Selasa, 14 Juli 2020

Puisi Terzina - Pemahaman Dan Contoh Puisi Terzina

Pengertian dan Contoh Puisi Terzina. Berdasarkan bentuknya, puisi baru terdiri atas berbagai macam. Adapun bentuk yang dimaksud ialah jumlah baris di setiap baitnya. Salah satu diantara macam-macam puisi baru berdasarkan bentuknya tersebut yakni terzina. Puisi ini merupakan puisi baru yang tiap baitnya terdiri atas tiga baris. Untuk mengenali mirip apa bentuk puisi ini, berikut ditampilkan beberapa teladan puisi terzina dalam bahasa Indonesia! Contoh 1: Aku Ingin* Karya: Sapardi Djoko Damono aku ingin mencintaimu dengan sederhana: dengan kata yang tak sempat diucapkan kayu kepada api yang menjadikannya debu aku ingin mencintaimu dengan sederhana: dengan kode yang tak sempat disampaikan awan kepada hujan yang menjadikannya tiada (1989) *Sumber: Sapardi Djoko Damono, Hujan Bulan Juni, hlm 105. Contoh 2: Dongeng Kucing* Karya: Sapardi Djoko Damono Lengking klakson dan rem kendaraan beroda empat itu meninggalkan jejak asap knalpot, abu, dan seekor kucing yang sekarat. Di dalam rumah, tangis seorang gadis kecil, lalu suara menghibur seorang ibu menyelundupkan maut ke negeri cerita. Jalan memang dibangun untuk mobil, manusia, dan juga–tentu saja–kucing; tak boleh kita meragukan campur-tangan-Mu, bukan? *Sumber: Sapardi Djoko Damono, Melipat Jarak, hlm 29. Contoh 3: Pokok Kayu* Karya: Sapardi Djoko Damono “bunyi angin di rumpun bambu dan suara kapak di pokok kayu, adakah bedanya, Saudaraku?” “jangan mengganggu,” hardik seekor tempua yang sedang mengerami telur-telurnya di kusut rambut Nuh yang sungguh purba *Sumber: ibid, hlm 38. Contoh 4: Hanya* Karya: Sapardi Djoko Damono cuma bunyi burung yang kaudengar dan tak pernah kamu lihat burung itu tapi tahu burung itu ada di sana hanya desir yangin yang kaurasa dan tak pernah kaulihat angin itu tapi yakin angin itu di sekitarmu hanya doaku yang bergetar malam ini dan tak pernah kaulihat siapa saya namun percaya saya ada dalam dirimu *Sumber: ibid, hlm 124. Contoh 5: Masih Pagi* Karya: Sapardi Djoko Damono Masih pagi begini kau mau ke mana? Kemarin kamu bilang sakit, sekarang pagi-pagi malah telah bangkit. dan siap-siap pergi. Wajahmu tampak pucat, coba saja lihat di cermin. Kamu tak takut lagi lihat cermin, bukan? Cermin tidak pernah bermaksud menakut-nakuti, sekadar menginformasikan bahwa kita sudah hingga di ruas tertentu. Ya, saat galur-galur di wajah kita tampak tambah tegas. Apa kamu bilang? Tanda sudah renta? Tentu saja, namun apa hubungannya dengan makam? Siapa yang berhenti? Maksudku, siapa yang menyuruhmu berhenti lekas-lekas? Dan sekarang kau malah mau pergi. Ini kan masih pagi. Benar, katamu cermin semakin menyakitkan, suka banyaomong dan memeri tahu kita macam-macam yang bantu-membantu tidak kita ketahui benar namun yang membuat kita jengkel sehingga tidak begitu suka lagi bercermin. Tapi, apa pula urusannya? Ini masih pagi, kamu mau ke mana? *Sumber: Ibid, hlm 133-134. Demikianlah beberapa contoh puisi terzina dalam bahasa Indonesia. Jika pembaca ingin mengetahui beberapa teladan puisi lainnya, maka pembaca bisa membuka beberapa artikel berikut, ialah: pola puisi 3 bait ihwal alam, acuan puisi 3 bait perihal pendekar, contoh puisi 3 bait wacana guru, acuan puisi romance, contoh puisi elegi, teladan puisi himne, dan contoh puisi balada. Semoga berfaedah dan bisa memperbesar pengetahuan bagi para pembaca sekalian, baik itu perihal puisi khususnya, maupun perihal bahasa Indonesia kebanyakan. Sekian dan terima kasih.
Sumber https://e-the-l.blogspot.com


EmoticonEmoticon

:)
:(
hihi
:-)
:D
=D
:-d
;(
;-(
@-)
:o
:>)
(o)
:p
:-?
(p)
:-s
8-)
:-t
:-b
b-(
(y)
x-)
(h)