Contoh Karangan Bebas wacana Lingkungan dan Liburan – Sebelum menunjukkan acuan karangan bebas, perlu kita ketahui dahulu apa itu karangan bebas. Karangan bebas ialah salah satu bentuk karya tulis yang tidak terikat aturan. Jenis karangan ini umumnya digunakan untuk mengungkapkan gagasan yang merupakan hasil kegiatan seseorang untuk tujuan menghibur. Karangan bebas umumjuga dikenal dengan prosa. Supaya lebih terang, berikut teladan karangan bebas dalam Bahasa Indonesia. 1. Letusan Gunung Menggagalkan Ujianku Pagi itu aku bangkit pukul 04.30 WIB. Kulihat jendela kamarku masih terlihat gelap di luar. Aku masih merasa malas untuk beranjak dari daerah tidurku. Aku raih telepon genggamku. Kaget rasanya menyaksikan banyak pesan di hampir semua grup Whatsapp-ku. Dengan rasa penasaran aku membuka satu per satu dialog tersebut. Semua membicarakan letusan salah satu gunung di Jawa Timur. Samar-samar aku pun mendengar informasi dari televisi tentang letusan gunung tersebut. Rupanya ayah dan ibuku sedang menyaksikan gosip di ruang tengah. Aku lanjutkan membaca dialog di grup tersebut. Rasa tak percaya menghinggapiku ketika mereka membicarakan bahwa pengaruh gunung hingga ke kota dimana aku berada, yaitu Jogja. Mereka menyampaikan abu vulkanik sangat tebal di Jogja. Aku secepatnya keluar kamar dan berniat untuk mengajukan pertanyaan terhadap kedua orang tuaku. Akan namun sebelum aku berucap mereka sudah berkata terlebih dahulu, “Jangan keluar rumah, ada hujan debu vulkanik. Gunakan kamar mandi yang ada di dalam rumah saja”. Sontak saya pribadi lari ke belakang rumah dan melihat kondisi di luar. Ternyata benar, halaman belakang sudah tebal dengan debu vulkanik. Barang-barang yang tidak sempat dibawa masuk juga telah tertutup abu vulkanik. Keadaan di luar rumah pun tidak jauh berlawanan. Batako telah tertutup bubuk vulkanik tebal. Bahkan beberapa batang pohon jambu patah alasannya adalah telalu berat menahan debu tersebut. “Memang seberapa parah letusan gunung itu hingga di Jogja pun begini kondisinya?” batinku dalam hati. Aku segera masuk dan ikut menyaksikan gosip di TV. Tiba-tiba saya teringat bahwa hari ini ada ujian untuk salah satu mata kuliahku. Aku secepatnya bertanya terhadap teman-sahabat. Tapi semua teman sekelas tidak tahu menahu wacana jadi atau tidaknya ujian tersebut. Dosen pengampu mata kuliah terkait sudah dihubungi namun tidak ada akibat. Sampai pukul 06.30 WIB masih tidak ada kabar. Akhirnya kami satu kelas memutuskan untuk tetap berangkat ke kampus. Di jalanan kondisinya sungguh parah. Jarak pandang hanya sekitar 5 meter. Semua pengendara menggunakan masker dan mantel. Setibanya di kampus, kondisi tidak jauh berbeda. Aku tiba di kampus sekitar pukul 07.15 WIB. Aku dan teman sobat sekelas masih menanti kabar dari dosen. Sampai pukul 07.45 WIB ada pesan masuk di handphone ketua kelas. Dan ternyata itu ialah pesan dari dosen yang mengabarkan bahwa ujian hari itu dibatalkan. Kami semua agak kecewa sebab pesan itu tiba telat. Kami telah menunggu cukup usang, bahkan menerjang bubuk vulkanik demi melaksanakan ujian. Tapi ada rasa senang juga alasannya sebagian dari kami ternyata belum siap ujian. Kami pun secepatnya pulang ke rumah masing-masing alasannya keadaan dikala itu sangat tidak mendukung untuk kami berlama-lama di luar ruangan. 