Kamis, 18 Juni 2020

Cara Penulisan Kata Dasar Dan Turunan Yang Baik Dan Benar

Penulisan Kata Dasar dan Turunan yang Benar dalam Bahasa Indonesia – Kata ialah instrumen penting dalam berbahasa. Dengan kata, kita mampu mengunkapkan fatwa baik diucapkan maupun dituliskan. Dalam ranah penulisan, kata merupakan satuan paling kecil dalam kalimat. Tanpanya, tidak akan ada yang namanya kalimat. Menurut Kamus Bahasa Indonesia, kata diartikan sebagai komponen bahasa yang diucapkan atau ditulis selaku wujud esatuan pedoman dan perasaan dalam berbahasa. Pengertian lain dari kata yaitu satuan bahasa yang paling kecil dan mampu berdiri sendiri, serta terbentuk atas satu morfem atau adonan morfem. Kata sendiri mempunyai berbagai jenis. Kata dasar dan kata turunan adalah dua diantara jenis-jenis kata yang ada dikala ini. Kata dasar diartikan selaku kata yang tidak berimbuhan, sedangkan kata turunan yaitu kata yang telah diberi imbuhan dan mempunyai makna yang berlawanan dibanding dengan kata dasar. Keduanya akan dibahas di artikel ini baik dari sisi pemahaman serta acuan penulisannya yang benar dalam Bahasa Indonesia. Kata Dasar Secara bahasa, kata dasar terdiri atas dua kata, ialah kata dan dasar. Kata diartikan selaku satuan bahasa terkecil yang bangkit sendiri dan memiliki morfem tunggal maupun campuran. Sementara itu, dasar diartikan bentuk gramatikal yang menjadi asal sebuah bentukan. Dalam ungkapan linguistik, kata dasar diartikan sebagai kata yang belum diberi imbuhan atau kata yang menjadi dasar bagi pembentukan kata yang lebih besar. Misalnya: makan, minum, pergi, pulang tiba, dan sebagainya. Kata dasar memiliki empat ciri, yaitu : Adalah satuan kata paling kecil dalam bahasa yang memiliki arti sendiri. Dapat menjadi bagian golongan kata asal maupun bentuk dasar. Merupakan kata permulaan pembentuk kata yang lebih besar, yakni kata turunan. Jika diberi imbuhan, maka kata dasar akan mengalami pergantian makna. Gabungan kata dasar mampu membentuk sebuah kalimat tanpa mesti diberi imbuhan. Contoh Penulisan Kata Dasar yang benar Karena kata dasar merupakan kata yang belum diberi imbuhan, maka penulisannya jangan menggunakan imbuhan apapun. Beberapa kalimat di bawah ini mampu menjadi teladan penulisan kata dasar yang benar. Aku libur kerja hari ini. Kami main bola sampai petang. Kucing suka makan ikan. Bunga mawar itu sudah layu. Nenek minum teh poci. Pipi Andi kena pukul. Fadly naik motor dengan kencang. Kami tak inginikut campur soal proyek itu. Jangan buat aib keluarga ini. Kami tahu apa yang Anda maksud tadi. Aku tidak tahu maksud dari semua ini. Kami sudah muak semenjak tadi. Adik ingin makan ikan goreng hari ini. Apa kabar hari ini? Kita kerja untuk hidup yang lebih patut lagi. Aku kena tegor Pak Guru. Mesin basuh Ibu rusak. Kalimat-kalimat di atas ialah pola bahwa sebuah kalimat bisa dibangun oleh beberapa unsur kata dasar tanpa mesti terihat rancu ketika dibaca. Kata Turunan Kata turunan yaitu kata yang telah diberi imbuhan dan telah mengalami pergeseran makna. Perubahan terjadi alasannya adanya penambahan imbuhan awalan, akhiran, awalan-akhiran, dan sisipan pada kata dasarnya. Misal: penari, butiran, bertanggung jawab, dan sebagainya. Contoh Penulisan Kata Turunan yang benar Kata turunan mampu ditulis dengan banyak sekali cara, yakni: 1. Kata dasar yang diberi imbuhan (awalan, akhiran, awalan-akhiran, sisipan) mesti ditulis dengan cara dirangkai atau digabungkan. Contoh : menari berlari melangkah masakan minuman luapan berantakan beterbangan berlarian gemetar gemuruh temali kemelut gemerlap gemilang 2. Dihubungkan dengan tanda hubung (-) kalau imbuhan diberikan pada kata dasar yang berupa kependekan atau perumpamaan bahasa aneh. Contoh : mem-PHK se-STAN men-download di-upload ter-delete di-cancel men-DO update-an di-review mem-follow 3. Jika kata dasarnya yaitu adonan kata, maka imbuhan awalan atau akhiran, penulisannya digabungkan pada kata awal atau kesudahannya. Contoh : bertenggang rasa berumah tangga berlapang dada jungkir balikkan berkasih sayang berterima kasih malam mingguan luluh lantahkan padu padankan puta balikkan 4. Jika adonan kata dasar mendapat imbuhan awalan-akhiran, maka kedua kata dasarnya mesti digabungkan. Contoh : pertanggungjawaban melipatgandakan menjungkirbalikkan memadupadankan memutarbalikkan membumihanguskan menghancurleburkan meluluhlantahkan menggembargemborkan menjualbelikan 5. Jika salah satu komponen gabungan kata ialah kata yang digunakan saat variasi kata, maka kedua unsur adonan kata digabung mirip halnya pada poin 4. Contoh : antardesa narahubung adipura dwitunggal ekosistem multifungsi purnawaktu purwarupa swafoto subjudul 5. Jika suatu kata terikat dibubuhkan pada kata berawalan kapital, maka keduanya harus dihubungkan dengan tanda hubung (-). Contoh : non-Jabodetabek pro-Pancasila pan-Nasionalisme pos-Kolonialisme 6. Jika kata maha yang merujuk pada Tuhan disertai kata berimbuhan, maka keduanya harus ditulis secara terpisah dan abjad permulaan pada kedua kata tersebut harus menggunakan karakter kapital. Contoh : Maha Pengampun Maha Pengasih Maha Penyayang Maha Mengetahui Maha Mengawasi Maha Memiliki Maha Menguasai Maha Menciptakan Maha Menghidupkan Maha Mematikan Maha Menyiksa Maha Menghitung Maha Menjaga 7. Jika kata maha dibarengi kata dasar, maka keduanya harus digabungkan, kecuali kalau maha berjumpa dengan esa. Contoh : Mahasuci Mahatunggal Maharaja Mahakuasa Mahaagung Mahakuat Mahasempurna Mahahidup Mahasegala Mahabijaksana Mahaadil Mahatahu Maha Esa 8. Jika kata tak berjumpa dengan kata dasar, maka keduanya harus digabung. Namun bila bertemu dengan kata yang berimbuhan, maka penulisannya ditulis terpisah. Contoh : taktentu takmungkin takusah taktembus taklayak takkuat takmudah taktahu takmau takayal tak tertahan tak menentu tak memahami tak berhenti tak menduga tak mengaku tak menanyai tak menyapa tak menerka Demikianlah ulasan mengenai cara penulisan kata dasar dan turunan yang benar dalam bahasa Indonesia. Semoga postingan ini berfaedah untuk pembaca sekalian, terima Kasih.
Sumber https://e-the-l.blogspot.com


EmoticonEmoticon

:)
:(
hihi
:-)
:D
=D
:-d
;(
;-(
@-)
:o
:>)
(o)
:p
:-?
(p)
:-s
8-)
:-t
:-b
b-(
(y)
x-)
(h)