Senin, 30 Maret 2020

Pemahaman Kalimat Permintaan Kemarahan Dan Teladan Kalimatnya

Kalimat seruan ialah salah satu diantara jenis-jenis kalimat berdasarkan fungsinya, selain kalimat imperatif, kalimat deklaratif, dan kalimat interogatif. Definisi dari kalimat ini sendiri ialah kalimat yang berisi ungkapan perasaan seseorang. Bebebrapa pola dari jenis kalimat ini sudah ditampilkan di  beberapa arikel sebelumnya, ialah: pola kalimat usul kekaguman, acuan kalimat ajakan kebahagiaan, dan teladan kalimat permintaan kesedihan. Untuk artikel kali ini, kita akan mengenali seperti apa acuan kalimat usul yang menyatakan ekspresi kemarahan. Adapun beberapa teladan tersebut yakni sebagai berikut ini! Sudahlah, saya tidak mau mendengar perkataanmu lagi! Pergilah dari sini, atau kamu akan saya usir secara paksa! Kau tunggu saja pembalasanku, anak muda! Kurang bimbing! berani-beraninya ia mengusik ketenanganku! Awas kamu, akan kukejar kamu sampai ke ujung samudera! Masa ndeso! Aku telah peduli dengan omong-kosongmu! Cukup! Aku tak mau lagi mendengar keluh kesahmu! Pergilah! Aku sudah tidak ingin lagi melihat sosokmu! Sudahlah, hentikan segala omong kosongmu! Ini, kukembalikan semua barang pemberianmu! Ambillah, saya sudah tak ingin menyimpan barang-barang pemberianmu ini! Tutup mulutmu sebentar! Aku masih belum tamat bicara! Minggir! Aku sedang terburu-buru dan ingin secepatnya melewati jalan ini! Berisik! Kau sudah terlampau banyak bicara! Kurang bimbing! Berani-beraninya kamu mencemooh kedua orang tuaku! Cukup! Aku sudah tak mau meladeni omong kosongmu itu! Sialan! Bisa-bisanya kamu mempermainkanku seperti ini! Oh, jadi kau mau coba-coba ya denganku? Sini, aku layani! Keparat! Aku sudah ditipu mentah-mentah olehnya! Dasar sialan! Tega-teganya dia pergi tanpa mempertanggungjawabkan perbuatanny! Sudah kubilang berkali-kali, kamu pergi sana yang jauh-jauh! Payah! Melakukan hal semudah itu saja kamu tak bisa! Membosankan! Apa yang kau tampilkan itu sungguh menjemukan tahu! Benar-benar tak tau watak kau, bocah! Hei, anak kemarin sore! Jangan pikir aku tak ada nyali ya? Sini, jikalau berani! Jangan ganggu saya! Aku sedang ingin sendirian dikala ini! Berisik! Kalian jangan ribut-ribut di sini! Menyebalkan sekali beliau! Sudah kutunggu berjam-jam, beliau malah membatalkan kesepakatan seenaknya! Hei, dasar tak tahu malu! Pergi sana kamu jauh-jauh! Berisik! Omonganmu itu sama sekali tidak memiliki kegunaan! Eh, kamu, anak bacin kencur! Berani-beraninya kau meludah di depanku! Sudah kubilang jangan ya jangan! Eh, kamu malah melakukanny! Dengar! Sekali lagi kamu berbuat macam-macam, aku takkan sungkan-sungkan untuk memberimu pelajaran! Cis, menjijikan sekali kelakuanmu itu! Sekali lagi kamu berbuat mirip itu, aku tak akan segan-segan untuk membawamu ke penjara! Keparat! Akau kuhajar kamu hingga wajamu tak berbentuk lagi! Hei, pencuri! Berani-beraninya kamu mencuri di rumahku! Awas, ya, akan kutangkap dan kubawa kau ke kantor polisi! Jangan berdalih! Aku tahu kau menyembunyikan sesuatu dariku. Ayo, cepat katakan kepadaku, sebelum aku makin naik darah! Contoh-teladan di atas hanyalah segelintir dari acuan kalimat usul kemarahan dalam bahasa Indonesia. Pembaca bisa menciptakan dan membuatkan sendiri kalimat usul kemarahan. Adapun pembahasan kali ini, dicukupkan saja hingga di sini, semoga berfaedah dan bisa menambah wawasan bagi para pembaca sekalian, entah itu perihal kalimat ajakan pada terutama, mau pun tentang materi pembelajaran bahasa Indonesia kebanyakan.  Mohon dimaafkan pula kalau terdapat kesalahan dan kelemahan di dalam pembahasan postingan kali ini. Sekian dan juga terima kasih yang sebesar-besarnya.
Sumber https://e-the-l.blogspot.com


EmoticonEmoticon