Sabtu, 05 September 2020

Pemahaman Makna Kata Ulang Dan Contohnya Dalam Kalimat

Pengertian Makna Kata Ulang dan Contohnya dalam Kalimat. Dalam pembicaraan sehari-hari, mungkin Anda sangat familiar dengan pengulangan kata. Pengulangan kata atau yang dalam bahasa Indonesia disebut kata ulang ini ialah pengulangan kata-kata yang bisa dikerjakan dalam bentuk kata sarat atau sebagian. Kata ulang itu sendiri terdiri dari beberapa macam yang masing-masing memiliki perbedaan pada penjabaran kata pembentuk dan makna yang dihasilkannya. Untuk mempelajari macam-macam kata ulang dapat di lihat di bahasan kita sebelumnya perihal jenis jenis kata ulang. Makna Kata Ulang Dari hasil pengulangan katanya baik yang berupa pengulangan utuh, berimbuhan, akhiran atau imbuhan dan akhiran, kata ulang  mempunyai makna kata selaku berikut : 1. Bermakna ibarat/seperti Kata ulang yang mempunyai makna ibarat ini merupakan pengulangan katanya yang artinya mirip atau ibarat bentuk orisinil dari benda tersebut. Misalnya langit-langit, kendaraan beroda empat-mobilan, orang-orangan, padi-padian . Contoh : Ayah sedang mengecat langit-langit kamar adik yang baru diperbaiki. Petani memasang banyak orang-orangan di sawah mereka untuk mengusir burung. Gandum, jagung dan oat ialah beberapa macam tumbuhan yang masuk dalam jenis padi-padian. 2. Bermakna tak menentu Kata ulang yang tidak menentu ini merupakan pengulangan kata yang menghasilkan makna tidak menentu atau jamak. Misalnya pepohonan, daun-daun, pulau-pulau. Contoh : Di desa asalku, pepohonan liar berkembang subur dan lebat. Setiap demam isu gugur datang, jalanan di ibu kota London dipenuhi duan-daun yang berserakan. Pulau-pulau yang berada di perbatasan antar negara mesti menerima menjagaan tambahan. 3. Bermakna sangat Kata ulang yang memiliki makna sungguh ini ialah pengulangan kata yang bahu-membahu dijalankan pada kata dasar tersebut hingga menciptakan makna sungguh atau lebih. Misal besar-besar, kecil-kecil, malas-malas. Contoh : Buah jambu yang tumbuh di pekarangan samping rumah tampakbesar-besar. Meskipun ukurannya kecil-kecil, tetapi cabai rawit merah memiliki rasa yang begitu pedas. Dari sekian banyak kelas, siswa dari IPS 3 ialah siswa paling malas-malas. 4. Bermakna paling Kata ulang yang memiliki makna paling ini ialah pengulangan kata kata dasar yang menerima imbuhan sampai menciptakan arti paling. Misal serendah-rendahnya, sebanyak-banyaknya, setinggi-tingginya. Contoh : Setiap akseptor kontes harus mempunyai point serendah-rendahnya 80 untuk mampu lanjur ke babak berikutnya. Prinsip hidup yang digunakan Salman adalah mengumpulkan harta sebanyak-banyaknya, sehingga tidak heran jika sampai kini ia masih belum menikah. Untuk mendapat prestasi terbaik, Lina berusaha memperoleh nilai setinggi-tingginya di setiap mata pelajaran. 5. Bermakna makin/bertambah Kata ulang yang mempunyai arti makin atau bertambah ialah pengulangan kata dasar baik yang menggunakan aksesori atau tidak sehingga menghasilkan kata yang berarti semakin. Misalnya usang-lama, meluap-luap, mengebu-ngebu. Contoh : Setelah menunggu sekitar 2 jam, usang-usang Iren kesal alasannya adalah kekasihnya tak kunjung tiba. Mengetahui adiknya dibully sobat-temannya, emosi Bagas meluap-luap. Semangatnya begitu mengebu-ngebu untuk mengikuti kontes tarik tambang di acara 17 Agustus mendatang. 6. Bermakna saling/berbalasan Kata ulang yang bermakna saling/berbalasan ialah pengulangan kata dasar dengan suplemen “an” pada tamat kata, sehingga menciptakan kata yang artinya saling. Misal cubit-cubitan, kunjung-kunjungan, marah-marahan. Contoh : Meskipun sebenarnya mereka saling mencintai, tetapi saat sedang bareng mereka selalu cubit-cubitan. Untuk mempererat tali persaudaraan, setiap tahun di adakan program kunjung-kunjungan ke seluruh keluarga besar. Namanya juga anak kecil, jadi wajar kalau mereka sering marah-marahan. 