Selasa, 20 Oktober 2020

Acuan Karangan Bebas Bertemakan Wacana Cita-Cita

Contoh Karangan Bebas tentang Cita-Cita. Pada dua postingan sebelumnya, kita telah beberapa pola karangan bebas dengan tema-tema berlawanan di artikel-artikel sebelumnya. Adapun artikel-postingan tersebut antara lain teladan karangan bebas wacana kehidupan, dan pola karangan bebas ihwal lingkungan sekolah. Artikel kali ini pun juga akan menampilkan acuan karangan bebas dengan tema tertentu, di mana tema terebut yakni harapan. Adapun contoh tersebut ialah sebagai berikut! Contoh Karangan Bebas wacana Cita-Cita Sedari umur 7 tahun, saya senantiasa menggemari olahraga sepakbola. Ketertarikanku akan olahraga itu dimulai ketika saya sering melihat serial kartun Captain Tsubasa yang tayang di suatu televisis swasta ketika itu. Meskipun serial kartun itu memperlihatkan banyak jurus-jurus yang tidak masuk di logika, tetapi serial kartun tersebut tetap membuatku jatuh cinta akan olahraga sepakbola. Kecintaanku akan sepakbola semakin memekar saat pamanku mengajak diriku untuk menonton tim sepakbola kota kami di stadion. Saat itu saya sangat bersemangat dengan penampilan tim kotaku yang kebetulan menjangkau kemenangan dengan skor besar. Teriakan, yel-yel, dan antusiasme penonton pun membuat saya makin mantap untuk menekuni olahraga ini secara serius. Akhirnya niat itu pun saya utarakan kepada ke dua orang tuaku. Meski awalnya menolak, namun akhirnya mereka merestui niatku dan mendaftarkanku di sebuah sekolah sepakbola yang tak jauh dari rumahku. Di sana, aku berguru beberapa teknik sepakbola dan berkenalan dengan sejumlah sobat. Awalnya, aku ingin sekali menjadi seorang gelandang sayap ataupun penyerang. Namun, pelatihku di sekolah sepakbola menyampaikan bahwa aku lebih cocok diposisikan selaku gelandang bertahan. Menurut dia, aku tidak memiliki kecepatan yang mumpuni sebagai seorang pemain sayap atau penyerang. Namun, dia menyampaikan bahwa saya memiliki kesanggupan mengoper yang bagus serta disiplin yang bagus. Meskipun keberatan, karenanya saya pun mendapatkan rekomendasi sang instruktur dan mulai berguru untuk menjadi seorang gelandang tengah yang bagus. Selain berlatih teknik dan filosofi seorang gelandang, saya juga mempelajari gaya bermain seorang gelandang tengah dari pemain-pemain ahli dunia dan Indonesia. Dari semua pemain tersebut, Andrea Pirlo dan Bima Sakti-lah yang menjadi panutanku dalam bermain sebagai gelandang tengah. Di mataku, keduanya memiliki kemampuan mengumpan dan penempatan diri yang baik abad menyerang dan bertahan. Selain itu, sikap dan kharismatik mereka pun menjadi pesona tersendiri bagiku. Setelah lulus dari sekolah sepakbola, aku menjajal mengikuti seleksi tim anabawang di tim sepakbola kota kelahiranku. Sayangnya, aku tidak diterima seleksi oleh tim tersebut. Setelah itu, saya pun mencoba mengikuti seleksi junior di tim luar kota yang diusulkan oleh tim pelatih di sekolah sepakbolaku dulu. Beruntung, saya diterima di sana, dan sekarang menjadi bab tim senior tim tersebut. Meskipun tim luar kota yang kubela ini bukanlah tim besar, tetapi aku bahagia bermain di sini alasannya adalah iman dari tim serta suporter yang tinggi kepadaku. Aku sadar bahwa aku belum mampu memberikan gelar untuk tim ini. Namun, saya akan menjajal untuk terus tampil sebaik-baiknya dan syukur-sykur mampu memperlihatkan gelar untuk tim yang menjadi tempatku berbagi kemampuan ini. Demikianlah acuan karangan bebas ihwal harapan dalam bahasa Indonesia. Jika pembaca ingin mengenali beberapa pola karangan yang lain, pembaca bisa membuka postingan pola biografi jagoan, teladan biografi orang sukses, teladan karangan persuasi perihal pendidikan, dan teladan karangan argumentasi tentang lingkungan. Sekian dan terima kasih.
Sumber https://e-the-l.blogspot.com


EmoticonEmoticon