Minggu, 30 Agustus 2020

Pemahaman Makna Kontekstual Dan Konseptual Dan Misalnya Dalam Kalimat

Contoh Makna Kontekstual dan Konseptual dalam Kalimat – Makna dapat diartikan selaku sebuah pertautan dalam komponen-unsur sebuah bahasa. Dalam bahasa Indonesia, terdapat bidang ilmu yang secara khusus mempelajari tentang makna sebuah bahasa dalam kalimat tertentu. Bidang ilmu ini disebut semantik. Terdapat beragam makna yang dipelajari secara khusus dalam bahasa Indonesia ialah makna leksikal, gramatikal, struktural, konstruksi, kontekstual, konseptual, denotatif, konotatif, hakikat, afektif, emotif, klokatif, idiomatikal, kiasan, stilistika, proposisional, piktoial, kognitif, deskriptif, ideasional, referensial, asositif, sentra, luas, sempit, intensional, ekstensional, gereflekter, tematis, kata dan makna ungkapan. Wah…ternyata banyak sekali ragam makna dalam bahasa Indonesia ya. Mungkin beberapa dari ragam makna tersebut telah tidak aneh bagi kita. Akan namun dalam artikel ini tidak akan dibahas semua jenis makna tersebut. Secara khusus pada kesempatan kali ini akan dibahas ihwal makna kontekstual dan makna konseptual. Tentunya para pembaca telah tidak gila lagi kan dengan kedua istilah ini. Selamat menyimak! Makna Kontekstual Pembahasan pertama adalah perihal makna konstekstual. Makna Kontekstual akan dibahas mulai dari pengertiannya sampai dengan contohnya dalam kalimat. Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, kontekstual diartikan selaku sesuatu yang bekerjasama dengan konteks. Sedangkan konteks (masih dari sumber yang serupa) diartikan selaku bagian dari sebuah kalimat yang dapat mendukung kejelasan makna. Dari uraian tersebut dapat dikatan juga bahwa konteks adalah berita yang ada di sekitar pemakaian bahasa tersebut dan dapat memperjelas makna dalam kalimat. Berdasarkan uraian singkat tersebut, makna kontekstual mampu diartikan selaku makna yang timbul berdasarkan konteksnya. Makna kontekstual dapat timbul alasannya adalah suasana, daerah, lingkungan atau waktu. Contoh Makna Kontekstual Belajar hanya dari pengertian atau definisi tentunya tidak akan lengkap. Berikut disertakan teladan makna kontekstual supaya para pembaca lebih mengetahui apa dan bagaimana makna kontekstual itu. 1. Kaki ibu terluka alasannya tidak sengaja menginjak serpihan gelas. 2. Ketika baru hingga di kaki gunung Merapi, Andi telah memutuskan untuk pulang. 3. Ayah memangkas kaki meja di ruang belajar karena terlalu tinggi. Perhatikanlah ketiga kalimat di atas. Ketiga kalimat tersebut menggunakan satu kata yang sama yakni “kaki“. Akan namun, menurut konteks dari masing-masing kalimat, kata “kaki” akan memiliki makna yang berlainan pula. Pada kalimat (1), kata “kaki” bermakna alat gerak pada badan manusia/ makhluk hidup. Sedangkan pada kalimat (2), kata “kaki” bermakna bab bawah dari suatu tempat. Hal ini berlainan pada kalimat (3), kata “kaki” berarti bab bawah dari sebuah benda. Terlihat jelas bahwa penggunaan kata yang sama akan menimbulkan arti yang berlawanan bila konteks penggunaannya dalam  kalimat berbeda pula. Perhatikan kembali contoh berikut. 4. Bagus sedang belajar di kamar. 5. Walaupun menerima nilai sedang, Koko tetap merasa senang dan puas. Kedua kalimat di atas sama-sama memakai kata “sedang“. Nah sekarang kita periksa apakah makna dari kata “sedang” akan sama pada kedua kalimat tersebut. Pada kalimat (4), kata “sedang” menawarkan sebuah kegiatan yang dijalankan. Sedangkan pada kalimat (5), kata “sedang” menunjukkan sebuah nilai yang umum-biasa  saja (tidak tinggi namun juga tidak rendah). Apakah acuan di atas sudah menciptakan para pembaca mengerti makna kontekstual? Jika belum, amati lagi pola berikut. 