Sabtu, 27 Juni 2020

Kumpulan Jenis Jenis Puisi Dan Contohnya Beserta Penjelasannya

Puisi. Siapa yang tidak memedulikan kata ini?. Puisi adalah satu diantara bentuk karya sastra yang berfungsi selaku pengungkap perasaan dari penyair. Kata puisi berasal dari bahasa Yunani antik “poema”, ποιέω/ποιῶ (poiéo/poió) = I create yang memiliki arti “menciptakan”. Secara singkat puisi dapat diartikan selaku karya sastra yang tersusun dengan fokus padat. Konsentrasi ditekankan pada struktur fisik dan struktur batin dari puisi, semoga mampu dipahami dengan mudah oleh pembaca serta penikmatnya. Pengertian Puisi Dalam KBBI tahun 2016, puisi yaitu ragam sastra yang bahasanya terikat oleh irama, mantra, rima serta penyusunan larik dan bait; sajak. Pengertian tersebut menjelaskan bahwa puisi mempunyai keteraturan walaupun diciptakan secara bebas oleh penyair. Namun demikian, penciptaan puisi pada periode ini berlainan dengan masa lalu, sebelum kemajuan ilmu wawasan dan seni mengalami pertumbuhan secara teknis. Tidak jauh berlawanan, Pradopo (1995:27) mengungkapkan bahwa puisi yaitu representasi dari emosional penyair yang dirancang menjadi sastra penuh makna dan kesan. Pengertian puisi menurut Pradopo tersebut menggambarkan bahwasannya puisi tercipta dari sisi emosional penyair untuk mengungkap dan menyampaikan pesan terhadap penikmatnya. Dengan demikian dapat diartikan bahwa puisi adalah wujud lain dari karya sastra yang berasal dari imbas batin seorang penyair dan tertuang secara indah dengan stuktur fisik dan struktur batinnya. Dewasa ini, puisi makin diminati oleh penyair- penyair muda berbakat dan penikmat seni. Hal tersebut dikarenakan penciptaan puisi dikala ini tidak lagi terikat oleh aturan teknis yang ada pada masa puisi lama (sampai tahun 1920). Pembagian hukum tersebut menyebabkan adanya komitmen kolektif untuk memilah jenis jenis puisi beserta penjelasannya menurut temporal dan ciri-ciri fisiknya. Jenis jenis puisi terbagi menjadi puisi lama dan puisi baru yang dijelaskan pada uraian berikut. Pengklasifikasian Puisi Puisi diklasifikasikan berdasarkan abad penciptaannya oleh penyair. Terdapat dua kategori puisi yang secara umum sering dipakai selaku metode penentuan jenis puisi. Puisi lama dan puisi gres yakni dua jenis puisi yang dikategorikan dari masa pembuatannya serta struktur teknisnya. Terdapat satu jenis puisi lain adalah puisi kekinian yang menjadi klasifikasi bentuk puisi paling bebas ketika ini. 1. Puisi Lama (hingga tahun 1920-an) Puisi lama ialah puisi yang secara fisik masih terikat oleh aturan penciptaan. Aturan penciptaan yang dimaksud meliputi: Jumlah kata dalam satu baris Jumlah baris dalam satu bait (± 4 baris) Memiliki rima (persajakan) Rima yaitu bentuk pengulangan suara yang muncul oleh aksara atau kata dalam larik dan bait. Contoh : Berderai-derai Terapung-apung Mendesah-desah Ketiga kata tersebut mengalami bentuk pengulangan bunyi kata dasar derai, apung, dan desah. Jumlah suku kata pada tiap baris Memiliki irama Beberapa jenis sajak yang tergolong dalam puisi lama antara lain : 1.1. Mantra Mantra ialah suatu kata atau ucapan-ucapan pada kala lampau yang diandalkan mempunyai kekuatan gaib. Biasanya mantra diungkapkan oleh