Jumat, 18 September 2020

Makna Ameliorasi Dan Peyorasi Dan Contohnya Dalam Kalimat

Contoh Makna Ameliorasi dan Peyorasi dalam kalimat Bahasa Indonesia. Makna ameliorasi merupakan makna yang berisi penghalusan sebuah kata atau perumpamaan yang dianggap kasar atau kurang pantas didengar. Penghalusan tersebut berfungsi agar pembaca atau pendengar tidak merasa tersinggung hatinya. Sebaliknya, makna peyorasi ialah pengkasaran suatu ungkapan yang sudah dianggap santun. Adapun fungsi pengkarsaran tersebut yakni selaku bentuk merendahkan terhadap sebuah pihak atau benda tertentu. Kedua makna ini tergolong ke dalam jenis-jenis makna kata serta jenis-jenis pergantian makna. Agar kita lebih mengerti dua makna kata di atas, berikut ditampilkan beberapa contoh makna ameliorasi dan peyorasi dalam format kalimat di bawah ini! 1. Contoh Makna Kata Ameliorasi Annisa sudah melahirkan anak pertamanya pada Sabtu pagi tadi. Kata melahirkan pada kalimat di atas yakni ameliorasi dari kata beranak. Anak itu telah menjadi tuna netra semenjak usianya masih 3 tahun. Tuna netra yang terletak pada kalimat di atas merupakan ameliorasi dari kata buta. Sudah setahun ini Andhika menjadi tuna karya. Tuna karya pada kalimat di atas yaitu ameliorasi dari kata pengangguran. Para pelaku pembunuhan anak di bawah umur telah dimasukkan ke dalam lembaga permasayarakatan. forum permasyarakatan pada kalimat di atas adalah ameliorasi dari kata bui atau penjara. Ibu Siti ialah istri dari Pak Komarudin. Kata istri pada kalimat di atas merupakan ameliorasi dari kata bini. Bu Surtini kini bekerja sebagai asisten rumah tangga. Asisten rumah tangga ialah ameliorasi dari kata pembantu. Pramusaji di restoran itu begitu ramah kepada setiap pengunjung. Kata pramusaji padakalimat di atas ialah ameliorasi dari kata pelayan restoran. Sudah lebih dari tiga tahun kakek itu menjadi tuna wisma. Tuna wisma pada kalimat di atas merupakan ameliorasi dari kata gelandangan atau orang yang tidak memiliki tempat tinggal tetap. 2. Contoh Makna Kata Peyorasi Kelinci itu sudah beranak lagi. Kata beranak pada kalimat di atas ialah peyorasi dari kata melahirkan. Pak Amir resmi didepak dari perusahaan tersebut. Kata didepak pada kalimat di atas ialah peyorasi dari kata dipecat. Hanya kawinlah yang ia pikirkan ketika ini. Kata kawin pada kalimat di atas ialah peyorasi dari kata nikah. Para pelaku tindak korupsi itu telah diberi hukuman bui seumur hidup. Kata bui pada kalimat di atas merupakan peyorasi dari kata penjara. Sudah tiga tahun ini dia belum juga menemui anak dan bininya. Kata bini pada kalimat di atas ialah peyorasi dari kata istri. Dia dipecat oleh majikannya alasannya beliau dianggap selaku babu yang tidak becus kerjanya. Kata babu pada kalimat di atas ialah peyorasi dari kata pembantu. Pelayan kedai makanan itu kerjanya kurang becus dan seharusnya beliau dipecat saja dari kedai makanan tersebut. Pelayan restoran pada kalimat di atas yakni peyorasi dari kata pramusaji. Demikianlah beberapa pola makna ameliorasi dan peyorasi dalam kalimat bahasa Indonesia. Jika pembaca ingin memperbesar acuan soal acuan makna kata, maka pembaca mampu membuka postingan pola makna denotasi dan konotasi, acuan makna sinestesia dan perkumpulan, makna idiomatik dan contohnya, serta artikel makna tematik dan misalnya. Semoga bermanfaat dan mampu memperbesar wawasan bagi para pembaca sekalian, baik itu perihal contoh makna kata pada utamanya, maupun tentang bahasa Indonesia kebanyakan. Sekian dan juga terima kasih banyak.
Sumber https://e-the-l.blogspot.com


EmoticonEmoticon