dari fungsi MAX yakni untuk menerima nilai terbesar dari sekumpulan nilai (daftar atau database), fungsi MAX lazimnya di gunakan dalam operasi aritmatika atau statistika, Saya sendiri (selaku seorang pendidik) sering memakai fungsi MAX dalam mengoperasikan data siswa (menemukan nilai cobaan tertinggi dan lain sebagainya). Contoh: Kita akan gunakan 5 nilai pada kolom A selaku berikut : A 1 10 2 7 3 9 4 27 5 2 Kita asumsikan data di atas lebih banyak dan kompleks, sehingga untuk mencari nilai terbesar dari data tersebut kita gunakan formula berikut : =MAX(A2:A6) Formula tersebut akan mengembalikan nilai “27” yang ialah nilai paling besar dari data di atas, silahkan cross-check dengan memeriksa data di atas secara manual. 3. MIN (nilai terkecil) Kegunaan dari fungsi MIN yakni untuk mendapatkan nilai terkecil dari sekumpulan nilai (daftar atau database), fungsi MIN merupakan kebalikan dari fungsi MAX dan umumnya fungsi MIN dan MAX di gunakan secara berdampingan dalam operasi aritmatika atau statistika. Contoh: Kita akan gunakan data yang ada pada pola penggunaan fungsi MAX di atas. Kita asumsikan data tersebut lebih banyak dan kompleks, sehingga untuk mencari nilai terkecil dari data tersebut kita gunakan formula berikut : =MIN(A2:A6) Formula tersebut akan mengembalikan nilai “2” yang ialah nilai terkecil dari data di atas, silahkan cross-check dengan menyelidiki data di atas secara manual. 4. MEDIAN (nilai tengah) Jika fungsi MAX di pakai untuk mendapatkan nilai terbesar sedangkan fungsi MIN di pakai untuk mendapatkan nilai terkecil, maka fungsi MEDIAN yakni untuk menerima nilai tengah dari sekumpulan nilai (daftar atau database) setelah diurutkan dari yang terkecil hingga terbesar. Contoh : Kita akan gunakan data yang ada pada contoh penggunaan fungsi MIN di atas. Kita asumsikan data tersebut lebih banyak dan kompleks, sehingga untuk mencari nilai tengah dari data tersebut kita gunakan formula berikut : =MEDIAN(A2:A6) Formula tersebut akan mengembalikan nilai “9” yang merupakan nilai tengah dari data di atas, silahkan cross-check dengan mengurutkan data di atas secara manual, kemudian menilik nilai tengahnya. 5. MOD (modulus, sisa bagi) Fungsi MOD digunakan untuk mengembalikan sisa bagi sehabis bilangan dibagi oleh pembagi, dalam dunia kerja Contoh : =MOD(3/2) Nilai “3” ialah nilai argumen sementara nilai “2” ialah pembaginya, formula tersebut akan mengembalikan nilai “1” yang merupakan nilai sisa bagi dari 3 dibagi 2, silahkan cross-check dengan rumus 3 – 2*INT(3/2). 6. SUM (summary) Fungsi SUM termasuk kedalam kategori fungsi matematika dan akan sangat berguna untuk menolong pekerjaan kantor atau tugas kuliah Anda mengenang matematika ialah salah satu dari daftar mata kuliah teknik informatika, daftar mata kuliah sistem info bahkan matematika ada pada daftar mata kuliah semua jurusan. Dengan memakai fungsi SUM pada Excel, Anda dapat menambahkan nilai individu (pribadi memasukkan bilangan yang ingin dijumlahkan), bilangan pada satu cell, bilangan pada rentang cell atau campuran ketiganya. Contoh : Kita persiapkan dahulu teladan data yang akan kita jadikan jadikan acuan, asumsikan saja data dibawah ini merupakan data “bonus” karyawan tiap bulan : Januari Februari Maret April Abdul 1.000.000 1.300.000 1.650.000 3.000.000 Bima 1.200.000 1.100.000 1.000.000 2.750.000 Chintya 1.150.000 1.500.000 1.050.000 2.500.000 Untuk nilai