Rabu, 12 Agustus 2020

Pengertian Majas Ironi Dan Litotes Dan Contohnya

Pengertian Majas Ironi dan Litotes Dan Contohnya. Majas ironi dan litotes ialah dua di antara macam-macam majas yang ada di dalam khazanah bahasa Indonesia. Majas ironi ialah majas yang dipakai untuk menyindir suatu hal dengan memberikan sebuah hal yang berlawanan dengan kondisi yang sebetulnya. Sementara itu, majas litotes merupakan majas yang dipakai untuk merendahkan diri sendiri di hadapan orang lain. Pada postingan kali ini, kita akan mengetahui mirip apa pola-acuan dari kedua majas tersebut. Adapun pola-acuan yang dimaksud yaitu selaku berikut ini! A. Contoh Majas Ironi Keren sekali penampilanmu itu. Saking kerennya, orang lain hingga tak ingin melihat tampilanmu itu. Kau anggun sekali hari ini. Saking cantiknya, perutku terasa mual dibuatnya. Rumahmu ini besar sekali ya. Aku sampai sukar masuk ke rumah ini saking besarnya. Kau tahu tidak, saking wanginya tubuhmu itu, bunga-bunga yang adadi taman kota hingga layu dibuatnya. Harga ponsel itu murah sekali, saya hingga harus menjual motorku alhasil. Suaramu bagus sekali. Saking bagusnya, telingaku hingga kaubuat tulis akhirnya. Sepatu yang kau berikan padaku itu sangat cocok di kakiku, kakiku saja hingga terkilir risikonya. Cat rumahmu ini begitu cerah, membuatku teringat pada langit yang mendung itu. Motor itu joknya sungguh enak untuk diduduki, sehingga pantatku ini terasa panas dibuatnya. Masakan buatanmu sangat lezat, aku hingga ingin muntah karena saking enaknya. Aroma masakanmu enak sekali. Saking enaknya, lalat saja hingga tidak ingin cium anyir masakanmu. Wajahmu itu sungguh ceria sekali, aku hingga terenyuh dibuatnya. Saking baiknya, aku hingga ingin memukuli muka preman itu. B. Contoh Majas Litotes Saya hanyalah seorang pekerja lazimyang cuma makan nasi dan garam. Mari, pak, silakan masuk rumah yang kecil ini. Mohon maaf pak, kami hanya bisa menghidangkan camilan-camilan ringan ini. Jangan memujiku berlebihan. Sebab, aku hanyalah seorang manusia hina yang tampakbaik saja di matamu. Terima kasih tuan mau mengunjungi rumah hamba yang kumal ini. Terima kasih sudah mempercayai aku yang rendah ini. Terima kasih sudah merasakan masakan aku yang a la kadarnya ini. Akan kupersembahkan lagu sumbang ini hanyalah untukmu yang terindah. Sungguh, saya yang bagai butiran abu ini sangat tak layak menerima jamuan yang begitu megah ini. Terima kasih kepada tuan dan puan sekalian yang telah mendengarkan pemaparan aku yang rendahan ini. Di sini, aku hanyalah watu kecil tak tampakdi hamparan pantai yang begitu luas. Kekasihku yang manis, terima kasih telah menerima aku yang tak jelas rupa ini. Jika ketimbang kebaikan yang kau berikan kepadaku, apa yang aku beri padamu itu hanyalah sebesar atom di bumi saja. Demikianlah beberapa pola majas ironi dan litotes dalam bahasa Indonesia. biar berguna dan mampu menambah wawasan baru bagi para pembaca sekalian, baik itu mengenai majas pada khususnya, maupun bahan pembelajaran bahasa Indonesia pada umumnya. Mohon dimaafkan pula bila terdapat kekeliruan yang terkandung di dalam artikel kali ini. Jika pembaca ingin menambah tumpuan soal majas, maka pembaca bisa membuka beberapa postingan berikut ini, adalah: pola majas asidenton dan polisidenton; acuan majas anafora dan metafora; contoh majas epifora; serta postingan acuan majas anafora. Sekian dan terima kasih banyak untuk para oembaca sekalian.
Sumber https://e-the-l.blogspot.com


EmoticonEmoticon