Minggu, 26 April 2020

Kalimat Pribadi Diubah Menjadi Kalimat Tidak Pribadi Dan Misalnya

Kalimat Langsung Diubah Menjadi Kalimat Tidak Langsung. Salah satu di antara jenis-jenis kalimat yang ada yakni kalimat langsung. Kalimat ini merupakan kalimat yang berupa ucapan atau kutipan ucapan seseorang. Salah satu ciri khas kalimat ini adalah adanya penggunaan tanda petik dua yang memastikan kutipan atau ucapan seseorang tersebut. Kalimat ini sendiri bisa diubah menjadi bentuk kalimat lain, yakni kalimat tidak langsung. Adapun pergeseran tersebut bisa dilaksanakan dengan menetralisir tanda petik dua pada kalimat eksklusif, dan mengubahnya dengan kata bahwa yang ditempatkan sebelum ucapan seseorang tersebut. Selain itu, ucapan seseorang tersebut juga diubah sesuai keperluan kalimat tidak eksklusif tanpa mengganti maksud dari ucapan tersebut. Dalam bentuk kalimat pribadi tertentu, biasanya kata bahwa tidak digunakan. Untuk lebih mengerti mirip apa perubahan bentuk kalimat langsung ke tak langsung, maka artikle kali ini akan ditampilkan beberapa contoh di antaranya. Adapun beberapa acuan tersebut yaitu sebagai berikut ini! Contoh 1: Pak Ujang berkata, “kalian akan kubawa ke polisi, wahai kalian para pencuri!” Pak Ujang berkata pada para pencuri itu bahwa ia akan membara mereka ke polisi. Contoh 2: Pak guru berkata, “bawah umur, hari ini bapak tidak mampu mengajar sebab bapak harus mengikuti rapat antar guru yang mau dilakukan sebentar lagi. Selama bapak nanti, kalian lakukan dahulu soal-soal yang ada di LKS. Jika selesai, nanti kalian kumpulkan ke Ketua Kelas kalian kemudian simpan di meja bapak yang ada di ruang guru.” Pak guru berkata bahwa hari ini beliau tidak bisa mengajar alasannya hari mengikuti rapat guru yang sebentar lagi akan dimulai. Sebagai gantinya, kami disuruh melaksanakan Lomba Kompetensi Siswa hingga tamat, lalu mengumpulkannya ke Ketua Kelas dan sesudah itu disimpan di mejanya yang ada di ruang guru. Contoh 3: “Kalian, ayo cepat jalannya!” teriak Omar, “nanti pesawatnya keburu terbang.” Umar berteriak kepada kami semoga kami mesti berjalan cepat, karena nanti pesawat yang mau kami naiki keburu melayang. Contoh 4: Tanpa tendeng aling-aling, dia pun menampar pipi laki-laki itu, dan lalu berkata, “bagaimana, sakit bukan? Tapi, kamu mesti tahu, bahwa rasa sakit dari tamparanku ini tidak sepadan dengan sakit hati yang kurasakan akibat perbuatanmu di kala kemudian!” Tanda tendeng aling-aling, dia pun menampar pipi pria itu, dan lalu berkata bahwa rasa sakit dari tamparannya tidaklah sebanding dengan rasa sakit hatinya balasan tindakan laki-laki itu di periode lalu. Contoh 5: “Andai saya tidak mengambil keputusan mirip itu,” katanya, “mungkin aku tidak akan menanggung rasa sesal yang teramat dalam ini. Dia berkata bahwa andai beliau tidak mengambil keputusan seperti itu, mungkin beliau tidak akan menanggung rasa sesal yang teramat dalam tersebut. Demikianlah beberapa pola kalimat eksklusif diubah menjadi kalimat tidak eksklusif. Semoga bermanfaat dan bisa menambah wawasan para pembaca sekalian, baik itu tentang kalimat utamanya, maupun bahan pembelajaran bahasa Indonesia kebanyakan. Mohon dimaafkan pula bila terdapat kekeliruan yang terkandung di dalam postingan kali ini. Jika pembaca ingin memperbesar acuan soal kalimat, maka pembaca mampu membuka beberapa postingan berikut ini, ialah: contoh kalimat pernyataan dalam bahasa Indonesia; acuan jenis-jenis kalimat menurut fungsinya; unsur-bagian kalimat dalam bahasa Indonesia; ciri-ciri kalimat dalam bahasa Indonesia; acuan kalimat dasar beserta contohnya; serta jenis-jenis kalimat menurut unsurnya. Sekian dan terima kasih.
Sumber https://e-the-l.blogspot.com


EmoticonEmoticon