seseorang yang diandalkan oleh kalangan masyarakat tertentu untuk dipakai selaku media penyembuhan penyakit dan semacamnya. Contoh mantra : a. Mantra pengobat sakit perut Gelang-gelang si gali-gali Malukut kapada padi Air susu keruh asalmu jadi Aku sapa tidak berbunyi b. Mantra mengobati dari gangguan makhluk halus Sirih lontar pinang lontar Terletak di ujung bumi Setan buta jembalang buta Aku sapa tidak berbunyi c. Mantra berburu rusa Sirih lontar pinang lontar Terletak di ujung muara Hantu buta jembalang buta Aku angkat jembalang rusa 1.2. Pantun Pantun (baca : jenis jenis pantun) yaitu bentuk puisi usang yang memiliki sajak a-b-a-b , setiap baris berisi 8 -12 suku kata. Dua baris awal pada pantun merupakan sampiran (pengantar), sedangkan dua baris selanjutnya disebut isi. Setiap bait berisi empat baris. Contoh pantun : Berakit-rakit ke hulu Berenang-renang ke tepian Bersakit- sakit dahulu Bersenang-bahagia kemudian Asam kandis asam gelugur Ketiga asam si riang-riang Menangis jenazah di pintu kubur Teringat badan tidak sembahyang Tumbuh merata pohon tebu Pergi ke pasar membeli daging Banyak harta miskin ilmu Bagai rumah tidak berdinding 1.3. Karmina Karmina yakni bentuk pantun yang sungguh pendek. Karmina sering disebut selaku pantun kilat. Terdiri atas dua larik, yang pada larik pertama disebut sampiran, sedangkan larik kedua disebut isi. Contoh karmina : Ikan lele beli di pasar Persoalan sepele jangan diumbar Tiada umat sepandai Nabi Tuntunlah ilmu sebelum mati Air panas di dalam panci Kurang layak memuji diri Gelatik mematuk ubi Cantik itu yang berbudi Tari saman indah gerakkannya Tanda iktikad lapang dadanya 1.4. Seloka Seloka adalah bentuk pantun yang saling berkaitan. Seloka merupakan bagian dari puisi Melayu Klasik yang berisis pesan yang tersirat. Biasanya seloka ditulis dalam dua atau empat baris, kadang-kadang juga ditulis dalam enam baris. Seloka termasuk dalam puisi bebas. Contoh seloka : Sudah berjumpa kasih sayang Duduk terkurung malam siang Hingga setapak tiada renggang Tulang sendi habis berguncang Baik budi emak si Randang Dagang kemudian ditanakkan Tiada berkayu rumah diruntuhkan Anak pulang kelaparan Anak dipangku ditaruh Kera di hutan disusui 1.5. Gurindam Gurindam ialah bentuk puisi lama yang mempunyai ciri-ciri didalamnya terdapat bait yang berisikan dua baris, memiliki sajak a-a-a-a. Gurindam banyak memuat nasihat kehidupan. Oleh alasannya adalah itu, pada kala lalu penduduk Melayu terutama sering memakai gurindam sebagai media menasihati generasi penerusnya. Contoh Gurindam : Pikir dulu sebelum berkata Supaya terelak silang sengketa Apabila anak tak dilatih Jikalau besar bapaknya lelah Kurang pikir kurang siasat Tentu dirimu kelak tersesat Pekerjaan marah jangan dibela Nanti hilang logika di kepala Tanda orang yang amat celaka Aib dirinya tiada disangka 1.6. Syair Syair yakni puisi yang berciri khas hikmah atau kisah pada tiap baitnya, bersajak a-a-a-a, berisi empat baris dalam satu bait. Keempat baris tersebut mengandung maksud penyair. Contoh syair : Berkatalah dengan sopan Rajinlah berguru sepanjang abad Ilmu tiada pernah habis dieja Sebagai bekal sepanjang usia Ilmu didapat tiada cepat Mesti tabah hatinya