Dalam artikel sebelumnya kita sudah pernah membahas jenis jenis paragraf secara lazim. Di bahasan kali ini kita akan menguraikan lebih spesifik perihal paragraf narasi beserta misalnya. Apa itu paragraf narasi? Bagaimana ciri-ciri dan jenisnya ? Kita akan membahasnya satu persatu di bawah ini. Pengertian Paragraf Narasi Kata paragraf berasal dari bahasa Yunani adalah : “paragraphos” yang mempunyai arti “menulis di samping” atau “tertulis di samping”. Paragraf yaitu tulisan yang memiliki tujuan dan atau wangsit. Paragraf terdiri dari ide atau wangsit yang menjadi pokok/inti kemudian disertakan dengan beberapa kalimat pendukung untuk makin memperjelas wangsit pokok tersebut. Paragraf berisi tiga sampai tujuh kalimat, yang semuanya berupa kalimat berarti tunggal. Paragraf narasi disebut juga paragraf naratif yaitu suatu goresan pena/ihwal yang menggambarkan rangkaian insiden dari waktu ke waktu yang dijabarkan dengan urutan ialah permulaan, tengah dan simpulan. Tujuan Paragraf Narasi Penulisan paragraf narasi memiliki 2 tujuan, yakni : memberi pengetahuan atau informasi yang mampu memperluas wawasan pembaca memberi pengalaman estetis Ciri-ciri Paragraf Narasi Menurut Gorys Keraf (2000 : 136) paragraf narasi mempunyai ciri-ciri, sebagai berikut : menonjolkan unsur tindakan atau langkah-langkah dirangkai dalam urutan waktu menjawab pertanyaan “apa yang terjadi?” memiliki konfliks Sedangkan Atar Semi (2003 : 31) mengemukakan ciri-ciri yang lebih lengkap, adalah : kisah perihal sebuah insiden atau pengalaman penulis dongeng yang disampaikan mampu berupa kejadian yang betul-betul terjadi, khayalan semata atau adonan antara realita dan khayalan memiliki konfliks mempunyai nilai estetika susunan peristiwa secara kronologis Langkah-langkah Penulisan Paragraf Narasi Dalam menciptakan paragraf narasi, terdapat beberapa langkah penulisan agar info yang diberikan lebih terkonsep dan alurnya tersusun dengan baik sehingga tidak membosankan saat dibaca. Adapun tindakan penulisan paragraf narasi, ialah sebagai berikut : Menentukan tema dan pesan yang ingin disampaikan. Menetapkan sasaran pembaca (misal : akil balig cukup akal, wanita, golongan orang renta, dan lain lain). Merancang kejadian-peristiwa utama, yang digambarkan ke dalam sketsa alur. Membagi peristiwa tersebut menjadi 3 bagian yaitu permulaan, tengah/perkembangan, dan selesai dongeng. Merinci kejadian utama ke dalam kejadian yang lebih detail selaku pendukung cerita. Menyusun tokoh dan perwatakan, latar serta sudut pandang. Mengerti aturan tanda baca yang mesti dipraktekkan dalam karangan tersebut. Jenis jenis Paragraf Narasi Paragraf narasi terbagi atas 4 jenis, adalah : (1) Paragraf Narasi Informatif, (2) Paragraf Narasi Ekspositoris, (3) Paragraf Narasi Artistik, dan (4) Paragraf Narasi Sugestif. Paragraf Narasi Informatif Paragraf narasi informatif adalah paragraf/karangan narasi yang bermaksud untuk memberikan isu secara sempurna kepada pembaca yang ditargetkan, baik tentang sesuatu hal, peristiwa atau cerita seseorang. Paragraf Narasi Ekspositoris Paragraf narasi ekspositoris ialah paragraf/karangan narasi yang bertujuan untuk menyampaikan informasi ihwal kisah seseorang berdasarkan data sesungguhnya. Karangan narasi ini mengandung bagian eksposisi pada desain dongeng dan penulisannya. Ketentuan eksposisi ini mengendalikan berita yang diberikan mesti menggunakan bahasa yang logis, menurut fakta yang bergotong-royong, serta tanpa adanya bagian sugestif (bersifat objektif). Contoh : Rani Jelita Sari M. adalah anak bungsu dari 6 orang bersaudara, lahir di Medan tanggal 6 September 1990. Rani, biasa dia dipanggil, lahir dari keluarga yang sederhana. Ayahnya adalah seorang pegawai negeri sipil yang bertugas di Departemen Agama sementara ibunya adalah seorang petani. Ketika Rani lahir ayahnya sudah memasuki masa renta, adalah 51 tahun. Sang ayah didiagnosis menderita penyakit komplikasi paru-paru semenjak Rani masih sangat kecil. Maka tidak heran, Rani kecil lebih banyak menghabiskan kurun kecilnya dengan merawat sang ayah