2. Liburan Membawa Berkah Biasanya, keluarga kami menghabiskan piknik tahun baru hanya dengan berleha-leha di rumah. Kami tidak berencana keluar rumah alasannya adalah kami berpikiran pasti akan sungguh macet di jalan. Akan tetapi berlawanan dengan liburan tahun gres tahun ini. Kami bermaksud untuk wisata di pantai. Malam tahun baru kami habiskan seperti biasanya. Berkumpul bareng keluarga dan membuat jagung bakar bareng . Kami berkumpul bersama tetangga sampai tengah malam. Dan ketika tengah malam datang kami melihat kembang api bertaburan di langit. Lelah dengan acara yang telah dikerjakan dari sore hari, kami pun berpamitan dengan tetangga untuk beristirahat. Kurang lebih pukul 00.45 WIB kami gres bersiap untuk tidur. Tidak lupa kami merencanakan semua barang yang akan dibawa keesokan harinya untuk ke pantai. Tenda, pakaian, masakan kering, dan segala peralatan lain sudah disiapkan di dalam mobil. Anak-anak telah tidur sejak sore hari. Mereka sangat bersemangat saat diajak pergi ke pantai, hingga-hingga mereka tidak tertarik untuk menunggu kembang api. Pukul 03.30 WIB kami sudah bangun dan bersiap. Selepas sholat subuh berjamaah kami mengawali perjalanan kami ke pantai. Ada dua mobil dalam rombongan kami, total sekitar ada 10 orang remaja dan 5 anak-anak. Syukurlah jalanan masih belum terlalu padat dengan kendaraan meskipun hari itu yakni tahun baru. Perjalanan ke pantai mengkonsumsi waktu kira-kira 2,5 jam. Jam 7 kami telah hingga di pantai tujuan kami. Sesampainya di pantai, belum dewasa telah rewel ingin bermain di air. Tapi sebelum itu kami mengharuskan untuk sarapan dulu. Sesudah sarapan, semua bermain di air. Kami menikmati suasana pantai dengan pribadi menceburkan diri ke pantai. Hampir tiga jam kami bermain di pantai. Setelah dirasa cukup kami membersihkan diri dan bersantai sejenak di tenda yang telah kami dirikan. Semua beristirahat sejenak sambil makan dan minum. Setengah jam lalu, kami menetapkan untuk pindah pantai. Sesampainya di pantai kedua, kami menyewa gazebo untuk beristirahat. Anak-anak tampaknya tidak bosan untuk bermain di air lagi. Beberapa orang cukup umur dari kami menetapkan untuk tetap berpangku tangan di gazebo, dan beberapa yang lainnya untuk ikut bermain air. Belum usang kami duduk di gazebo, ada serombongan keluarga yang tiba ke arah kami dengan senyum yang mengembang. Kami sejenak heran dengan mereka. Tapi kemudian ayah bangun dan langsung memeluk mereka. Ternyata oh ternyata..mereka adalah keluarga adik ayah yang telah usang tidak bertemu. Ayah sudah berpisah dengan adiknya sehabis adiknya menikah dan ikut dengan suaminya. Hampir 10 tahun tidak bertemu, ayah sampai menangis ketika memeluk adiknya tersebut. Kami balasannya diperkenalkan satu per satu dengan keluarga bibi. Akhirnya piknik ini menjadi tambah seru dan mengasyikkan saat dua keluarga yang usang tidak berjumpa justru dipertemukan secara tidak sengaja. Liburan yang jarang dikerjakan, dan sekalinya dijalankan justru membawa berkah yang sungguh besar. Syukurlah liburan tahun gres ini kami memutuskan untuk berlibur. Sekian pembahasan mengenai teladan karangan bebas perihal lingkungan dan liburan. Semoga contoh-acuan yang disajikan mengenai karangan bebas pada potensi kali ini mampu menambah pengertian pembaca sekalian. Nantikan postingan dengan pembahasan yang lain. Terima kasih. Sumber https://e-the-l.blogspot.com
Minggu, 04 Oktober 2020
Kumpulan Pola Karangan Bebas Wacana Lingkungan Dan Piknik
Diterbitkan Oktober 04, 2020
Artikel Terkait
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
EmoticonEmoticon