6. Ani sedang mengarang cerpen untuk lomba. 7. Kayu-kayu yang terbakar itu sekarang semuanya telah mengarang. 8. Kapal Titanic yang karam di dasar bahari kini sudah mengarang. Kalimat (6), (7), dan (8) sama-sama memakai kata “mengarang“. Akan tetapi, dikarenakan konteks setiap kalimat tersebut berlawanan maka maknanya juga berbeda pula. Pada kalimat (7), kata “mengarang” memiliki arti membuat tulisan berupa cerpen. Pada kalimat (8), kata “mengarang” memiliki arti sudah menjadi seperti karang. Sedangkan pada kalimat (9), kata “mengarang” mempunyai arti telah menjadi arang. Contoh makna kontekstual yang yang lain yaitu: 9. Kepala nenek telah penuh dengan rambut putih. 10. Kepala sekolah memperlihatkan kado kepada murid yang berprestasi. Kalimat (9) dan (10) sama-sama memakai kata “kepala”. Kata “kepala” pada kalimat (9) memiliki arti bab tubuh paling atas yang ditumbuhi rambut. Sedangkan kata “kepala” pada kalimat (10) mempunyai arti pimpinan sebuah sekolah. Makna Konseptual Setelah membicarakan ihwal pemahaman dan teladan makna kontekstual, pada bagian ini akan membicarakan perihal makna konseptual. Konseptual ialah hal-hal yang bekerjasama dengan konsep. Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, konsep diartikan selaku ilham atau pemahaman yang diabstrakkan dari peristiwa faktual. Sehingga makna konseptual diartikan sebagai suatu makna atas sebuah kata yang tidak tergantung dari konteks. Makna konseptual sering disebut juga selaku makna kamus karena maknanya tergantung dari maknanya dalam kamus. Selain makna kamus, makna konseptual juga sama dengan makna denotatif, sama dengan makna leksikal, dan juga sama dengan makna referensial. Contoh Makna Konseptual Agar lebih memahami makna konseptual, berikut diberikan beberapa teladan makna konseptual. Ibu mempunyai makna konseptual seorang perempuan yang telah melahirkan seseorang. Bunga memiliki makna konseptual bagian tumbuhan yang mau menjadi buah, lazimnya elok warnanya dan baunya harum. Demokrasi mempunyai makna konseptual sebuah bentuk sistem pemerintahan dimana seluruh rakyatnya turut memerintah dengan ada wakilnya. Pensil memiliki makna konseptual suatu alat tulis berbentukkayu bundar berisi arang keras. Gelas memiliki makna konseptual suatu tempat yang digunakan untuk minum, biasanya berbentuk tabung dan mampu yang dibuat dari plastik, kaca, atau semacamnya. Komputer mempunyai makna konseptual sebuah alat elektronika otomatis yang mampu mengkalkulasikan dan mengolah data secara cermat, memberikan hasil pengolahan, serta mampu mengerjakan tata cara multimedia (film, musik, televisi, faksimile, dan sebagainya), umumnya terdiri atas unit pemasukan, unit pengeluaran, unit penyimpanan, serta unit pengontrolan. Museum mempunyai makna konseptual berbentukgedung yang dipakai untuk pekan raya benda-benda yang menerima perhatian khusus, mirip benda peninggalan sejarah. Kapten mempunyai makna konseptual pangkat perwira pertama dalam ketentaraan, satu tingkat di bawah mayor. Tenun mempunyai makna konseptual suatu hasil kerajinan berupa bahan kain yang yang dibuat dari benang dengan cara memasukkan pakan secara melintang pada lungsin. Kaki memiliki makna konseptual bab atau anggota badan yang menopang tubuh dan digunakan untuk berjalan. Sekian pembahasan tentang acuan makna kontekstual dan konseptual dalam kalimat. Semoga pemaparan bahan pada kesempatan kali ini mudah diketahui dan berguna. Terima kasih.
Sumber https://e-the-l.blogspot.com


EmoticonEmoticon