Minggu, 26 Juli 2020

Pemahaman Majas Parabel Beserta Maknanya Dan Pola Kalimatnya

Majas merupakan sebuah gaya bahasa yang bersifat kias atau mengandung makna yang tidak sebenarnya. Majas sendiri terdiri dari bermacam jenis, di mana salah satu diantara macam-macam majas tersebut adalah majas parabel. Majas parabel sendiri ialah majas yang berisi nilai-nilai moral yang terkandung di dalam sebuah cerita. Majas ini bisa ditemukan pada contoh cerita parabel. Tak cuma cerita parabel saja, majas ini juga mampu didapatkan pada macam-macam dongeng yang lain, mirip teladan kisah sage, contoh fabel pendek beserta strukturnya, maupun acuan mite atau mitos. Untuk lebih mengenali mirip apa majas parabel tersebut, berikut ditampilkan beberapa contoh majas parabel beserta maknanya! Contoh 1: Malin Kundang dikutuk menjadi batu karena tidak mengakui keberadaan Ibu kandungnya yang berpakaian lusuh dan compang-camping di hadapan istrinya. Maknanya: Majas yang terkandung dalam certia Malin Kundang ini mengandung makna bahwa seorang anak mesti tetap mengakui keberadaan Ibunya, betapa pun keadaan Ibunya tersebut. Contoh 2: Bawang Merah dan Ibunya mencuri labu milik Bawang Putih yang merupakan pinjaman seorang nenek. Bawang Merah dan Ibunya berharap bahwa labu itu berisi emas dan permata. Namun, sesudah dibuka, ternyata labu tersebut berisi ular dan ular tersebut menggigit mereka berdua. Maknanya: Makna dari majas parabel di atas yakni sebagai insan hendaknya kita jangan merebut benda yang bukan hak kita. Sebab, hal tersebut akan mengakibatkan dampak buruk bagi kita. Adapun majas pada teladan di atas berasal dari cerita Bawang Merah dan Bawang Putih Contoh 3: Toba yang marah sebab Samosir anaknya itu eksklusif memaki sang anak dan mengatainya dengan kalimat dasar anak ikan! Sehabis mengucapkan hal tersebut, Toba pun ingat akan sumpahnya kepada istrinya, bahwa ia tidak boleh menghujat anaknya dengan sebutan anak ikan. Namun, nasi telah menjadi bubur. Hujan deras pun saat itu juga turun dan menggenangi seluruh permukaan tanah, serta menenggelamkan siapa saja di dalamnya, termasuk Toba. Sementara itu, Samosir berhasil menyelamatkan diri ke sebuah daerah, dan daerah tersebut kelak dinamai dengan Pulau Samosir. Maknanya: Makna dari majas parabel di atas ialah kita selaku insan hendaknya jangan melanggar sumpah yang telah kita ikrarkan. Sebab, kalau kita melanggar, maka kita pun harus menerima imbas buruknya. Majas parabel di atas berasal dari cerita rakyat Asal Usul Danau Toba. Contoh 4: Nawang Wulan yang mengenali bahwa seledangnya yang hilang ternyata ada di tangan Jaka Tarub pun lantas kesal dan kemudian kembali ke kahyangan. Maknanya: Makna dari majas parabel di atas yaitu bahwa kita mesti jujur dan berterus terperinci terhadap orang yang kita sayangi atas tindakan yang sudah kita lakukan. Jika tidak, maka orang yang kita sayangi itu akan kesal dan pergi meninggalkan kita. Majas parabel di atas diambil dari kisah Jaka Tarub dan Dewi Nawang Wulan. Demikianlah acuan majas parabel dan maknanya. Jika pembaca ingin mengenali beberapa acuan majas lainnya, pembaca bisa membuka artikel pola majas innuendo, teladan majas satire, acuan majas inversi, teladan majas elipsis, pola majas interupsi, acuan majas koreksio, dan acuan majas retorik. Adapun pembahasan kali ini dicukupkan hingga di sini saja. Semoga bermanfaat dan mampu memperbesar wawasan para pembaca, baik itu mengenai majas khususnya, maupun bahasa Indonesia pada umumnya. Sekian dan terima kasih.
Sumber https://e-the-l.blogspot.com


EmoticonEmoticon

:)
:(
hihi
:-)
:D
=D
:-d
;(
;-(
@-)
:o
:>)
(o)
:p
:-?
(p)
:-s
8-)
:-t
:-b
b-(
(y)
x-)
(h)