Kamis, 29 Oktober 2020

Contoh Latar Belakang Skripsi, Observasi, Makalah, Karya Ilmiah

Contoh Latar Belakang Skripsi, Penelitian, Makalah, Karya Ilmiah. Latar belakang ialah salah satu bagian dari karya ilmiah yang berfungsi untuk menjelaskan latar belakang terbentuknya sebuah karangan ilmiah. Latar belakang biasanya diposisikan di bab I sebuah karya ilmiah, bareng dengan pertanyaan penelitian, tujuan, dan lain sebagainya. Pada postingan kali ini, kita akan mengenali mirip apa contoh sebuah latar belakang yang ada di dalam salah satu jenis karya ilmiah, yakni skripsi. Adapun acuan tersebut yaitu sebagai berikut ini! Contoh Latar Belakang Skripsi, Penelitian, Makalah, Karya Ilmiah dalam Bahasa Indonesia* Bahasa ialah instrumen dalam proses komunikasi. Tanpanya, komunikasi akan terhambat bahkan tidak terjadi. Penggunaan bahasa hendaknya harus disepakati oleh khalayak komunikasi biar penggunaannya sesuai dengan keadaan serta tidak disalahgunakan. Pengaturan bahasa tersebut mampu berupa apa saja. Di tingkat negara, penggunaan bahasa diatur dalam perundang-usul. Khusus di Indonesia, penggunaan bahasa dikelola dalam undang-undang, entah itu Undang-Undang Dasar (Undang-Undang Dasar) 1945, maupun Undang-Undang (UU)  nomor 24 tahun 2009. Dalam Undang-Undang Dasar 1945 bab XV pasal 36, bahasa Negara Indonesia adalah Bahasa Indonesia. Bisa ditarik kesimpulan, bahwa bahasa nasional yang harus dipakai warga negara Indonesia ialah Bahasa Indonesia. Jadi, meskipun warga Indonesia mempunyai bahasa kawasan masing-masing, penggunaan Bahasa Indonesia wajib digunakan dalam kondisi tertentu. Kondisi-keadaan yang mengharuskan penggunaan Bahasa Indonesia lalu dikontrol dalam UU nomor 24 tahun 2009. Salah satu pasal dari UU tersebut (pasal 39 ayat 1), mengatur perihal penggunaan bahasa dalam komunikasi massa. Dalam pasal tersebut disebutkan, bahwa Bahasa Indonesia wajib dipakai dalam gosip lewat media massa. Sayangnya, dalam kedua undang-undang tersebut, tidak diterangkan secara spesifik bagaimana penggunaan Bahasa Indonesia yang bagus untuk komunikasi massa—dalam hal ini media massa. Pada tahun 1978, Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) menciptakan 10 ajaran terkait penggunaan Bahasa Indonesia di dalam media massa. Dalam anutan tersebut dijelaskan, wartawan atau pelaku media massa hendaknya tetap berpegang pada bahasa Ejaan Yang Disempurnakan (EYD), menghidari akronim yang tidak perlu, tidak menghilangkan imbuhan, menulis kalimat secara pendek, menghindari ungkapan klise, menaati kaidah tata bahasa, dan sebagainya. Isi anutan tersebut kemudian dimasukan ke dalam teori bahasa jurnalistik. Isi pedoman tersebut bisa dipersingkat dalam prinsip bahasa jurnalistik, adalah ekonomis kata, tepat makna, dan mempesona (Chaer:2010). Prinsip hemat kata lebih menekankan kehematan suatu bahasa jurnalistik yang mesti hemat dari penggunaan kata-kata gila serta hemat dari segi gramatikal (morfologis dan sintaksis). Prinsip sempurna makna lebih menekankan bagaimana bahasa jurnalistik disampaikan secara kasatmata dan dimengeti tujuannya. Penerepan prinsip tepat makna bisa dipraktekkan dengan aneka macam cara, ialah memakai kata-kata yang benar secara faktual, sempurna secara bentuk gramatikal, memakai kata-kata bersinonim dengan sempurna, mengindari bentuk-bentuk frase atau kalimat yang ambigu, dan menyusun kalimat dengan susunan yang cermat. Demikianlah acuan latar belakang skripsi dalam bahasa Indonesia. Jika pembaca ingin mengenali beberapa referensi yang bekerjasama dengan karangan ilmiah, maka pembaca mampu membuka beberapa postingan berikut, adalah: jenis-jenis karangan ilmiah, teladan kata pengantar skripsi, acuan abstrak skirpsi, contoh abstrak tesis, pola kata pengirim laporan praktikum, pola catatan kaki dan daftar pustaka, serta artikel sistem penulisan gelar. Semoga berfaedah dan bisa memperbesar wawasan bagi para pembaca sekalian, baik itu mengenai karangan ilmiah khususnya, maupun materi pembelajaran bahasa Indonesia pada umumnya. Sekian dan juga terima kasih. *Disadur dari dokumen eksklusif penulis.
Sumber https://e-the-l.blogspot.com


EmoticonEmoticon