Senin, 16 November 2020

Cara Pemakaian Tanda Titik Koma Sesuai Eyd Dalam Kalimat

Untuk memperjelas suatu kalimat, sudah biasa pemakaian penggunaan tanda baca. Dalam penggunaan tanda baca tersebut, salah satu tanda baca yang sering kita temui dalam suatu tulisan yakni penggunaan tanda titik koma. Dalam peluang kali ini kita akan menjelaskan penggunaan tanda titik koma ini dengan lengkap. Tanda titik koma ialah tanda baca yang dipakai sebagai pemotong atau pemberi jeda pada suatu kalimat. Tanda titik koma disimbolkan dengan (;). Penulis berbahasa inggris terkemuka pertama yang memakai tanda baca ini yakni Ben Jonson pada tahun 1951 dengan ungkapan semicolon yang artinya tanda titik koma. Penggunaan Tanda Titik Koma Penggunaan tanda titik koma sesuai EYD (Ejaan Yang Disempurnakan), dipakai dalam beberapa macam diantaranya : 1. Tanda titik koma digunakan selaku pengganti/pemisah kata penghubung pada bagian kalimat yang sejenis dan setara. Contoh : Pagi yang cerah; Ibu mengolah masakan di dapur; Ayah membaca Koran; Aku membersihkan halaman depan; Adik merencanakan seragamnya yang akan pergi sekolah. Hari sudah malam; anak-anak masih membaca buku-buku yang gres dibeli ayahnya; nenek merajut kain perca dengan benang wol; abang membuat sebilah bambu untuk dibuat pagar. Minggu yang ditunggu sudah datang; Ayah mengelola tanaman di kebun; Ibu menulis makalah di ruang kerjanya; Adik membaca di teras depan; Saya sendiri asyik menciptakan kudapan manis kesukaan saya. Hari Sumpah Pemuda diadakan 2 (dua) hari lagi; Pembina Pramuka menyiapkan acara perkemahan sabtu ahad; Ketua Osis merencanakan pidatonya; Pengurs OSIS yang lain menyiapkan sesi acaranya; adik-adik kelas yang terbagi beberapa kelompok tengah menciptakan bagan program. 2. Tanda titik koma digunakan untuk menuntaskan detail pernyataan dalam suatu kalimat yang berupa frasa/kelompok kata. Dalam korelasi itu, tidak di butuhkan kata dan sebelum detail terakhir. Contoh : Syarat-syarat penerimaan karyawati di PT XX; berusia min 20 tahun; sehat jasmani, tidak buta huruf; min berijazah Sekolah Menengah Pertama; terlatih di bidangnya sekurang-kurangnya1 tahun Syarat-syarat permintaan perlindungan pendidikan yaitu : Warga Negara Indonesia; Berumur tidak melampaui 45 tahun pada dikala memohon; Mendapat proposal ke IPTA/ IPTS dan Politeknik dengan menyanggupi syarat kelayakan masuk yang ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan Indonesia; Kursus yang diikuti oleh pelajar IPTA/ IPTS dan Politeknik mestilah mendapat kelulusan dibandingkan dengan Kementerian Pendidikan Malaysia dan berdaftar dengan PTPTN; Bagi pelajar yang mempunyai kelayakan berlawanan akreditasi perlu diperolehi daripada jabatan atau agensi sebagaimana dinyatakan di atas; Bagi tempo pengkajian ketika membuat permohonan, tidak kurang dari satu (1) tahun; Telah mengikuti mekanisme di atas; dan Telah membuka akun SSPN-i**. 3. Tanda titik koma digunakan untuk memisahkan dua/lebih kalimat setara, kalau unsur pada setiap bagiannya dipisahkan oleh tanda baca dan kata hubung. Contoh : Ibu berbelanja buku, pensil, dan tinta; baju, celana, dan kaos; pisang, apel, dan jeruk. Agenda rapat ini meliputi pemilihan ketua, sekretaris, dan bendahara; penyusunan anggaran dasar, anggaran rumah tangga, dan acara kerja; pendataan anggota, dokumentasi, dan aset organisasi. Susunan organisasi karang taruna berisikan pengelola inti, ketua, wakil ketua, sekretaris, bendahara; seksi-seksi, seksi kemasyarakatan, seksi kesehatan, seksi biasa , seksi pendidikan, seksi pelaporan. Dengan mempelajari teladan di atas, semoga penggunaan tanda titik koma sesuai EYD dalam kalimat dapat dimengerti dengan baik.
Sumber https://e-the-l.blogspot.com


EmoticonEmoticon