berpengaruh Semoga Tuhan berikan rahmat Maka jaga hati serta niat Serta pandang api itu menjulang Rasanya arwahku bagaikan hilang Dijilatnya rumah-rumah dan barang-barang Seperti anak ayam disambar rajawali 1.7. Talibun Talibun (pantun genap) yaitu jenis pantun yang berisikan bilangan genap (6, 8, 10) baris pada tiap satu baitnya. Contoh talibun : Sehabis dahan dengan ranting Dikupas di kulit batang Teras pengubar barulah aktual Setinggi-tinggi melanting Membumbung ke awing-awang Baliknya ke tanah Jawa Orang Padang memintal benang Disusun baru dilipat Dilipat gres dipertiga Kalau direntang malah panjang Elok dipintal agar singkat Begitu pula kasih kita Pergi merantau jauh ke negri seberang Janganlah ceroboh membawa perbekalan berupa makanan Jika kehilangan arah di perjalanan ingatlah peta yang kamu bawa Serta jangan aib mengunjungi orang untuk mengajukan pertanyaan Jika engkau berbuat baik kepada siapa saja Niscaya kebaikan pula yang hendak engkau dapatkan Sudahlah engkau kan dapat pahala Di dunia pun engkau akan hidup senang 2. Puisi Baru (tahun 1920- sekarang) Puisi gres yakni puisi yang tidak lagi mempunyai keterikatan kepada aturan penulisan seperti puisi lama. Dapat dibilang puisi gres mempunyai gaya penulisan yang bebas, baik pada baris, suku kata, maupun rima. Beberapa jenis sajak yang tergolong dalam puisi gres diantaranya ialah balada; himne; ode; epigram; romansa; elegi; satire; distikon; terzina; kuatrain; kuint; sektet; septima; oktaf; sonata. Pada klarifikasi berikut akan diuraikan jenis jenis puisi baru tersebut. 2.1. Balada Balada adalah puisi baru yang menggambarkan cerita, berisikan 3 bait, dengan masing-masing 8 larik, berima a-b-a-b-b-c-c-b lalu beralih rima a-b-a-b-b-c-b-c. Contoh balada : Balada Orang-orang Tercinta W.S Rendra Kita bergantian menghirup asam Batuk dan lemas terceruk Marah dan terbaret-baret Cinta membuat kita bertahan dengan secuil redup harapan Kita berlangsung terseok-seok Mengira letih akan hilang di ujung terowongan yang jelas Namun cinta tidak menjinjing kita memahami satu sama lain Kadang kita merasa mujur Namun harusnya kita merenung Akankah kita sampai di altar Dengan berlari terpatah-patah Mengapa cinta tak mengajari kita Untuk berhenti berpura-pura? Kita meleleh dan tergerus Serut-serut sinar matahari Sementara kita sudah lupa rasanya mengalir bareng kehidupan Melupakan hal-hal kecil yang dahulu termaafkan Mengapa kita saling menyembunyikan Mengapa marah dengan keadaan? Mengapa lari ketika sesuatu membengkak jikalau dibiarkan? Kita percaya pada cinta Yang borok dan tak sederhana Kita tertangkap jatuh terperangkap Dalam balada orang-orang tercinta 2.2. Himne Himne yaitu puisi gres yang dipakai untuk memuji Tuhan, hero atau tanah air. Contoh himne : Pahlawan Tanpa Lencana Pagi yang indah deruan angin menerpa muka Dingin menyelimuti langkah sarat keikhlasan Renungan hanya untuk suatu kejayaan Berfikir cuma untuk suatu keberhasilan Tiada lafaz seindah tutur katamu Tiada penawar seindah senyuman mu Tiada hari tanpa suatu bakti Menabur benih kasih tanpa rasa lelah Hari demi hari begitu cepat berlalu Tiada rasa jenuh terpancar di tampang mu Semangat mu terus berkobar Memberikan kasih sayang tiada rasa jemu Jika engkau akan melangkah pergi Ku tau  langkahmu penuh pengorbanan Jika dirimu telah tiada dirimu kan senantiasa di kenang Kau yakni satria tanpa lencana. 