dibandingkan bermain dengan sahabat-teman seusianya. Hubungan Rani dan ayahnya sangat bersahabat, tak hanya sebatas kekerabatan ayah dan anak namun telah mirip dua orang yang erat. Ketika Rani menginjak umur 8 tahun, keadaan kesehatan ayahnya makin memburuk. Rani menjadi makin sering tidak masuk sekolah alasannya menemani sang ayah yang harus keluar masuk rumah sakit. Berpindah dari satu rumah sakit ke tempat tinggal sakit lainnya dan bolak balik mengundang dokter pribadi kerumah menjadi hal yang umum bagi Rani sekeluarga. Enam bulan lamanya berjuang tanpa letih serta menempuh segala jalan yang ada dan memungkinkan, ternyata Rani dan keluarganya mesti menerima kenyataan terpahit. Ayah Rani meninggal dunia saat Rani belum genap berumur 9 tahun. Kepergian ayahnya ialah mimpi terburuk bagi Rani, dan menjadi penyebab perubahan drastis dalam hidupnya. Rani yang ceria dan gampang dekat dengan orang lain menjelma Rani yang pendiam dan tertutup. Paragraf Narasi Artistik Paragraf narasi artistik yaitu paragraf/karangan narasi yang bermaksud menyampaikan suatu pesan tertentu kepada pembaca. Paragraf ini menggunakan bahasa yang logis, menurut fakta yang bekerjsama serta tanpa adanya komponen sugestif (pernyataan bersifat objektif). Paragraf Narasi Sugestif Paragraf narasi sugestif ialah paragraf/karangan narasi yang bermaksud menyampaikan pesan tertentu terhadap pembaca sehingga pembaca seolah-olah melihat, mendengar dan merasa terlibat dalam cerita yang disampaikan. Paragraf narasi sugestif menceritakan ihwal karangan hasil imajinasi atau khayalan dari si penulis. Ciri khas dari jenis paragraf narasi yang satu ini ialah adanya unsur sugestif. Umumnya jenis paragraf narasi ini ditemukan pada karya tulis cerpen, hikayat, kisah dan novel. Contoh : Seorang pangeran monyet jatuh hati terhadap putri mahkota kerajaan yang berada di seberang hutan. Setiap hari beliau bergelayutan dari satu pohon ke pohon yang lain untuk mencapai pintu masuk kerajaan sang putri tersebut. Sekian usang memendam perasaannya, sampai sebuah hari sang pangeran kera alhasil memberanikan diri untuk menemui sang putri. Agar sang putri mahkota bersedia berjumpa dan ia diizinkan masuk ke kawasan istana kerajaan, pangeran monyet itu lalu mengganti wujudnya menjadi seorang pria yang sungguh ganteng. Akhirnya dia pun sukses menjalin relasi yang sungguh akrab dengan sang putri mahkota dan seluruh keluarga kerajaan, hingga akibatnya tanggal pernikahan mereka diputuskan. Mendengar kabar tersebut, para pesaing yang juga ingin menjadi menantu kerajaan pun berupaya menggagalkan planning ijab kabul tersebut. Mereka mulai mencari tau asal permintaan si pangeran tampan yang menjadi kandidat menantu kerajaan tersebut. Setelah melaksanakan segala cara dan trik alhasil para pesaing tersebut sukses membongkar identitas pangeran simpanse itu. Tanpa disangka-sangka hari akad nikah yang sejatinya menjadi hari paling membahagiakan bagi sang pangeran simpanse justru menjadi simpulan dari perjalanan hidupnya. Ia dibunuh secara kejam oleh prajurit kerajaan setelah sang raja merasa sangat kesal dan terhina sebab sudah dibodohi dan ditipu oleh pangeran simpanse tersebut. Demikianlah pembahasan ihwal paragraf narasi beserta contohnya dalam bahasa Indonesia. Semoga postingan ini berguna.
Sumber https://e-the-l.blogspot.com
Senin, 30 November 2020
Pemahaman Paragraf Narasi Beserta Contohnya
Diterbitkan November 30, 2020
Artikel Terkait
- Kumpulan Contoh Pantun Jenaka dalam Sastra Bahasa Indonesia. Berikut yakni teladan pantun
- Berikan Contoh Pantun Adat dalam Bahasa Indonesia. Di bawah ini adalah beberapa acuan pan
- Contoh Pantun Pendidikan dalam Bahasa Indonesia – Pantun yakni salah satu diantara jenis-
- 15 Jenis-Jenis Pantun Berdasarkan Isi Dan Contohnya dalam Bahasa Indonesia. Jenis-Jenis P
- Sebelumnya, kita telah mengenali beberapa teladan paragraf ineratif menjadi paragraf indu
- Contoh Pantun Talibun – Pantun yaitu salah satu bentuk puisi usang yang mempunyai irama d
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
EmoticonEmoticon