Jumat, 19 Juni 2020

Perbedaan Antara Daftar Pustaka Dan Catatan Kaki

Daftar pustaka dan catatan kaki sangatlah penting dalam penulisan jenis-jenis karangan ilmiah bahkan jenis-jenis karangan semi ilmiah. Keduanya mempunyai bentuk dan ciri khas masing-masing, sehingga keduanya mempunyai perbedaan menasar yang harus diketahui. Pada postingan kali ini, kita akan mengenali perbedaan diantara keduanya. Sebelum kita mengetahui perbedaan keduanya, apalagi dahulu kita akan bahas pengertian dan ciri-ciri diantara keduanya, di mana pembahasan tersebut yakni sebagai berikut! 1. Daftar Pustaka Daftar pustaka merupakan sebuah daftar yang berisi buku, makalah, jurnal, dan lain sebagainya yang isinya dikutip langsung ataupun tidak eksklusif ke dalam suatu karangan. Daftar pustaka sendiri mempunyai sejumlah ciri khas, di mana ciri-ciri tersebut yakni: Biasanya ditulis di bab belakang atau final sebuah karangan. Unsur-unsurnya terdiri atas nama pengarang, tahun penerbitan, judul, nama penerbit, dan halaman yang dikutip. Nama pengarang yang berjumlah satu orang mesti ditulis nama belakangnya terlebih dahulu, baru kemudian ditulis nama depannya. Judul dan subjudul karangan yang dikutip harus dicetak miring penulisannya. Ukuran hurufnya sama dengan ukuran pada karakter teks kebanyakan. Jika daftar pustakanya lebih dari satu sumber, maka mesti ditulis secara berurutan menurut aksara nama pengarangnya. 2. Catatan Kaki Catatan kaki ialah sebuah catatan dari teks yang dikutip yang biasanya diletakkan di bawah karangan. Tak cuma terkandung di dalam karangan ilmiah dan semi ilmiah, catatan kaki juga seringkali bisa ditemukan pada beberapa macam-jenis karangan non ilmiah, seperti jenis-jenis novel, macam-macam cerpen, dan jenis-jenis esai. Seperti halnya daftar pustaka, catatan kaki juga memiliki sejumlah ciri, di mana ciri-ciri tersebut antara lain: Diletakkan di bagian paling bawah suatu karangan. Ukuran tulisannya lebih kecil dari teks yang ditulis. Unsur-bagian yang dikandungnya sama dengan yang terkandung dalam daftar pustaka. Khusus untuk penulisan nama pengarang, nama pengarang yang dikutip dalam catatan kaki ditulis seperti biasa, di mana nama pengarag ditulis nama depannya dulu lalu lalu disusul dengan nama belakangnya. Ditulis memakai nomo di samping kirinya, di mana ukuran nomor tersebut berukuran lebih kecil dari ukuran huruf pada catatan kaki. Contohnya : (¹), (²), dan (³). Dari pembahasan di atas, kita telah mendapatkan letak perbedaan daftar pustaka dan catatan kaki, di mana letak perbedaan tersebut antara lain: 1. Letak Penulisannya Dalam penulisannya, daftar pustaka ditaruh di tamat karangan atau di halaman paling belakang halaman. Semetara itu, catatan kaki diletakkan di bab paling bawah sebuah karangan. 2. Ukuran Hurufnya Ukuran karakter pada daftar pustaka sama dengan ukurang huruf pada penulisan karangan. Sementara itu, ukuran abjad pada catatan kaki mesti lebih kecil dibanding ukuran huruf pada penulisan karangan. 3. Nama Pengarangnya Pada daftar pustaka, nama pengangar harus ditulis dengan mendahulukan nama belakang si pengarang, barulah setelah itu nama depannya dituliskan. Hal ini berlawanan dengan catatan kaki yang di mana nama pengarang ditulis mirip biasa, dengan nama depan pengarang di permulaan dan nama belakangnya diletakkan di selesai. Demikianlah pembahasan tentang perbedaan daftar pustaka dan catatan kaki dalam bahasa Indonesia. Jika pembaca ingin mengetahui metode penulisan daftar pustaka dan catatn kaki, pembaca bisa membuka artikel cara penulisan daftar pustaka dan tata cara penulisan catatan kaki. Semoga berfaedah dan bisa memperbesar wawasan para pembaca sekalian. Terima kasih.
Sumber https://e-the-l.blogspot.com


EmoticonEmoticon

:)
:(
hihi
:-)
:D
=D
:-d
;(
;-(
@-)
:o
:>)
(o)
:p
:-?
(p)
:-s
8-)
:-t
:-b
b-(
(y)
x-)
(h)