yang ingin ditambahkan secara individu, Anda mampu memakai formula berikut : =SUM(15;30) Rumus diatas menjumlahkan bilangan “15” dan “30”, tentunya akan menghasilkan bilangan “45”. Untuk menjumlahkan bilangan pada satu cell dengan bilangan pada cell lain, misalnya menjumlahkan bonus “Abdul” pada bulan Januari dan April, Anda dapat memakai rumus berikut : =SUM(B2;E2) Atau menjumlahkan bonus “Abdul” bulan Januari sampai April, Anda mampu memakai rumus berikut : =SUM(B2:E2) Anda juga mampu menggunakan rumus berikut unruk menjumlahkan cell yang tidak kontinyu, contohnya menjumlahkan bonus “Abdul” dan “Cintya” dari bulan Januari sampai April : =SUM(B2:E2;B4:E4) 7. ABS (absolute) Fungsi dari rumus ABS yakni mengembalikan nilai diktatorial (di sebut juga dengan ‘nilai mutlak’ atau ‘nilai modulus’) dari suatu bilangan / angka, nilai diktatorial dalam matematika adalah nilai dari sebuah bilangan riil tanpa tanda plus (+) atau minus (-) di depan bilangan tersebut. Contoh : =ABS(3) Formula di atas akan menciptakan angka ‘3’. =ABS(-3) Formula di atas akan menciptakan angka ‘3’, ingat bahwa nilai diktatorial tidak mengandung tanda plus atau minus. =ABS(dosenit) Formula di atas akan memperlihatkan peringatan ‘#VALUE!’ (A value used in the formula is of the wrong data type.), jelas hal tersebut di karenakan nilai yang di masukkan bukan bilangan / angka. 8. ACOS (Arccosine) Fungsi dari rumus ACOS yaitu mengembalikan arkosin (kosinus terbalik) dari suatu bilangan. Arkosin yaitu sudut yang kosinusnya yakni bilangan. Sudut yang di kembalikan di berikan pada radian pada kisaran 0 (nol) hingga nilai pi (atau phi). Contoh : =ACOS(-0.5) Formula di atas akan menghasilkan nilai arkosin dalam radian “2.094395102”, untuk menghasilkan nilai arkosin dalam derajat, maka formula tersebut 180/PI() atau memakai fungsi DEGREES (derajat). =ACOS(-0.5)*180/PI() atau =DEGREES(ACOS(-0.5)) Kedua formula di atas akan menciptakan nilai arkosin dalam derajat (degrees) “120”. 9. ACOSH (Arccosine hyperbolic) Fungsi dari rumus ACOSH yaitu mengembalikan arkosin hiperbolik (kosinus hiperbolik terbalik) dari sebuah bilangan. Jumlahnya mesti lebih dari atau sama dengan 1. Contoh : =ACOSH(10) Formula di atas akan menghasilkan nilai arkosin hiperbolik “2.9932228”. Ingat, bahwa  nilai tersebut ialah kebalikan dari nilai “COSH(10)”. 10. ACOTH (Arccotangent Hyperbolic) Fungsi dari rumus ACOTH adalah mengembalikan arkotangen hiberbolik (kotangen hiberbolik terbalik) dari suatu bilangan. Arkotangen hiberbolik bahu-membahu analogi dari arkotangen biasa (melingkar), sehingga bilangan harus bernilai lebih dari 1. Contoh : =ACOTH(2) Formula di atas akan menciptakan nilai arkotangen hiperbolik “0,549306144”. =ACOTH(1) Formula di atas akan memperlihatkan peringatan #NUM! (There is a problem with a number used in the formula), karena nilai dari bilangan dalam argumen sama dengan 1. 11. AGGREGATE Fungsi dari rumus AGGREGATE ialah mengumpulkan daftar atau database untuk menerima nilai tertentu dengan keadaan tertentu, secara bahasa AGGREGATE (yang telah di adopsi ke dalam Bahasa Indonesia menjadi AGREGASI) mempunyai arti “pengumpulan sejumlah obyek yang terpisah-pisah menjadi satu”, dalam Excel obyek di artikan selaku cell dari suatu daftar atau database. Bentuk dasar dari fungsi agregasi yaitu: AGGREGATE(nomor_fungsi; nomor_opsi; referensi1; [referensi2], …) nomor_fungsi Argumen ini di isi