Minggu, 25 Oktober 2020

Pola Kata Pengantar Untuk Antologi Puisi Dalam Bahasa Indonesia

Contoh Kata Pengantar Antologi Puisi dalam Bahasa Indonesia. Kata pengantar ialah sebuah tulisan yang berfungsi sebagai pembuka sekaliigus pengantar sebuah karangan. Hampir semua karangan mencantumkan kata pengirim di dalamnya, tak terkecuali antologi puisi. Dalam karangan ini, kata pengirim seringkali senantiasa dijuduli dengan frasa “catatan penulis” “kata penyair” atau frasa-frasa yang lain. Namun, meski begitu, esensi kata pengirim tetap menempel dan tidak dihilangkan. Pada artikel kali ini, kita akan mengenali salah satu contoh kata pengantar yang ada di dalam sebuah antologi puisi. Adapun pola tersebut ialah selaku berikut ini! Catatan Penulis¹ Hujan Bulan Juni pertama kali diterbitkan oleh Grasindo, tahun 1994, berisi sepilihan sajak yang aku tulis tahun 1964 hingga 1994. Sajak-sajak tersebut berasal dari beberapa buku puisi, adalah duka-Mu Abadi (1969), Mata Pisau (1974), Akuarium (1974), dan Perahu Kertas (1984). Di samping itu ada sejumlah yang belum pernah dimuat dalam buku puisi sebelumnya. Hujan Bulan Juni sempat dicetak ulang beberapa kali , dan setiap kali cetak ulang ada sedikit perubahan berupa koreksi, penambahan, atau penghematan sajak. Buku ini pun mengalami pergantian, utamanya yang menyangkut jumlah dan waktu penulisannya. Beberapa sajak yang ditulis semenjak 1959 ditambahkan agar ada citra yang lebih lengkap wacana puisi yang aku tulis sampai tahun 1994. Perubahan lain pada umumnya hanya menyangkut sedikit koreksi atas salah tulis atau salah cetak. Perlu aku sampaikan terima kasih terhadap Sdr. Pamusuk Eneste yang mula-mula mendorong saya mengumpulkan sajak-sajak saya ini dalam suatu antologi. Juga aku sampaikan terima kasih terhadap komposer dan penulis lagu yang telah memanfaatkan puluhan sajak dalam buku ini semoga mampu juga ‘didengarkan’ dalam bentuk lagu, klasik maupun terkenal. Saya sebut beberapa saja: Umar Muslim, Ags. Arya Dwipayana, Budiman Hakim, Reda Gaudiamo, Ananda Sukarlan, Nana Tatyana, Bambang Wibawarta, Ari Malibu, Neno Warisman, Mimi, dan lain-lain. Perlu aku sampaikan juga bahwa buku ini, Hujan Bulan Juni, aku pilih berdasarkan judul kaset rekaman pertama aku yang diusahakan oleh sebagian besar nama yang aku sebut sebelumnya, yang banyak di antaranya waktu itu masih menjadi mahasiswa di Fakultas Sastra Universitas Indonesia, kawasan saya mengajar. Usaha mereka itulah yang telah membantu tersebarluasnya puisi saya, di samping menjadi bagian penting dalam kemajuan proses alih wahana, yaitu musikalisasi puisi, di negeri ini. Sapardi Djoko Damono Demikianlah pola kata pengantar antologi puisi dalam bahasa Indonesia. Contoh di atas sendiri ialah pola yang disadur dari kata pengatar buku “Hujan Bulan Juni” karya Sapardi Djoko Damono. Buku tersebut ialah buku antologi puisi karya Pak Sapardi–panggilan bersahabat Sapardi Djoko Damono–yang memuat 102 puisi karya beliau. Jika pembaca ingin memperbesar referensi soal kata pengirim dan puisi, pembaca bisa membuka beberapa artikel berikut ini, adalah: acuan kata pengantar singkat, pola kata pengantar buku, teladan kata pengantar buku novel, acuan kata pengirim skripsi, acuan kata pengantar ajuan, jenis-jenis puisi, jenis-jenis puisi usang, jenis-jenis puisi gres, macam-macam puisi gres menurut isinya, dan macam-macam puisi baru menurut bentuknya. Semoga arrikel kali ini bermanfaat dan mampu memperbesar wawasan baru bagi para pembaca sekalian, baim itu perihal kata pengantar antologi puisi terutama, maupun bahan pembelajaran bahasa Indonesia kebanyakan. Mohon dimaafkan jikalau terdapat kesalahan dalam postingan kali ini, baik itu kesalahan penulisan ataupun penjelasan bahan. Sekian dan terima kasih. ¹Sapardi Djoko Damono, Hujan Bulan Juni, (Jakarta: Gramdeia, 2015), hlm v-vi.
Sumber https://e-the-l.blogspot.com


EmoticonEmoticon