2.3. Ode Ode ialah bentuk puisi baru yang berupa sanjungan kepada seseorang yang berjasa. Gaya bahasa yang dipilih dalam penciptaan Ode adalah tipe gaya bahasa yang manis dan santun alasannya adalah ditujukan untuk memuji. Contoh puisi Ode : Guruku… Engkau pahlawanku Pahlawan tanpa tanda jasa Engkau menemaniku Saatku di sekolah Saatku belum mengenalmu Engkau mengajariku Mulai dari Taman Kanak- kanak Hingga ku hingga kuliahGuruku… Takkan kulupakan semua jasamu Yang sudah bersusah payah mengajariku Hingga aku bisa Terima kasih guruku 2.4. Epigram Epigram adalah jenis puisi baru yang didalamnya memuat anutan hidup. Contoh puisi epigram : LAGU KEMATIAN Mati bagiku hanyalah ungkapan sementara esensinya sama saja karna hidup dan mati tiada beda yang beda bisa tidak kita memaknai hidup dalam mati dan mati dalam hidup Sebab : manusia terlalu sibuk memperebutkan simbol ketuhanan tanpa merengkuh sejatinya makna yang kuasa 2.5. Romansa Romansa adalah jenis puisi gres yang dikarang oleh penyair dan berisikan cerita cinta atau perasaan penyair tentang cinta. Contoh puisi romansa : Dimana Aku Kau Sembunyikan ? Ketika malam saya mesti tersadar Mencari bayangmu di setiap dinding dinding malam Mencari seulas senyummu di setiap sudut mataku Dan berakhir menuai ladang kepedihan Ketika malam terus berlalu Masih aku merasakan begitu erat dengan  mimpi Hingga bintang bintang mengajukan pertanyaan dimana aku kamu sembunyikan ? Karya :Roman Rantingbulan 2.6. Elegi Elegi yakni jenis puisi baru yang berisi kesedihan. Contoh puisi elegi : Senja di Pelabuhan Kecil Karya: Chairil Anwar Buat Sri Ayati Ini kali tidak ada yang mencari cinta di antara gudang, rumah tua, pada kisah tiang serta temali. Kapal, perahu tiada berlaut,menghembus diri dalam mempercaya mau berpaut. Gerimis mempercepat kelam. Ada juga kelepak rajawali menyinggung muram, desir hari lari berenang menemu bujuk pangkal akanan. Tidak bergerak dan kini tanah, air tidur, hilang ombak. Tiada lagi. Aku sendiri. Berjalan menyisir semenanjung, masih pengap harap sekali tiba di ujung dan sekalian selamat jalan dari pantai keempat, sedu penghabisan bisa terdekap. 2.7. Satire Satire yakni puisi gres yang berisi kritikan. Contoh puisi satire : Aku bertanya Oleh : WS Rendra Aku mengajukan pertanyaan… tetapi pertanyaan-pertanyaanku membentur jidat penyair-penyair salon, yang bersajak tentang anggur dan rembulan, sementara ketidakadilan terjadi di sampingnya, dan delapan juta kanak-kanak tanpa pendidikan, termenung-mangu dalam kaki dewi kesenian. 2.8. Distikon Distikon yaitu sajak yang didalamnya berisi dua baris kalimat, dalam tiap baitnya berima a-a. Contoh puisi distikon : Ilmu Wahai ananda carilah ilmu Lewat guru dan juga buku Jangan lantas berputus asa untuk tatap hidup sentosa (Mohammad Ridwan) 2.9. Terzina Terzina yaitu jenis jenis puisi yang pada tiap baitnya berisikan 3 baris Contoh puisi terzina : Dalam ribaan senang tiba Tersenyum bagai kencana Mengharum bagai cendana Dalam bah’gia cinta datang terbang Bersinar bagai matahari Mewarna bagaikan sari