Kata yang terdapat dalam Bahasa Indonesia timbul dari beberapa sumber antara lain yakni kosa kata lazim, kosa kata bahasa serumpun dan kosa kata bahasa aneh. Sumber tersebut lalu lewat proses pembentukan dari kata yang umumnya diawali dari perpaduan terjemahan bahas gila serta adonan dari terjemahan dan serapan sehingga tanpa disadari timbul aneka macam kata induk atau anakan atau yang biasanya disebut kata khusus dan kata lazim. Kata yang memberikan makna lazim merupakan sebuah kata yang mempunyai ruang lingkup cukup luas dan dapat diperinci maupun dijabarkan kembali menjadi lebih khusus (tahap lanjut) dan sederhana, sehingga dapat dipersingkat kata biasa ialah kata yang didalamnya mengandung makna yang masih mampu untuk dijabarkan. Kata yang menawarkan makna khusus merupakan suatu kata yang mempunyai ruang lingkup terbatas (sempit) dan kata tersebut tidak bisa diperinci maupun dijabarkan kembali (alasannya sudah khusus/spesifik), sehingga pengertiannya dapat dipersingkat kata khusus yakni kata yang didalamnya tidak bisa dijabarkan maupun dispesifikkan kembali. Contoh dalam kalimat : Para bawah umur Desa Bunikasi menjinjing barang dagangan dengan berlangsung kaki berjam-jam lamanya. (makna biasa : membawa) Anak-anak Desa Bucek membawaperalatan dan baju sekolah mereka alasannya adalah jalan yang dilalui tergenang air banjir. (makna khusus : menjinjing) Untuk melihat pertujukan sirkus di kota, Kami perlu menempuh perjalanan 2 jam dengan naik kendaraan beroda empat sebab jarak yang cukup jauh dan medan yang terjal. (makna lazim : sirkus) Pertunjukan drama yang diadakan unit kemahasiswaan kampus dikerjakan jauh diluar kampus sehingga untuk menontonnya kamu perlu naik kendaraan. (makna khusus : menontonnya ) Semua hewan yang ada di kalangan sirkus itu termasuk kedalam daftar yang nyaris punah berdasarkan Lembaga Swasta Internasional Pecinta Binatang. (makna biasa : hewan) Kera, Kelinci, Rusa, Gajah, Jerapah, dan Badak termasuk hewan mamalia yang melahirkan dengan beranak bukan bertelur. (makna khusus : Kera, Kelinci, Rusa, Gajah, Jerapah, dan Badak ) Ketika Badrul lulus SMA, ia memilih memelihara binatang ternak sebab telah turun temurun dan akan dijual pada saudagar di pasar kota. (makna biasa : hewan ternak) Untuk meingkatkan wawasan lingkungan hidup pada siswa, SD Mekarwangi melakukan darmawisata mengunjungi daerah Nunukan yang mempunyai peternakan Ayam, Sapi, Kambing, Domba, Itik dan Cacing. (makna khusus : Ayam, Sapi, Kambing, Domba, Itik dan Cacing) Kami para mahasiswa Universitas Kebanggaan Mertua menuntut pemerintah agar menurunkan harga sembako yang mencekik rakyat pinggiran. (makna biasa : Universitas Kebanggaan Mertua) Para mahasiswa dari acara studi mesin, material, sipil, pertambangan dan rekayasa kehutanan berkolaborasi mengadakan kegiatan bakti sosial pada Bulan Ramadhan kemarin. (makna khusus : program studi mesin, material, sipil, pertambangan dan rekayasa kehutanan) Saya sependapat dengan argumen yang diberikan, namun lebih baik bila dihidangkan dengan data-data yang mampu dipertanggungjawabkan. (makna lazim : sependapat) Banyak penerima rapat yang tidak setuju dengan metode yang ditentukan sebab tidak berkaitan dengan kondisi mahasiswa zaman kini. (makna khusus : baiklah) Untuk menurunkan kemacetan di kemudian lintas Kota Medan, polisi menerapkan tata cara buka tutup dan memperlihatkan hasil jalanan yang ramai tanpa hambatan. (makna biasa : ramai) Pembangunan pembangkit listrik tenaga geothermal tersebut menunjukkan efek getaran-getaran dan bunyi yang cukup bising menawarkan ketidaknyamanan pada penduduk sekitar. (makna khusus : bising) Setelah Kamu berupaya dengan semaksimal mungkin, sebaiknya Kamu berdoa dan bertawakal terhadap Allah SWT biar diberikan hasil yang sebaik-baiknya. (makna umum : berdoa) Dadang pribadi bersujud menghadap kiblat sembari mengeluarkan air mata karena tak menduga dirinya keluar sebagai pemenang lomba karya tulis ilmiah. (makna khusus : bersujud) Sungai memberikan banyak makna dalam