Polisemi dalam KBBI diartikan sebagai bentuk bahasa (kata, frasa dan sebagainya) yang mempunyai makna lebih dari satu. Bentuk ini sering disamakan dengan homonim, yaitu kata yang memiliki lafal dan ejaan yang sama namun mempunyai makna yang berlawanan. Perbedaannya meskipun polisemi memiliki makna yang berbeda namun masih saling memiliki hubungan. Sedangkan homonim memiliki makna yang jauh berlawanan karena berasal dari sumber yang berlawanan pula. Untuk lebih terperinci, lihat postingan pola kalimat homonim, homofon dan homograf yang sudah dibahas sebelumnya.\ Pada bahasan sebelumnya juga telah dibahas tentang teladan kata polisemi dan kalimatnya. Artikel kali ini akan membahas tentang penyebab munculnya polisemi serta misalnya dalam kalimat. Penyebab Munculnya Polisemi Beberapa penyebab hadirnya polisemi adalah alasannya adalah perubahan pemakaian, spesialisasi dalam lingkungan sosial, bahasa figuratif, penafsiran kembali pasangan homonim, dan pengaruh bahasa aneh. 1. Pergeseran Pemakaian Pergeseran pemakaian merupakan salah satu aspek munculnya polisemi. Penggunaan bahasa yang luas menimbulkan adanya perubahan makna. Berbagai perubahan makna ini telah dibahas dalam artikel jenis jenis pergeseran makna, makna sinestesia dan misalnya, juga pola makna asosiasi. Jika pergeseran yang terjadi tidak begitu jauh, makna primer dan makna yang gres dapat saling berhubungan atau berhubungan. Inilah yang menciptakan polisemi terbentuk. Namun kalau jarak pergeseran terlalu jauh hingga tidak bisa diruntut makna primernya, terbentuklah homonim. Contoh kalimat: Wujud benda dibagi menjadi padat, gas, cair, dan plasma. Maaf, jadwalku hari ini sangat padat. Meski baru dibuka, warung soto ibu selalu padat hadirin. Dalam KBBI, padat diartikan selaku “sangat sarat , sampai tidak berongga”, namun alasannya adanya pergeseran pemakaian maknanya menjadi berlawanan antara lain “memiliki isi dan bentuk tetap (wujud benda)”,”tidak ada waktu luang”, dan “penuh sesak”. Ketiga makna ini masih sangat bersahabat dengan makna primernya, oleh sebab itu disebut dengan polisemi. 2. Spesialisasi dalam lingkungan sosial Polisemi mampu timbul alasannya adalah ada spesialisasi dalam lingkungan sosial. Kata yang sama dapat memiliki makna yang berlawanan jikalau dipakai dalam lingkungan sosial yang berlainan. Contoh kalimat: Penyakitnya tidak mampu disembuhkan cuma dengan operasi saja. Orang itu ditunjuk selaku pemimpin operasi penyelamatan korban peristiwa di Aceh. Dalam lingkungan kedokteran, kata operasi diartikan sebagai tindakan dokter dalam menyelamatkan pasien. Sedangkan dalam kemiliteran, operasi diartikan sebagai aktivitas militer dengan tujuan tertentu. Namun kedua kata ini masih memiliki makna yang berdekatan. Contoh lain: Dia harus meminum obatnya tiga kali dalam sehari. Harga masakan pokok selalu meningkat dua kali lipat menjelang idul fitri. Kali ini dia pasti akan kapok. Tiga kali dua sama dengan enam. 3. Bahasa Figuratif Dalam postingan sebelumnya telah dibahas tentang jenis jenis makna kata. Suatu kata tidak hanya memiliki makna literal, tetapi juga makna figuratif atau kiasan. Polisemi yang timbul akhir bahasa figuratif memiliki makna yang sungguh berdekatan. Contoh kalimat: Banyak pihak yang mendukung acara operasi mata katarak gratis ini. Nenek memintaku untuk memasukkan benang kedalam mata jarum itu. Bertani yaitu mata pencaharian utama penduduk desa ini. Menurut KBBI, mata merupakan indera untuk menyaksikan atau indera pandangan. Makna mata ini juga dipakai sebagai bahasa figuratif yang memiliki kesamaan bentuk maupun fungsi. Contohnya mata jarum yang memiliki makna bab penting pada jarum untuk memasukkan benang. Makna literal mata yang merupakan salah satu organ penting dipakai selaku kiasan dalam “mata pencaharian” . 