Rabu, 02 September 2020

Pengertian Makna Refleksi Dalam Kalimat Dan Contohnya

Contoh Makna Refleksi dalam Kalimat – Setelah sebelumnya pembahasan berada pada cakupan jenis jenis makna, mirip artikel ihwal  contoh makna kias, teladan makna perkumpulan, contoh makna stilistik, contoh makna referensial dan non referensial,  teladan makna afektif,  teladan makna kolokatif, dan makna struktural. Pada kesempatan kali ini pembahasan akan difokuskan pada acuan makna refleksi. Selamat berguru! Apa itu Makna Refleksi? Berbicara tentang makna refleksi maka akan berkaitan dengan makna konseptual yang sudah dipelajari sebelumnya. Makna refleksi muncul balasan ada hubungan antara makna konseptual yang satu dengan makna konseptual yang lainnya. Hubungan kedua makna ini ditimbulkan oleh penyapa atau pembicara, sehingga ada efek berbentukrefleksi kepada makna lainnya. Makna refleksi bersahabat kaitannya dengan hal-hal yang bersifat sakral (berafiliasi dengan doktrin), tabu (berupa larangan atas sebuah hal), dan tata krama (tentang kesopanan). Jenis Makna Refleksi Makna refleksi dibedakan menjadi dua jenis adalah makna piktoral dan makna gereplektif. Makna refleksi yang berkaitan dengan hal yang sakral dan tabu disebut dengan makna piktoral. Sedangkan makna refleksi yang berkaitan dengan tata krama disebut dengan makna gereplektif. 1. Makna Piktoral Makna piktoral berhubungan dengan perasaan pendengar atau pembaca. Jenis makna ini lazimnya didapatkan pada kata-kata yang kurang layak dipakai, sehingga dianggap tabu. Pemakaian kata-kata seperti ini lalu akan mengakibatkan orang yang menggunakannya dipandang sebagai orang yang kurang sopan. Kata yang berarti piktoral biasanya akan menyinggung perasaan pendengar atau pembaca. Kata-kata seperti ini seperti kata-kata yang berhubungan dengan kotoran, seks, cacat, akhir hayat. Untuk menghindari pemakaian kata yang mempunyai arti piktoral, lazimnya digunakan kata-kata lain yang lebih halus. Contoh kata yang bermakna piktoral antara lain: Kata “buta” diperhalus menjadi “tuna netra” Kata “pelacur” diperhalus menjadi “tuna akhlak” Kata “tewas” diperhalus menjadi “meninggal” Kata “tewas  (pejuang)” diperhalus menjadi “gugur” Kata “bersetubuh” diperhalus menjadi ” bersenggama” Kata “bangkai” diperhalus menjadi “mayat” Kata “tuli” diperhalus menjadi “tuna rungu” Kata “gelandangan” diperhalus menjadi “tuna wisma” Kata “udik” diperhalus menjadi “terbelakang” Kata “dikubur” diperhalus menjadi “dimakamkan” Kata “kuburan” diperhalus menjadi “pemakaman” Kata “berak” diperhalus menjadi “buang air besar” Kata “mencret” diperhalus menjadi “diare” Selain muncul dari penggunaan kata, makna piktoral mampu juga timbul alasannya adalah penggunaan kalimat secara utuh. Kalimat yang dimaksud di sini ialah kalimat yang mengarahkan pembaca atau pendengar terhadap rasa jijik sehingga mampu mempengaruhi aktivitasnya yang lain. Misalkan saja dikala dia sedang makan, kemudian mendengar seseorang berbicara perihal hal-hal yang menjijikkan maka saat itu juga itu juga beliau merasa jijik dan secara impulsif menghentikan makannya. Kalimat ini disebut dengan kalimat mempunyai arti piktoral. 