Senin, 20 Juli 2020

Pengertian Puisi Baru Quatrain Dan Quint Dan Acuan Puisi

Contoh Puisi Baru Quatrain dan Quint dalam Bahasa Indonesia. Sebelumnya, kita telah melihat beberapa pola puisi gres distikon dan terzina. Kali ini, kita juga akan meilhat dan mengetahui mirip apa pola puisi gres yang lain, di mana jenis puisi yang mau ditampilkan misalnya tersebut yakni quatrain dan juga quint. Quatrain merupakan puisi gres yang tiap baitnya terdiri atas empat baris. Sementara itu, quint merupakan puisi gres yang satu baitnya terdiri atas lima jenis. Adapun beberapa contoh dari kedua puisi tersebut, mampu dilihat sebagaimana berikut ini! A. Contoh Puisi Baru Quatrain* Contoh 1: Sajak-Sajak Empat Seuntai Karya: Sapardi Djoko Damono /1/ Kukirim padamu beberapa patah kata yang telah langka– bila suatu hari nanti mereka mencapaimu, rahasiakan, tidak berguna saja memahamiku. /2/ ruangan yang ada dalam sepatah kata ternyata seperti rumah kita: ada gambar, bunyi, gerak-gerik di sana — cuma saja kita diharamkna menafsirkannya /3/ bagi yang masih percaya pada kata” diam sentra gejolaknya, padam inti kobarnya — tapi kapan kita pernah memahami bahari? memahami api yang tak hendak surut? /4/ apakah yang kita dapatkan di luar kata: taman bunga? ruang angkasa? di taman, terlalu banyak yang tak tersampaikan di angkasa, begitu hakiki makna kehampaan /5/ apa lagi yang mampu ditahan? beberapa kata bersikeras menerobos batas kenyataan — sesudah mencapai seberang, masihkah berarti, bagimu, segala yang ingin kusampaikan? /6/ dalam setiap kata yang kaubaca selalu ada huruf yang hilang — kelak kau pasti akan kembali menemukannya di sela-sela kenangan penuh ilalang (1989) Contoh 2: Di Restoran Karya: Sapardi Djoko Damono Kita berdua saja, duduk. Aku memesan ilalang panjang dan bunga rumput — kau entah memesan apa. Aku memesan batu di tengah sungai terjal yang deras — kamu entah memesan apa. Tapi kita berdua saja, duduk. Aku memesan rasa sakit yang tak putus dan nyaring lengkingnya, memesan rasa lapar yang aneh itu (1989) B. Contoh Puisi Baru Quint** Embun Hutan Jati Karya: Candra Malik Hujan jati menanti komitmen, sepanjang hari yang sepi, saat ulat-ulat melingkari. Jemari-jemarinya yang tinggi memekarkan matahari. Pekarangan luas semesta yakni telapak tangannya. Menengadah angkasa raya, minta embun dan air mata membasahi kelopak bunga. Terlalu usang dalam gelap. sepi beramai-ramai menetap, angin mengepung senyap, dan terik menolak lenyap, tunas-tunas bersedekap. Lidah ular tedung menjulur, sakat pandan telah berumur, bertandan-tandan intan sanur, merah dan kuning membaur, mengalungi hutan leluhur. Kutulis di tanah kemarau, deretan daun berderau-derau, patahan reranting kurun kemudian, di sini, kau akan kutunggu hingga ujung waktuku. Malang, 2016 *Semua contoh puisi quatrain di artikel ini disadur dari buku puisi ” Hujan Bulan Juni” karya Sapardi Djoko Damono. **Semua pola puisi quint pada postingan kali ini disadu dari buku “Asal Muasal Pelukan” karya Candra Malik. Demikianlah beberapa acuan puisi gres quatrain dan quint dalam bahasa Indonesia. Semoga berguna dan bisa memperbesar wawasan bagi para pembaca sekalian, baik itu tentang puisi gres terutama, maupun bahan pembelajaran bahasa Indonesia pada umumnya. Mohon dimaafkan kalau terdapat kekeliruan di dalam postingan kali ini. Jika pembaca ingin mengenali beberapa teladan puisi lainnya, maka pembaca bisa membuka beberapa postingan berikut, yaitu: contoh puisi 3 bait wacana hero, contoh puisi 3 bait ihwal guru, teladan puisi 3 bait perihal alam, contoh puisi usang mantra, teladan puisi kontemporer mbeling, serta acuan puisi kontemporer tipografi. Sekian dan terima kasih.
Sumber https://e-the-l.blogspot.com


EmoticonEmoticon

:)
:(
hihi
:-)
:D
=D
:-d
;(
;-(
@-)
:o
:>)
(o)
:p
:-?
(p)
:-s
8-)
:-t
:-b
b-(
(y)
x-)
(h)