Pergantian Makna Peyorasi Beserta Misalnya

Contoh Perubahan Makna Peyorasi dalam Bahasa Indonesia. Makna peyorasi merupakan kebalikan dari makna ameliorasi yang telah ditampilkan beberapa pola perubahan maknanya dalam artikel pola pergantian makna ameliorasi. Adapun definisi dari makna kata ini ialah sebuah makna yang tercipta dari pengkasaran atau pemburukkan sebuah kata yang ditujukkan selaku bentuk penegasan atau bentuk merendahkan sebuah hal. Seperti halnya makna ameliorasi, makna peyorasi juga tergolong ke dalam jenis-jenis makna kata dan juga jenis-jenis perubahan makna. Untuk mengenali mirip apa proses pergantian makna pada makna kata ini, berikut ditampilkan beberapa contoh perubahan makna peyorasi dalam bahasa Indonesia yang ditampilkan sebagaimana berikut ini! Contoh 1: Pramusaji itu kerjanya lelet sekali. (sebelum mengalami perubahan makna peyorasi) Pelayan kedai makanan itu kerjanya lelet sekali. (sehabis mengalami perubahan makna peyorasi) Contoh pergantian makna peyorasi pada kalimat di atas ialah sebagai bentuk perendahan derajat kepada pramusaji yang dikatakan kerjanya lelet tersebut. Contoh 2: Karyawan yang tidak becus itu sudah dipecat oleh pak administrator. (sebelum mengalami perubahan makna peyorasi) Karyawan yang tidak becus itu telah ditendang oleh pak eksekutif. (setelah mengalami perubahan makna peyorasi) Seperti halnya pada pola 1, perubahan peyorasi yang dijalankan pada teladan di atas juga dijalankan sebagai bentuk perendahan derajat karyawan yang dipecat alasannya adalah kerjanya tidak becus tersebut. Contoh 3: Karena terlalu pilih-pilih pekerjaan, dia pun sekarang menjadi tuna karya. (sebelum mengalami pergeseran makna peyorasi) Karena terlalu pilih-pilih pekerjaan, dia pun kini menadi tuna karya. (sehabis mengalami pergantian makna peyorasi) Proses pergantian makna peyorasi ini juga dijalankan selaku bentuk perendahan derajat terhadap ia yang tertera pada acuan di atas. Contoh 4: Kelinci itu sudah melahirkan tadi pagi. (sebelum mengalami pergeseran peyorasi) Kelinci itu telah beranak tadi pagi. (setelah mengalami perubahan peyorasi) Perubahan makna peyorasi itu dilaksanakan alasannya kata melahirkan dirasa kurang pas dan terlalu halus untuk objek kalimat (kelinci) di atas. Sebab, kata melahirkan sendiri lebih cocok untuk kalimat yang subjeknya berupa insan, bukan seekor binatang. Oleh akibatnya, pergeseran peyorasi pada contoh di atas patut untuk dijalankan. Contoh 5: Preman kampung itu kini telah menjadi tuna wisma. (sebelum mengalami proses pergantian peyorasi) Preman kampung itu sekarang telah menjadi gelandangan. (sebelum mengalami proses perubahan peyorasi) Tujuan pergeseran peyorasi pada teladan di atas sama dengan teladan 1 hingga 3, yaitu selaku bentuk perendahan derajat terhadap subjek kalimat (dalam hal ini preman) pada kalimat di atas. Contoh 6: Rentenir itu kini telah meninggal dunia. (sebelum mengalami proses perubahan makna peyorasi) Rentenir itu kini sudah mampus. (sehabis mengalami proses pergantian makna peyorasi) Seperti halnya pada acuan 1,2,3, dan 5, proses pergantian makna peyorasi pada pola di atas juga dikerjakan sebagai bentuk perendahan derajat subjek teladan di atas (dalam hal ini rentenir) Demikianlah beberapa teladan pergantian makna peyorasi dalam bahasa Indonesia. Jika pembaca ingin mengenali beberapa acuan makna kata peyorasi lainnya, pembaca mampu membuka dua artikel berikut, adalah: makna peyorasi dan contohnya, serta artikel contoh makna ameliorasi dan peyorasi. Semoga pembahasan pada postingan kali ini berguna dan bisa memperbesar pengetahuan baru bagi para pembaca sekalian, baik itu perihal teladan makna kata terutama, maupun mata pelajaran bahasa Indonesia kebanyakan. Mohon maafkan pula kalau ada kesalahan dalam penulisan ataupun penjelasan yang terdapat pada artikel kali ini. Sekian dan terima kasih.
Sumber https://e-the-l.blogspot.com