4. Penafsiran Kembali Pasangan Homonim Polisemi yang muncul akibat penafsiran kembali pasangan homonim sangat jarang didapatkan. Biasanya kita condong menganggap kata yang memiliki suara yang serupa dan makna yang nyaris seperti menjadi polisemi. 5. Pengaruh Bahasa Asing Bahasa Indonesia banyak memiliki serapan dari bahasa gila. Kata serapan ini memiliki banyak jenis dan telah dibahas dalam postingan jenis jenis kata serapan. Indonesia banyak dipengaruhi oleh Bahasa Melayu, Bahasa Arab, Bahasa Belanda, Bahasa Inggris dan juga bahasa kawasan tertentu. Polisemi tidak terbatas dari efek dua bahasa saja, tetapi mampu terbentuk dari banyak bahasa. Tidak jarang faktor bahasa ini mengganti makna suatu kata. Contoh Polisemi 1. Anak Kata “anak” dalam KBBI memiliki banyak makna yang hampir sama, diantaranya (1) keturunan yang kedua, (2) insan yang masih kecil, dan (3) hewan yang masih kecil. Contoh kalimatnya: Meskipun seperti, mereka berdua tidak mempunyai kekerabatan ayah dan anak (keturunan kedua). Anak itu telah menjadi artis semenjak usianya 6 tahun (manusia yang masih kecil) Induk ayam itu kesana kemari mencari anaknya (binatang yang masih kecil) 2. Darah Kata “darah” dalam KBBI memiliki makna orisinil cairan yang terdiri dari plasma dan sel darah yang mengalir melalui pembuluh dalam tubuh. Setelah mengalami polisemi, makna darah mampu diartikan keturunan dan talenta. Contoh kalimat: Dia sudah kekurangan banyak darah selama kecelakaan itu (cairan darah) Tentu saja ia peduli. Bagaimanapun kau yakni darah dagingnya (keturunan) Yuda mewarisi darah seni dari keluarga ayahnya (talenta) 3. Ibu Kata “Ibu” dalam KBBI memiliki makna orisinil wanita yang sudah melahirkan atau panggilan anak kepada wanita yang sudah melahirkannya. Kata ini kemudian banyak dipakai sebagai panggilan kepada wanita yang telah bersuami maupun kepada perempuan yang memiliki jabatan tertentu. Selain itu kata “ibu” juga dipakai dengan makna bagian utama atau yang terpenting. Contoh kalimat: Bukankah anak juga mesti menyayangi ibu dan ayahnya? Ibu Ani selalu memperlihatkan PR disetiap akhir pelajarannya. Setya kehilangan ibu jari kirinya saat melakukan pekerjaan di pabrik kayu. 4. Buah Kata “buah” dalam KBBI mempunyai makna orisinil yakni bab tanaman yang biasanya merupakan hasil dari penyerbukan bunga (pada flora biji). Kata ini kemudian juga dipakai untuk mengelompokkan jumlah benda atau hasil dari pekerjaan. Contoh kalimat: Hari ini Ayah membawakan oleh oleh buah semangka yang masih segar Ida berbelanja 3 buah pulpen, 2 buah pensil dan 10 buah buku. Ini semua adalah buah kerja kerasnya selama 10 tahun Demikian pembahasan singkat tentang polisemi – pengertian dan contohnya dalam bahasa Indonesia. Semoga bermanfaat. Sumber https://e-the-l.blogspot.com
Jumat, 04 September 2020
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
EmoticonEmoticon