dengan nomor 1 hingga 19 tergantung fungsi yang ingin di gunakan, misalnya nomor “9” untuk menggunakan fungsi penjumlahan (SUM, fungsi summary akan kita bahas pada bagian selanjutnya), dengan begitu Anda dapat menjumlahkan data pada daftar atau database tertentu. Berikut yaitu daftar ke-19 referensi fungsi yang dapat di gunakan selaku argumen pada fungsi agregasi. Nomor Fungsi Nama Fungsi 1 AVERAGE 2 COUNT 3 COUNTA 4 MAX 5 MIN 6 PRODUCT 7 STDEV.S 8 STDEV.P 9 SUM 10 VAR.S 11 VAR.P 12 MEDIAN 13 MODE.SNGL 14 LARGE 15 SMALL 16 PERCENTILE.INC 17 QUARTILE.INC 18 PERCENTILE.EXC 19 QUARTILE.EXC nomor_opsi (opsi) Agregasi dapat di lakukan dengan 8 opsi untuk mengabaikan suatu nilai yang memenuhi sebuah kondisi, misalnya nomor_opsi “5” untuk mengabaikan nilai yang error dari (satu atau lebih) daftar atau berbagai jenis database salah satunya Microsoft Access, berikut ialah daftar opsi yang di dukung oleh fungsi agregasi. Nomor Opsi Perilaku 0 Mengabaikan SUBTOTAL bersarang dan fungsi AGGREGATE 1 Mengabaikan baris yang tersembunyi (hidden), SUBTOTAL bersarang dan fungsi AGGREGATE 2 Mengabaikan nilai yang error, SUBTOTAL bersarang dan fungsi AGGREGATE 3 Mengabaikan baris yang tersembunyi (hidden), nilai yang error, SUBTOTAL bersarang dan fungsi AGGREGATE 4 Tidak mengabaikan apapun, semua data dalam cell di proses. 5 Mengabaikan baris yang tersembunyi (hidden) 6 Mengabaikan nilai yang error 7 Mengabaikan baris yang tersembunyi (hidden) dan nilai yang error referensi1 Nilai argumen referensi1 harus ada pada fungsi agregasi, nilai referensi1 di isi dengan argumen numerik untuk nilai agregat Anda, misalnya (namun tidak terbatas pada) hasil seleksi cell dari suatu daftar atau dabase. referensi2 Nilai argumen referensi2 bersifat optional. Argumen ini di isi dengan data numerik mulai dari 2 hingga 253 yang di butuhkan untuk nilai keseluruhan. Contoh : Terdapat dua baris data (pada kolom A dan B), masing-masing mempunyai 11 item. A B 1 #DIV/0! 82 2 72 65 3 30 95 4 #NUM! 63 5 31 53 6 96 71 7 32 55 8 81 83 9 33 100 10 53 91 11 34 89 Untuk menerima nilai paling besar dari data pada kolom A dengan mengabaikan nilai yang error, rumus agregasi yang tepat ialah selaku berikut: =AGGREGATE(4;6;A1:A11) Sedangkan untuk mendapatkan nilai paling besar dari data pada kolom A dan B dengan mengabaikan nilai yang error, rumus agregasi yang sempurna adalah sebagai berikut: =AGGREGATE(4;6;A1:A11;B1:B11) 12. AVERAGE (nilai rata-rata) Fungsi average di pakai untuk mengembalikan nilai rata-rata dari satu atau beberapa argumen. Contoh : A B C 1 10 15 32 2 7 3 9 4 27 5 2 Untuk mencari nilai rata-rata dari kumpulan nilai pada kolom A, rumus yang di gunakan adalah : =AVERAGE(A2:A6) Rumus tersebut akan menghasilkan nilai “11”, silahkan cross-check (10+7+9+27+2 = “55”, di bagi jumlah data “5”, 55/5 = “11”). untuk mencari nilai rata-rata dari kumpulan nilai pada kolom A hingga C (hingga), rumus yang di gunakan adalah : =AVERAGE(A2:C6) Rumus tersebut akan menghasilkan nilai “14.57”, silahkan cross-check (10+7+9+27+2+15+32 = “102”, di bagi jumlah data “7”, 102/7 = “14.57”). Makara pembahasan rumus excel dan pola mungkin berguna untuk Anda yang memerlukan, itu yakni contoh yang bagus di atas Anda berlatih untuk memfasilitasi pengertian Anda perihal fungsi rumus, sampai jumpa di diskusi selanjutnya, selamat mencar ilmu.
Sumber https://e-the-l.blogspot.com


EmoticonEmoticon