Kamis, 20 Februari 2020

Pemahaman Kalimat Personifikasi Dan Acuan Kalimatnya

Kalimat personifikasi ialah kalimat yang mengandung teladan majas personifikasi. Adapun majas personifikasi sendiri merupakan salah satu diantara macam-macam majas perbandingan yang mengumpamakan benda mati seperti mampu melakukan kegiatan atau acara yang umum dilaksanakan oleh insan. Pada postingan kali ini, kita akan mengenali mirip apa bentuk dari kalimat bermajas personifikasi tersebut.  Adapun acuan kalimat personifikasi dalam bahasa Indonesia tersebut yaitu sebagai berikut! Angin pun membelai rambutnya yang tergerai indah itu. Taman itu pun menjadi saksi pertemuan antara saya dengan gadis mungil itu. Embun pagi sudah menyapa dedaunan hijau yang ada di tiap pepohonan. Api pun mengamuk dan aben ratusan rumah yang ada di pemukiman tersebut. Kabut pagi tengah mendekap bebukitan itu di pagi hari, Kuas itu menari-nari di atas kanvas putih itu. Langit tengah murung di pagi hari ini. Pelangi pun tersenyum terhadap seluruh penghuni planet bumi. Bintang-bintang tengah mengedipkan matanya kepda makhluk bumi. rinai hujan pun mengecup lembut tanah yang kering akibat ekspresi dominan kemarau. Angin malam telah mencubit kulitku ini. Bel istrihat pun telah berujar terhadap para penghuni sekolah, bahwa dikala ini ialah waktu istirahat, Ombak bahari tengah membelai lembut bibir pantai ini. Pemandangan alam tengah menyapa kami di sepanjang perjalanan wisata kami. Rasa pedas sambal itu sudah menendang lidahku. Bola tersebut sudah sukses mengoyak jala lawan. Bencana tsunami tersebut sudah melumat banyak korban jiwa. Mentari pagi sudah memberikan sapaannya terhadap seluruh penduduk bumi. Matahari pun mengucapkan selamat tinggal kepada penduduk bumi di kala senja tiba. Bangku taman itu masih menemaniku di taman ini. Keindahan bawah maritim yang bisa dilihat dari atas perahu itu sudah merayu kami untuk menyelaminya. Alarm ponselku senantiasa meneriakiku bila waktu subuh sudah datang. Gedung serba guna itu menjadi saksi dihelatnya resepsi ijab kabul Galih dan Anjani. Alam raya telah memarahi kami dengan bencan-petaka yang sudah diberikannya kepada kami. Rasa gurih pada masakan tersebut begitu membelai di lidahku. Gunung berapi itu telah memuntahkan isi perutnya. Lonceng stasiun kereta sudah berujar terhadap seluruh penumpang bahwa kereta yang mereka tuju akan segera tiba, dan para penumpang pun diperlukan untuk secepatnya bersiap-siap. Bulan malam ini tengah bersembunyi di balik gumpalan awan hitam. Klakson-klakson kendaraan di jalan itu merengek sebab kemacetan yang terjadi di sepanjang jalan tersebut. Sepeda motornya tengah berlari kencang membelah permukaan jalan yang lengang itu. Biarlah waktu yang mau menjawab semua misteri yang belum terpecahkan ini. Biarkanlah waktu yang mau mempertemukan saya dengan dirinya. Siaran radio itu sudah meninabobokan diriku semalam. Lampu merah jalan itu sudah menghardik sejumlah pengedara dan memaksa mereka untuk berhenti sejenak. Demikianlah beberapa teladan kalimat personfikasi dalam bahasa Indonesia. Dengan demikian, pembahasan pada postingan kali ini dicukupkan saja sampai di sini. Adapun kalau pembaca ingin mengetahui beberapa acuan dari banyak sekali jenis-jenis kalimat lainnya, maka para pembaca mampu membuka artikel pola kalimat tanya penjelasan, contoh kalimat polisemi, acuan kalimat informasi derajat, teladan kalimat informasi waktu, dan acuan kalimat oratoris.  Semoga berguna dan bisa memperbesar wawasan bagi para pembaca sekalian, baik itu mengenai kalimat pada utamanya, maupun mengenai bahasa Indonesia pada umumnya. Sekian dan terima kasih.
Sumber https://e-the-l.blogspot.com


EmoticonEmoticon