Secara sederhana, pragmatik merupakan cabang ilmu bahasa yang membahas perihal penggunaan atau makna suatu kata, frasa, bahkan kalimat, yang didasari atas konteks-konteks tertentu. Konteks tersebut biasanya berupa faktor sosial yang mensugesti penggunaan dan pemaknaan sebuah kata. Untuk mengetahui seperti apa bentuk kajian dari salah satu cabang ilmu bahasa ini, berikut ditampilkan beberapa acuan pragmatik yang mampu disimak selaku berikut ini! 1. Pak, Risty minta izin buang air kecil di belakang. Secara denotatif, frasa buang air kecil mempunyai makna “membuang air dalam jumlah yang kecil.” Namun, secara pragmatik, frasa tersebut justru bermakna kencing. Pemaknaan frasa buang air kecil sebagai kencing sendiri didasari karena frasa ini jauh lebih halus dan santun diucapkan seseorang dibanding menyebut kata kencing secara eksklusif. Kasus serupa juga dialami oleh kata belakang. Secara denotatif, kata belakang mempunyai makna lawan dari arah depan. Namun, dari segi pragmatik, kata tersebut ustru berarti toilet atau jamban. Kesantunan dan kehalusan juga menjadi alasan mengapa kata belakang dipakai untuk memaknai kata toilet atau jamban. 2. Dengan ini, kami selaku perusahaan menetapkan untuk memberhentikan Saudara dari perusahaan ini. Secara denotatif, kata memberhentikan mempunyai makna membuat berhenti sebuah hal. Namun, secara pragmatik, kata pada kalimat di atas itu justru memiliki makna memecat. Kata memberhentikan sendiri digunakan dan dimaknai memecat karena kata ini jauh lebih halus dan santun. Apalagi, pada konteks kalimat di atas, kata itu digunakan untuk suatu kalimat yang berisi suatu keputusan yang menyakitkan satu pihak, ialah memecat seseorang dari sebuah perusahaan. Supaya pihak yang dipecat tidak terlampau sakit hati, maka kata memberhentikan pun dipakai dan dimaknai selaku pengganti kata memecat. 3. Rumah Makan Padang. Secara semantik, kalimat di atas akan dimaknai dengan makna rumah memakan kota Padang. Namun, secara pragmatik kalimat di atas memiliki makna rumah makan yang menyuguhkan masakan khas Padang. Sebetulnya, bisa saja kalimat Rumah Makan Padang ditulis secara lengkap menjadi rumah makan yang menyajikan masakan khas Padang. Namun, semoga lebih ringkas penulisannya, kesannya penulisan rumah makan yang menghidangkan masakan khas Padang pun dipersingkat menjadi rumah makan Padang. 4. Bu, nasi kuningnya dua. Kalimat di atas merupakan kalimat yang biasa digunakan dalam ragam bahasa lisan. Secara tulisan, kalimat di atas mungkin mempunyai makna yang kurang terang, khususnya pada bab kata dua (apakah dua bungkus, atau dua kantong plastik?). Namun, secara pragmatik, kalimat di atas justru mempunyai makna yang terperinci di mana makna kalimat di atas sendiri yakni Bu, aku pesan nasi kuningnya dua kemasan. Sama seperti pada teladan nomor 3, kalimat ini bisa saja diucapkan dengan kalimat Bu, aku pesan nasi kuningnya dua bungkus. Namun, demi keringkasan dalam pengucapan, kalimat itu pun diringkas menjadi Bu, nasi kuningnya dua. Demikianlah beberapa pola pragmatik dalam bahasa Indonesia. Semoga berfaedah dan bisa memperbesar wawsan para pembaca sekalian, baik itu tentang pragmatik terutama, maupun bahasa Indonesia pada umumnya. Jika pembaca ingin memperbesar pengetahuan seputar postingan yang berkaitan dengan bahasa, pembaca mampu membuka beberapa postingan berikut, yakni: contoh sintaksis dalam bahasa Indonesia; contoh sintaksis, frasa, dan klausa; jenis-jenis kata; frasa dalam bahasa Indonesia; klausa dalam bahasa Indonesia; jenis-jenis kalimat, serta unsur-unsur kalimat dalam bahasa Indonesia. Semoga berguna.
Sumber https://e-the-l.blogspot.com
Minggu, 27 September 2020
Pengertian Pragmatik Dan 4 Teladan Kata Kalimat Pragmatik
Diterbitkan September 27, 2020
Artikel Terkait
- Pada kesempatan yang kemudian, kita telah mengulas tentang beberapa acuan paragraf ekspos
- Kita niscaya telah tidak ajaib lagi dengan salah satu jenis karya sastra pantun. Pantun m
- Contoh Pantun Pendidikan dalam Bahasa Indonesia – Pantun yakni salah satu diantara jenis-
- Perbedaan Paragraf Campuran dan Ineratif dalam Bahasa Indonesia. Paragraf gabungan dan pa
- Contoh Paragraf Eksposisi Klasifikasi ihwal Kesehatan. Paragraf eksposisi klasifikasi ia
- Contoh Paragraf Campuran Menjadi Paragraf Deduktif dalam Bahasa Indonesia. Sebelumnya, ki
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
EmoticonEmoticon