Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kalimat diartikan sebagai satuan bahasa yang secara relatif bangkit sendiri,memiliki pola intonasi akhir, dan secara konkret dan faktual terdiri atas klausa dalam bahasa Indonesia. Kalimat sendiri mempunyai ciri-ciri kalimat dalam bahasa Indonesia, bagian-unsur kalimat dalam bahasa Indonesia, serta acuan kalimat dasar beserta misalnya yang telah diterangkan sebelumnya. Selain ketiganya, kalimat juga memiliki berbagai jenis menurut fungsi yang terkandung di dalamnya. Adapun jenis-jenis kalimat menurut fungsinya ialah sebagai berikut. 1. Kalimat Pernyataan Merupakan kalimat yang berfungsi untuk menyatakan sebuah hal–umumnya berupa gosip atau fakta–yang disampaikan ke khalayak luas tanpa berharap tanggapanatau akibat dari pihak khalayak. Kalimat ini juga biasa disebut sebagai kalimat deklaratif. Adapun ciri khas dari paragraf ini adalah selaku berikut: Diakhiri dengan penggunaan tanda titik (.). Mempunyai teladan intonasi final yang datar dan netral, dalam artian tidak dilebih-lebihkan atau dikurang-kurangkan saat kalimat pernyataan diucapkan. Bertujuan untuk memperlihatkan gosip atau fakta terhadap khalayak. Tidak menginginkan balasan dari khalayak yang menerima kalimat pernyataan. Agar lebih paham seperti apa kalimat pernyataan, berikut disajikan beberapa pola kalimat pernyataan dalam bahasa Indonesia: Kemarin, kami sempat berpapasan di pinggir jalan. Acara wisuda di kampus itu berjalan dengan tanpa hambatan. 2. Kalimat Tanya atau Kalimat Pertanyaan Merupakan jenis kalimat yang bermaksud untuk menanyakan suatu hal kepada pihak yang ditanya, di mana pihak yang ditanya harus menjawab pertanyaan tersebut. Kalimat ini juga mampu disebut sebagai kalimat interogatif. Kalimat ini mempunyai sejumlah ciri, yakni: Adanya fungsi kata tanya di dalam kalimat. Bertujuan untuk menanyakan suatu hal. Jika tidak memakai kata tanya, lazimnya dipakai partikel -kah di salah satu kata yang ada di dalam kalimat tanya. (umumnya kata yang diberi partikel -kah yaitu kata pertama dari kalimat tanya. DIakhiri dengan teladan penggunaan tanda tanya (?). Pola intonasinya kadang naik kadang turun. Adapun contoh kalimat tanya atau kalimat pertanyaan ialah sebagai berikut: Apakah kamu telah sarapan pagi tadi? Mengapa mukamu cemberut terus? 3. Kalimat Perintah Adalah kalimat yang berisi perintah atau bujukan kepada seseorang semoga seseorang tersebut mau melakukan perintah atau bujukan tersebut. Kalimat ini lazimdisebut juga dengan kalimat imperatif. Adapun ciri-ciri dari kalimat ini yaitu: Menggunakan kata ajakan mirip ayo, jangan, dan sejenisnya. Menggunakan partikel -lah atau -kan. Diakhiri dengan contoh penggunaan tanda seru (!). Mempunyai acuan intonasi yang tinggi saat diucapkan. Selain ciri, kalimat perintah juga memiliki beberapa macam, di mana jenis-jenis kalimat perintah tersebut antara lain: Kalimat perintah biasa: ialah kalimat yang berisi perintah secara pribadi dan biasa digunakan pada percakapan sehari-hari. Contoh: tutup pintu itu kini! Kalimat perintah usul: ialah kalimat yang berisi usul untuk melaksanakan sesuatu. Misalnya: Ayo, kita jaga kebersihan lingkungan kita! Kalimat perintah larangan (kalimat imperatif larangan): ialah kalimat yang berisi larangan untuk melakukan suatu hal. Misal: jangan buang sampah sembarang pilih! Kalimat perintah ajakan (acuan kalimat imperatif seruan dan cita-cita): ialah kalimat yang berisi usul atau keinginan yang ditujukan terhadap seseorang. Misalnya: aku mohon, tetaplah kau tinggal di sini! Kalimat perintah sindirian: ialah kalimat yang berisi perintah dalam bentuk sindiran. Misalnya: aduh, kering sekali tenggorokanku! (berniat untuk meminta minuman) Kalimat perintah mempersilakan (pola kalimat imperatif pembiaran): yakni kalimat perintah yang berisi izin atau pembiaran atas suatu langkah-langkah. Contohnya: mari Pak, silakan masuk! Kalimat perintah usulan: ialah kalimat perintah yang berfungsi untuk memerintah seseorang dalam bentuk suatu saran. Contoh: seharusnya kau jauhi saja temanmu itu! Kalimat perintah berita: ialah kalimat perintah yang disampaikan dalam bentuk informasi. Contoh: Ibu menyuruhmu untuk tidak bermain saat waktu magrib datang. 4. Kalimat Seruan Merupakan kalimat yang berfungsi untuk menyatakan kekaguman, kebahagiaan, larangan, kebingungan, ajakan, kemarahan, dan kesedihan. Sekilas, kalimat undangan seperti dengan kalimat perintah. Padahal, keduanya memiliki perbedaan fundamental, khususnya soal fungsinya. Kalimat permintaan berfungsi untuk menyatakan apa yang dicicipi seseorang, sedangkan kalimat perintah dipakai untuk memerintah orang lain. Adapun beberapa pola kalimat permintaan ialah sebagai berikut: Wow, panorama pantai ini sangat indah! (menyatakan kekaguman) Hore, hasilnya saya jadi juara! (menyatakan kebahagiaan) Awas, di sepanjang jalan itu banyak lubangnya! (menyatakan larangan) Astaga, saya kebingungan begini! (menyatakan kebingungan) Ayo, kita bergegas kini juga! (menyatakan ajakan) Awas kamu, akan kutunggu pembalasanku! (menyatakan kemarahan) Duh, betapa malangnya nasibku ini! (menyatakan kesedihan) Demikianlah pembahasan perihal jenis-jenis kalimat berdasarkan fungsinya. Semoga berguna untuk pembaca sekalian. Sumber https://e-the-l.blogspot.com
Sabtu, 08 Februari 2020
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
EmoticonEmoticon