2. Makna Gereplektif Makna gereplektif disebut juga selaku makna pantangan. Makna gereplektif bekerjasama dengan akidah yang bersifat magis. Bagi masyarakat tertentu, beberapa kata yang mengandung makna gereplektif pantang untuk diucapkan, sehingga semestinya diganti dengan kata lain yang bermakna sama. Contoh kata yang memiliki arti gereplektif antara lain: Kata “harimau” diganti dengan “raja hutan” Kata “ular” diganti dengan “tali /ikat pinggang” Kata “darah” diganti dengan “keringat” Kata “gajah” diganti dengan “kaki bumbung” Kata “hantu” diganti dengan “nenek” Kata “tikus” diganti dengan “den bagus” Kata “koruptor” diganti dengan “tikus kantor” Kata “penipu wanita” diganti dengan “buaya darat” Contoh Makna Refleksi Ulasan di atas telah memaparkan beberapa acuan kata berarti refleksi, baik yang termasuk makna piktorial maupun makna gereplektif. Pada tahap ini akan diberikan pola penggunaan kata mempunyai arti refleksi dalam kalimat. Pada kejadian Serangan Umum 1 Maret di Yogyakarta banyak pejuang yang gugur dalam melawan penjajah. Dalam razia kemarin malam, polisi dan Pol PP sukses menjaring puluhan tuna moral. Anak itu udik, bila ia mau tekun belajar pasti mampu berhasil. Walaupun mereka itu tuna netra, tetapi keahliannya sangat luar biasa. Pemerintah nyaris kewalahan untuk mengatur para tuna wisma dan meminta mereka untuk tinggal di daerah khusus yang telah ditawarkan dinas sosial. Akibat terlalu banyak menyantap sambal, tadi pagi saya diare. Penemuan jenazah bayi di pinggir kali Gajah menggemparkan masyarakat sekitar kali. Islam menertibkan dengan terperinci cara berhubungan intim manusia supaya tidak ibarat hewan. Pekerjaannya sebagai tuna akhlak bukanlah pilihannya, justru orang terdekatnya lah yang menjerumuskannya ke dunia gelap ini semenjak dia masih akil balig cukup akal. Walaupun ia seorang tuna rungu, tetapi ia senantiasa berupaya sama mirip yang lain. Setiap orang tentu ingin meninggal dalam kondisi khusnul khotimah. Kakek senantiasa mengingatkan untuk tidak bermain-main di dalam hutan ketika malam hari, sebab sang raja hutan selalu mencari mangsa. Buah pepaya dan pisang ambon mampu melancarkan buang air besar. Kancil mengelabui pemangsanya dengan ikat pinggang dari raja Sulaiman. Ayah akan mempertaruhkan seluruh darahnya untuk kehidupan anak-anaknya. Kaki bumbung akan senantiasa mengenang orang yang berjasa kepadanya meskipun sudah bertahun-tahun lamanya. Riko senantiasa takut pergi ke pemakaman alasannya adalah pernah diganggu oleh nenek di tempat itu. Akibat serangan den anggun, tumbuhan palawija kakek dan nenek terancam gagal panen. Pemerintah harus serius membasmi tikus kantor yang bersemayam hampir di semua forum pemerintahan. Setelah tobat menjadi buaya darat, Romi sekarang bermetamorfosis seorang pria yang selalu menghormati perempuan. Jenazah yang didapatkan tanpa identitas tetap dimakamkan secara layak. Setelah ditinggalkan oleh kedua orang tua mereka, kelima bersaudara itu sekarang menjadi tuna wisma. Kotoran itu sangat bacin dan menjijikkan sekali. Gang kecil di tengah pasar itu penuh dengan sampah yang berbelatung. Kakus itu sangat kotor, kotorannya tersebar di mana-mana. Kucing mati itu kini dipenuhi oleh ratusan bahkan ribuan belatung yang menggeliat-liat. Bau sampah ini sungguh menusuk di hidung. Jenazah kebakaran itu hangus sampai menghitam mirip arang. Akibat tidak ada keluarga yang mengorganisir, nenek bau tanah itu hanya terbaring dengan kotoran yang tersebar di sekitarnya. Jangan pernah kamu sebut nama itu, nama itu membuatku sungguh mual. Sekian pembahasan mengenai teladan makna refleksi dalam kalimat. Semoga pemaparan bahan dalam postingan ini gampang dimengerti dan juga dapat bermanfaat bagi para pembaca sekalian. Terima kasih.
Sumber https://e-the-l.blogspot.com


EmoticonEmoticon