Selasa, 16 Februari 2021

20 Teladan Pantun Jenaka Beserta Maknanya

Contoh Pantun Jenaka dalam Bahasa Indonesia – Pantun merupakan salah satu di antara jenis-jenis puisi usang. Ciri-ciri pantun sendiri ialah adanya sampiran dan isi, bersuku kata sebanyak 8-12, dan berpola sajak simpulan a-b-a-b atau a-a-a-a. Pantun sendiri memiliki berbagai macam, dimana jenis-jenis pantun tersebut diantaranya yakni acuan pantun talibun dan pola pantun karmina. Keduanya tidak akan dibahas di sini. Sebab, postingan ini cuma akan menghidangkan contoh teks pantun layaknya postingan contoh pantun singkat, acuan pantun pendidikan, pola pantun agama, teladan pantun anak, dan teladan pantun pesan tersirat. Adapun acuan pantun yang mau disuguhkan di artikel ini yakni acuan pantun jenaka. Untuk berikutnya, silakan simak teladan pantun jenaka dalam bahasa Indonesia di bawah ini. (1) Di sini gunung di sana gunung Di tengah-tengahnya pulau Jawa Anda gundah aku pun bingung Eh ini pantun tujuannya apa? (2) Tak ada kayu rotan pun jadi Tak ada nasi kentang pun jadi Tak ada kerja nganggur pun jadi Tak ada gigi ompong pun jadi (3) Beras ditanak menjadi nasi Ayam dibakar harum wanginya Tinggal siapkan piring sebiji Marilah kita makan bersama (4) Ada si kijang tengah berjalan Berjalan-jalan di kebun kosong Ada si bujang yang berlarian Karena dengar anjing menggonggong (5) Ada seekor kucing betina Tak pernah henti mengeong-ngeong Ada wanita bagus jelita Tapi sayangnya, punggungnya bolong (6) Buah manggis Buah Semangka Semuanya bagus Ayo dicoba (7) Senin Selasa Rabu dan Kamis Jumat Sabtu dan juga Minggu Ada si gadis bermuka manis Tapi sayangnya sesosok hantu (8) Habis anggun sepah dibuang Habis gelap terbitlah jelas Habis duit terbitlah ngutang Tak sanggup bayar bogem terbang (9) Satu ditambah satu menjadi dua Dua ditambah tujuh jadi sembilan Sembilan dikurang empat jadi lima Ini tuh pantun atau hitungan? (10) Karena nila yang satu titik Rusaklah susu satu belanga Karena kentut sekian detik Semua orang cium baunya (11) Berjalan-jalan ke perkotaan Pulangnya beli kudapan Dipalak orang di tengah jalan Kandaslah telah makanan ringan (12) Berakit-rakit ke hulu Berenang-renang ke tepian Berfoya-foya terlebih dulu Dikejar-kejar bank kemudian (13) Pak Ujang bermain kendang Bu Aminah menciptakan rendang Ada uang kakak kusayang Tak ada uang abang ku tendang (14) Tangkai mawar banyak berduri Kelopak mawar merah sekali Sungguh aku aib sekali Terciduk sedang ngompol di kali (15) Bagai langit dan juga bumi Bagai pinang di belah dua Bagai watu di tepi kali Bagaimana lagi ya selanjutnya? (16) Istal itu kandangnya kuda Rumah itu kandangnya kita Ada pria tampan mukanya Sayangnya beliau si orang abnormal (17) Jika engkau sedang di Lamongan Engkau harus coba makan soto Swadaya kini telah tak zaman Karna sekarang zaman swafoto (18) Ada udang di balik kerikil Ada hikmah di tiap waktu Ada gajah di mata saya Gajahnya itu yakni kau (19) Bagai pungguk rindukan bulan Bagai sungai yang meriak Bagai langit tanpa awan Bagaimana sih, kamu mampu pantun atau tidak? (20) Sedikit ucap banyak bekerja Itu semboyan di kala lampau Sedikit kerja banyak ngeluh-nya Itu semboyan orang zaman now Demikianlah acuan-teladan pantun jenaka dalam Bahasa Indonesia. Pembaca bisa menyebarkan contoh-pola tersebut atau mengkreasikan sendiri pantun jenaka yang diharapkan. Semoga pantun-pantun jenaka di atas mampu membuat pembaca terhibur serta keuntungannya mampu diambil oleh para pembaca sekalian.
Sumber https://e-the-l.blogspot.com


EmoticonEmoticon