Dari ; Madah Kelana Karya : Sanusi Pane 2.10. Kuatrain Kuatrain yaitu puisi yang terdiri dari 4 baris dalam tiap baitnya. Contoh puisi kuatrain : Mendatang-datang jua, kenangan periode lampau Menghilang timbul jua, yang dulu sinau silau Membayang rupa jua, adi kanda usang lalu Membuat hati jua Layu lipu rindu-sendu (A.M. Daeng Myala) 2.11. Kuint Kuint adalah puisi gres yang tiap baitnya berisi lima baris. Contoh puisi kuint : Hanya Kepada Tuan Satu-satu perasaan Hanya mampu aku katakan Kepada tuan Yang pernah merasakanSatu-satu kekhawatiran Yang aku serahkan Hanya dapat saya kisahkan Kepada tuan Yang pernah diresah gelisahkanSatu-satu kenyataan Yang mampu dicicipi Hanya dapat aku nyatakan Kepada tuan Yang enggan menerima realita (Or. Mandank) 2.12. Sektet Sektet yaitu puisi gres yang berisi enam baris pada satu bait. Contoh puisi sektet : Merindu Bagia Jika hari’lah tengah malam Angin berhenti dari bernafas Sukma jiwaku rasa karam Dalam bahari tidak terwatas Menangis hati dipotong sedih (Ipih) 2.13. Septima Septima ialah puisi yang pada tiap baitnya terdiri dari tujuh baris. Contoh puisi septima : Indonesia Tumpah Darahku Duduk di pantai tanah yang permai Tempat gelombang pecah berderai Berbuih putih di pasir terderai Tampaklah pulau di lautan hijau Gunung gemunung anggun rupanya Ditimpah air mulia sepertinya Tumpah darahku Indonesia namanya (Muhammad Yamin) 2.14. Oktaf Oktaf yakni jenis puisi baru yang pada tiap baitnya berisi 8 baris. Contoh puisi oktaf : Awan Awan tiba terbang perlahan Serasa berimajinasi , serasa berangan Bertambah lama, lupa di diri Bertambah halus hasilnya seri Dan bentuk menjadi hilang Dalam langit biru gemilang Demikian jiwaku lenyap sekarang Dalam kehidupan teguh hening (Sanusi Pane) 2.15. Soneta Sonata adalah puisi gres yang berisikan 14 baris. Contoh puisi sonata : Gembala Perasaan siapa ta ‘kan nyala ( a ) Melihat anak berelagu dendang ( b ) Seorang saja di tengah padang ( b ) Tiada berbaju buka kepala ( a ) Beginilah nasib anak gembala ( a ) Berteduh di bawah kayu nan rindang ( b ) Semenjak pagi meninggalkan sangkar ( b ) Pulang ke rumah di senja kurun ( a ) Jauh sedikit sesayup sampai ( a ) Terdengar olehku suara serunai ( a ) Melagukan alam nan montok permai ( a ) Wahai gembala di segara hijau ( c ) Mendengarkan puputmu menurutkan kerbau ( c ) Maulah aku menurutkan dikau ( c ) (Muhammad Yamin) 3. Puisi Kontemporer Puisi kekinian yaitu puisi yang tidak lagi berbicara perihal kelihaian penyair berbahasa, tetapi lebih kepada struktur tipografi, dan kadang kala timbul bahasa bergairah. Contoh puisi kontemporer : O dukaku dukakau dukarisau dukakalian dukangiau resahku resahkau resahrisau resahbalau resahkalian raguku ragukau raguguru ragutahu ragukalian mauku maukau mautahu mausampai maukalian maukenal maugapai siasiaku siasiakau siasia siabalau siarisau siakalian siasia waswasku waswaskau waswaskalian waswaswaswaswaswaswaswaswaswas duhaiku duhaikau duhairindu duhaingilu duhaikalian duhaisangsai oku okau okosong orindu okalian obolong o gelisah o Kau O… Ciri Khas Puisi lama dan Puisi Baru. Beberapa ciri khas sebuah puisi yang dapat disebut selaku puisi lama yaitu : Tidak dimengerti nama pengarangnya (cenderung