Sabtu, 29 Agustus 2020

Pemahaman Makna Kata Dan Acuan Kalimatnya Lengkap

Dalam penulisan sebuah kalimat, tentunya terdapat suatu arti atau maksud atau makna didalamnya. Sesuatu yang ingin disampaikan dalam kalimat itulah yang dinamakan makna kata. Dalam bahasa Indonesia, selain terdapat jenis jenis kata dan jenis jenis kalimat, adapula makna kata. Dalam artikel kali ini kita akan membahasnya secara mendetail. Dibawah ini ulasan tentang contoh makna kata dalam bahasa Indonesia beserta penjelasannya. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, yang dimaksud dengan makna yaitu arti; maksud pembicara atau penulis; pemahaman yang diberikan kepada suatu bentuk kebahasaan. Makna kata dalam bahasa Indonesia terbagi menjadi 4 jenis ialah selaku berikut : 1. Makna Leksikal Adalah makna kata yang menawarkan arti sebenarnya/bahu-membahu dari suatu benda, insiden, objek dan lain sebagainya. Makna leksikal dibagi menjadi 2 adalah makna kata langsung dan makna kata yang memperlihatkan makna kiasan. Makna leksikal pribadi : makna kata yang menurut atas penunjukkan secara eksklusif pada sebuah hal/objek. Contoh : Dia sudah merencanakan sebuah rumah untuk tempat tinggal gres yang lebih patut bagi orang tuanya. (rumah memperlihatkan makna bantu-membantu ialah tempat tinggal) Rumah Makan Sederhana tergolong salah satu kedai makanan yang sungguh disenangi oleh warga kota metropolitan Jakarta. (rumah makan menawarkan arti sebuah daerah perjuangan yang menawarkan banyak sekali hidangan untuk dihidangkan kepada pembeli) Setiap tahunnya kami harus merelakan panen padi kami senantiasa menyusut gara-gara serangan tikus. (tikus menawarkan salah satu jenis mamalia yang suka menganggu flora) Ayah lebih suka makan hati ampela ketimbang makan bab daging yang lain. (makan ialah kegiatan yang memberikan kegiatan memasukkan sesuatu ke dalam lisan) Makna kiasan : makna kata yang bukan ialah makna bahwasanya. Makna ini merupakan sebuah penegasan/pengutamaan pada kalimat yang diikutinya. Contoh : Jarang ada orang yang mau bergaul dengannya alasannya adalah sifatnya yang sempit hati itu. (sempit hati = pemarah, galak) Rini banyak menerima pengarahan dari para seniornya karena statusnya yang masih hijau dalam acara sosial ini. (hijau = pemula, bau kencur) Tikus pelaku penyelewengan dana perusahaan itu diberi eksekusi penjara selama 5 tahun oleh pengadilan. (tikus = koruptor, pelaku penipuan) Ani dijuluki si panjang kaki oleh sobat-temannya sebab mempunyai kebiasaan suka jalan-jalan. (panjang kaki = tukang jalan) 2. Makna Gramatikal : makna kata yang tercipta dari penambahan, pengulangan atau pemajemukan kata, tergantung dari kalimat yang disertai kata tersebut. Contoh : Ratusan ayam di beberapa lokasi peternakan terpaksa dibinasakan alasannya adalah terjangkit penyakit flu burung Almarhum kakekku yang ialah seorang serdadu dimakamkan di pemakaman satria. Aku akan tetap berusaha tanpa letih hingga suatu dikala nanti kesanggupan bermusikku bisa tersalurkan dengan seharusnya. Setelah mencoba berkali-kali kesudahannya soal matematika yang sungguh susah itu terpecahkan juga.  3. Makna Struktural : makna kata yang tercipta balasan adanya penambahan imbuhan pada kata tersebut. Contoh : Tadi sore abang telat berlatih basket alasannya adalah beliau ketiduran. (ketiduran = tidak sengaja tertidur) Karena buru-buru, dompet Ayah tertinggal di meja kerjanya. (tertinggal, menunjukkan tindakan tak disengaja) Waktu di pasar tadi, Ani kehilangan dompetnya. Anak itu menjerit keras sekali, suaranya terdengar sampai ke ujung gang. 4. Makna Tematis : makna kata yang muncul akibat tekanan atau fokus obrolan yang diberikan oleh penyapa pada salah satu unsur kalimat. Contoh : Apakah rancangan rancangan bangunan perumahan elit yang masih dalam tahapan perencanaan itu? Benarkah pencuri yang sudah usang menjadi incaran polisi itu hampir mampus dihajar oleh massa? Siapakah nama dosen gres mata kuliah Bahasa Indonesia yang baru masuk ahad kemudian itu? Perancang akad nikah manakah yang mengorganisir pernikahan akbar putri tunggal presiden ini? Suatu kata dikatakan mempunyai makna utuh jika memenuhi empat faktor, yaitu : pemahaman, perasaan, nada dan amanat. Pemilihan dan penggunaan suatu kata yang berasal dari dasar yang serupa haruslah diubahsuaikan dengan makna yang terkandung didalamnya. Hal ini bertujuan semoga bahasa yang digunakan tersebut gampang dimengerti dan tidak salah penafsiran. Demikianlah pembahasan kita kali ini ihwal pola makna kata dalam bahasa Indonesia. Semoga postingan ini berfaedah.
Sumber https://e-the-l.blogspot.com


EmoticonEmoticon