Sebelumnya, kita telah mengenali jenis-jenis kalimat berdasarkan fungsinya, dan jenis-jenis kalimat menurut unsurnya. Kali ini, kita akan mengenali penggolongan jenis-jenis kalimat yang lain, di mana jenis-jenis kalimat yang dimaksud adalah jenis-jenis kalimat berdasarkan komponen subjek di dalamnya. Untuk lebih jelasnya, berikut jenis-jenis kalimat berdasarkan subjeknya. 1. Kalimat Aktif Merupakan kalimat yang dimana unsur subjeknya menjadi pelaku atau melakukan suatu langkah-langkah. Sebagaimana kalimat lainnya, kalimat ini juga mempunyai sejumlah ciri, adalah: Subjeknya melakukan suatu tindakan. Predikatnya menggunakan makna imbuhan me-, atau me-kan. Mempunyai acuan kalimat dasar beserta misalnya S-P-O, atau S-P-K. Selain ciri, kalimat aktif juga mempunyai beberapa jenis, di mana jenis-jenis kalimat aktif tersebut antara lain: 1.1. Kalimat Aktif Transitif Merupakan kalimat aktif yang subjeknya arus disertai dengan predikat dan objek. Adapun ciri-ciri dari kalimat aktif transitif antara lain: Subjek merupakan pelaku yang melaksanakan suatu tindakan kepada objek. Dapat diubah menjadi kalimat pasif. Predikatnya mengandung imbuhan me-, me-kan, memper, dan memper-i. Pola dasarnya ialah S-P-O. Contoh kalimat aktif transitif: Ayah membaca koran. (S= Ayah, P= membaca, O= koran) Ayah sedang membetulkan genting rumah. (S= Ayah, P= sedang membetulkan, O= genting) 1.2. Kalimat Aktif Intransitif Merupakan kalimat yang subjeknya hanya didampingi oleh predikat, komplemen, ataupun keterangan. Adapun ciri-ciri kalimat ini yakni selaku berikut: Tidak mampu diubah ke dalam kalimat pasif. Predikatnya memiliki imbuhan ber-, ter-, ter-kan, dan ber-kan. Pola dasar kalimatnya yaitu S-P-Pel atau S-P-K. Contoh kalimat aktif intransitif: Anak-anak bermain bulutangkis. (S= bawah umur, P= bermain, Pel= bulutangkis) Rumah itu terbakar balasan konsletnya arus listrik. (S= rumah itu, P= terbakar, K= akibat konsletnya arus listrik) 1.3. Kalimat Aktif Semitransitif Kalimat aktif semitransitif merupakan kalimat yang subjeknya diikuti oleh predikat dan tambahan, di mana ciri-ciri kalimat ini yakni: Tidak dapat diubah menjadi kalimat pasif. Predikatnya memiliki imbuhan ber-, me-, me-i, dan ber-an. Mempunyai contoh dasar S-P-Pel. Contoh kalimat aktif semitransitif: Pak Andre kini menjadi Ketua RT yang gres. (S= Pak Andre, P= sekarang menjadi, Pel= Ketua RT yang gres) Matanya berlinangan air mata. (S= Matanya, P= berlinangan, Pel= air mata) 1.4. Kalimat Aktif Dwitransitif Adalah kalimat yang subjeknya didampingi oleh predikat, dan dua objek, di mana objek pertama yakni Objek (O), dan objek lainnya yakni Pelengkap (Pel). Adapun ciri-ciri dari kalimat ini adalah: Pola dasar kalimatnya S-P-O-Pel. Predikatnya berimbuhan me-kan. Contoh kalimat aktif dwitransitif beserta polanya: Ayah membelikan Dani sepeda gres. (S= Ayah, P= membelikan, O= Dani, Pel= sepeda gres) Adik menawarkan kucingnya ikan asin. (S= adik, P= menawarkan, O= kucingnya, Pel= ikan asin) 1.5. Kalimat Aktif Ekatransitif Kebalikan dari kalimat aktif ekatransitif, kalimat ini ialah kalimat aktif yang cuma memeiliki satu objek saja. Pola kalimat ini sama dengan kalimat aktif transitif, yaitu S-P-O. Hanya saja, kalimat aktif ekatransitif tidak bisa ditambahkan komponen Pelengkap (P) ataupun Keterangan (K), tidak seperti kalimat aktif transitif. Contoh kalimat aktif ekatransitif: Ayah ingin mengkonsumsi buah mangga. (S- Ayah, P= ingin menyantap, O= buah mangga) Damar sedang mengerjakan tugas kuliah. (S= Damar, P= sedang mengerjakan, O= peran kuliah) 2. Kalimat Pasif Kebalikan dari kalimat aktif, kalimat ini ialah kalimat yang subjeknya justru dikenakan oleh suatu tindakan. Adapun ciri-ciri kalimat pasif ialah: Subjek dikenai perbuatan. Predikatnya berimbuhan di-, ter, ke-an, dan ter-an. Merupakan pergeseran dari kalimat aktif. Biasanya berupa pola dasar O-P-S. Kalimat ini juga memiliki sejumlah jenis, di mana jenis-jenis kalimat pasif yang dilengkapi dengan teladan kalimat pasif dalam bahasa Indonesia tersebut antara lain: Kalimat pasif transitif: ialah kalimat pasif yang memiliki acuan O-P-S atau O-P-S-K. Contoh: Ikan asin itu dimakan kucing. (O= ikan asin itu, P= dikonsumsi, S= kucing) Kalimat pasif intransitif: ialah kalimat pasif yang polanya berupa S-P ataupun S-P-K. Contoh: Buah semangka dijual di toko buah. (S= buah semangka itu, P= dijual, K= di toko buah) Kalimat pasif tindakan: merupakan kalimat pasif yang subjeknya dikenai sebuah tindakan. Contoh: Tikus itu sudah ditangkap oleh seekor kucing. Kalimat pasif kondisi: ialah kalimat pasif yang menunjukan kondisi yang dialami oleh subjek. Contoh: rumah Pak Andi kemalingan tadi malam. Kalimat pasif biasa: merupakan kalimat yang dibentuk dari kalimat aktif transitif yang dipasifkan. Contoh: Koran dibaca Ayah. Kalimat pasif zero: adalah kalimat pasif yang subjeknya diikuti oleh predikat yang berimbuhan -kan. Contoh: kami lakukan peran itu dengan benar-benar. Demikianlah jenis-jenis kalimat menurut subjeknya. Semoga berguna bagi pembaca sekalian. Sumber https://e-the-l.blogspot.com
Minggu, 09 Februari 2020
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
EmoticonEmoticon