7. Bermakna waktu/kala Kata ulang yang memiliki arti waktu atau masa ialah pengulangan kata yang menyatakan waktu atau masa. Misal malam-malam, datang-datang. Contoh : Malam-malam begini datang-tiba pintu rumah terketuk dengan bunyi yang begitu keras dan garang. Datang-datang dia pribadi marah dan menyuruhku untuk minta maaf padanya. 8. Bermakna penyebab/berupaya Kata ulang yang berarti penyebab atau berusaha merupakan pengulangan kata yang menciptakan makna atau menggambarkan penyebab/berusaha. Misal menguat-nguatkan. Contoh : Setiap terjadi kejadian buruk padaku, ia yaitu orang pertama yang selalu menguat-nguatkanku. 9. Bermakna terus menerus Kata ulang yang memiliki arti terus menerus ialah pengulangan kata yang menerangkan atau mnghasilkan kata dengan arti terus menerus. Misal memburu-ngejar, bertanya-tanya. Contoh : Meskipun sudah waspada, namun anjing Bagas masih juga memburu-ngejar tukang pos tersebut. Saat siapa pun telah pergi, ibu mulai mengajukan pertanyaan-tanya tentang peristiwa yang menimpaku semalam. 10. Bermakna beberapa Kata ulang yang memiliki arti beberapa merupakan pengulangan kata yang menerima awalan dan menciptakan kata dengan arti beberapa. Misal berbulan-bulan, beberapa jam, beberapa tahun. Contoh : Sudah berbulan-bulan lamanya dia berguru mengendarai kendaraan beroda empat namun belum sukses juga. Lelah menanti beberapa jam, karenanya semua akseptor yang mengantri pergi satu persatu. Bertahun-tahun menikah, tetapi pasangan suami istri itu belum juga dikarunia momongan. 11. Bermakna agak (melemahkan arti) Kata ulang yang memiliki arti agak merupakan pengulangan kata dasar yang bisa saja menerima imbuhan atau tidak tetapi menghasilkan makna yang melemahkan arti kata dasar tersebut. Misal sakit-sakit, buru-buru. Contoh : Setelah terjaga dari pingsannya, badan Adi terasa sakit-sakit semua. Tak perlu terburu-buru mirip itu, nanti juga niscaya dapat nomer antriannya! 12. Bermakna himpunan pada bilangan Kata ulang yang bermaknan himpunan pada bilangan merupakan pengulangan kata yang menghasilkan kata berbentukhimpunan pada bilangan. Misal seribu-seribu, seratus-seratus, banyak-banyak. Contoh : Setiap anak akan menerima bab seribu-seribu dari pengasuh panti. Pastikan dalam setiap plastik diisi dengan uang seratus-seratus. Jangan membeli baju banyak-banyak, tidak ada keuntungannya! 13. Bermakna sifat/agak Kata ulang yang memiliki arti sifat atau agak merupakan kata ulang yang menciptakan kata dengan makna gambaran sifat atau kata bermakan agak. Misal kebarat-baratan, keasam-asaman, kemerah-merahan. Contoh : Karena sudah lama hidup di Amerika, gaya Karin menjadi kebarat-baratan. Buah kedondong yang dibeli ibu kemarin di pasar, rasanya sedikit keasam-asaman. Karena terkena sinar matahari ketika di pantai kemarin, kulit putih Bela menjadi kemerah-merahan. 14. Bermakna kalem Kata ulang yang memiliki arti kalem merupakan pengulangan kata dasar yang menerima imbuhan sehingga menciptakan kata dengan arti kalem atau bersenggang-senggang. Misal tidur-tiduran, berlangsung-jalan. Contoh : Saat hari libur, Sindi senantiasa tidur-tiduran di kasurnya hingga siang hari. Untuk menetralisir penat, setiap final pekan ia selalu berlangsung-jalan dengan teman-sahabatnya. Itulah beberapa makna kata ulang dan misalnya dalam kalimat  yang dihasilkan dari kata ulang dan dihidangkan lengkap dengan bahasan  serta misalnya. Beberapa teladan kalimat yang mengandung kata ulang tersebut mungkin sangat sering Anda ucapkan dalam kehidupan sehari-hari. Makara nampaknya bukan hal sulit lagi untuk memahami makna kata ulang dalam bahasa Indonesia dan bagaimana penerapannya dalam kalimat. Semoga bermanfaat.
Sumber https://e-the-l.blogspot.com


EmoticonEmoticon