bersifat kolektif), kerap kali berbentukpuisi rakyat Terikat oleh aturan, jumlah baris tiap bait, jumlah suku kata pada tiap baris Dari verbal ke lisan (secara mulut), mampu disebut sebagai folklor Majas (gaya bahasa) yang dipakai bersifat tetap dan klise Istanasentris, menggambarkan abad kerajaan Ciri khas puisi baru antara lain : Jelas nama pengarangnya Tidak terikat aturan bait, baris, suku kata, dan rima bebas Diungkapkan secara mulut dan tulis Majas bersifat dinamis Menggambarkan kehidupan pada umumnya Struktur Batin dan Struktur Fisik Puisi Pada penciptaannya, puisi mewakili anutan pengarang yang dimaksudkan untuk media penyampaian pesan terhadap pembacanya. Oleh alasannya adalah itu, sebuah penilaian terhadap puisi memenuhi dua fungsi struktural yakni struktur batin dan struktur puisi. Penjelasan kedua struktur yang terdapat dalam puisi tersebut akan diuraikan pada materi berikut. 1. Struktur Batin pada Puisi a. Tema atau Makna Dalam penciptaannya puisi memakai bahasa sebagai media penyampaian pesan terhadap pembaca. Hal tersebut pada hasilnya memunculkan pentingnya tema atau makna awal dari pengerjaan puisi tersebut. Puisi harus mempunyai tema serta makna yang mampu dilihat pembaca meski bersifat abstrak. b. Nada Nada pada struktur ini yakni perilaku penyair dikala memperlihatkan intonasi pada puisi karyanya, dengan maksud memperindah pembacaan puisi. c. Rasa Rasa merupakan hal yang penting pada penciptaan puisi. Rasa dalam hal ini adalah sikap penyair dalam merespon segala kejadian yang kemudian mengilhami dirinya untuk membuat puisi. d. Amanat Amanat yaitu hal yang wajib terkandung dalam setiap puisi. Puisi selaku karya tidak cuma bersifat menghibur, melainkan juga media penyampaian pesan yang tersirat bagi pembacanya. 2. Struktur Fisik pada Puisi a. Rima Rima atau irama yaitu perulangan bunyi yang dinilai cukup penting dalam puisi karena dengan adanya rima, puisi mampu terdengar berirama indah dikala dibaca. b. Imajinasi Imajinasi yang disampaikan lewat puisi berfungsi untuk mengajak pembaca turut merasakan dengan pengalaman indera mereka sehingga apa yang ditulis pengarang tergambar secara konkret di benak pembaca. c. Gaya bahasa Gaya bahasa dalam puisi dibutuhkan untuk menunjukkan gambaran konotasi terhadap pembaca, memunculkan imajinasi terhadap pembaca yang nantinya membuat lebih mudah mereka untuk mengerti makna yang tersimpan dalam puisi tersebut. d. Diksi Pilihan kata dibutuhkan oleh penyair semoga segala pesan dapat disampaikan secara sempurna terhadap pembacanya. Beberapa awam bisa jadi kurang mengerti jikalau penyair menggunakan kata yang tidak konkret sehingga kadang-kadang diperlukan pemaknaan atau klarifikasi kembali pada bait selanjutnya untuk membuat lebih mudah pembaca. e. Tipografi Tipografi yaitu hukum teknis pada baris, bait yang tidak seluruhnya dipenuhi dengan kata-kata. Hal ini dapat memunculkan pemaknaan baru pada puisi tersebut khususnya bagi puisi kekinian. Demikian klarifikasi materi jenis jenis puisi dan misalnya beserta ciri dan strukturnya, biar bermanfaat!
Sumber https://e-the-l.blogspot.com


EmoticonEmoticon

:)
:(
hihi
:-)
:D
=D
:-d
;(
;-(
@-)
:o
:>)
(o)
:p
:-?
(p)
:-s
8-)
:-t
:-b
b-(
(y)
x-)
(h)