hidup, salah satunya biar kau tida terbawa arus kehidupan yang mampu menghanyutkan kau kearah yang jelek. (makna umum : sungai) Sungai ayung dan sungai telaga waja ialah sungai yang terdapat di Bali dan bisa digunakan dalam kegiatan olahraga arus deras. (makna khusus : Sungai ayung dan sungai telaga waja) Pada lebaran tahun kemudian, kami mengunjungi kerabat-kerabat bersahabat di sekeliling dan meminta maaf kepada tetangga. (makna lazim : mengunjungi) Kami mampir dan bersalaman kepada teman yang telah lama tidak berjumpa, meskipun ada yang tidak mengenali kami. (makna khusus : mampir) Karena bencana gunung meletus yang menimpa, para masyarakatberpindah ke luar pulau dan beberapa ada yang menetap di rumah alasannya adalah yakin kematian yakni takdir insan. (makna lazim : gunung) Ditambah wajahyang elok, seleksi pramugari yang diikutinya memberikan hasil yang optimal. (makna khusus : anggun ) Dengan adanya binatang peliharaan menciptakan para pemilik menambah hingar bingar dari kehidupan fananya. (makna umum : hewan peliharaan ) Ketika Kami tiba ke rumah dokter binatang itu, banyak sekali hewan peliharaan yang ada dirumahnya mirip Kucing, Kelinci, Marmut, Hamster, Ikan dan Serigala. (makna khusus : Kucing, Kelinci, Marmut, Hamster, Ikan dan Serigala) Indonesia mempunyai beribu-ribu pulau yang sebagiannya masih belum mempunyai nama dan tak berpenghuni. (makna lazim : Indonesia) Pulau Sumatera, Kalimantan, Jawa, Papua dan Sulawesi termasuk pulau besar yang ada di Indonesia dan memiliki kesempatanhebat. (makna khusus : Pulau Sumatera, Kalimantan, Jawa, Papua dan Sulawesi) Berbagai sayuran sukses ditanam dan memperlihatkan hasil panen yang cukup optimal namun pada alhasil mempunyai pengaruh ekologis yang tidak mampu membanggakan. (makna biasa : sayuran) Adikku memilih jalan hidup sebagai vegetarian sehingga di halaman rumah kami banyak ditanami kangkung, bayam, sawi, asparagus dan kubis. (makna khusus : kangkung, bayam, sawi, asparagus dan kubis ) Zaman dahulu, manusia memiliki kebiasaan hidup berpindah dan menetap sehingga di beberapa situs maupun gua akan tampakpeninggalan-peninggalan berupa lukisan-lukisan yang terdapat di gua. (makna umum : menetap) Kami menentukan tinggal disini sampai presiden menanggapi tuntutan yang kami lontarkan demi kepentingan bangsa dan masyarakat banyak. (makna khusus : tinggal) Untuk pertama kalinya, Para ketua suku dari aneka macam regional hutan berkumpul dan menari dalam memperingati HUT kemerdekaan Indonesia. (makna lazim : suku ) Suku jawa, sunda, batak, asmat dan dayak ialah beberapa naman-nama suku yang ada di Indonesia dan masih banyak lagi untuk disebutkan. (makna khusus : Suku jawa, sunda, batak, asmat dan dayak ) Alat potong yang diperlukan dalam pemotong hewan kurban ini tidak perlu yang mahal, hanya higienis dari najis dan kotoran. (makna lazim : alata potong) Dalam berkegiatan di alam bebas, Kami diwajibkan membawa golok dengan sarungnya untuk memiliki kegunaan dalam memangkas dan dukungan diri. (makna khusus : golok) Berbagai kendaraan berlalu lalang dari banyak sekali arah membuat kemacetan meraih puncaknya pada jam makan siang. (makna umum : kendaraan ) Rekayasa kemudian lintas menciptakan para becak, angkotan dan kendaraan lazim yang lain tidak bebas beroperasi di beberapa jalur kemudian lintas. (makna khusus : becak, angkotan dan kendaraan lazim ) Bunga mawar ditanganku sudah layu karena letih menunggumu yang ternyata tak kunjung tiba. (makna khusus : Bunga mawar ) Kumpulan bunga menunjukkan panorama yang tak mampu diganti dari hal lainnya. (makna biasa : bunga) Demikianlah Contoh Kata Makna khusus dan Umum dalam Bahasa Indonesia yang mampu kau ketahui dan aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari, agar berfaedah, terimakasih ! Sumber https://e-the-l.blogspot.com
Minggu, 06 September 2020
Pengertian Kata Makna Khusus Dan Umum Dalam Kalimat Beserta Misalnya
Diterbitkan September 06, 2020
Artikel Terkait
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
EmoticonEmoticon