Contoh Pantun Talibun – Pantun yaitu salah satu bentuk puisi usang yang mempunyai irama dan rima. Melalui pantun biasanya disampaikan amanat yang berguna. Pantun juga acap kali digunakan sebagai fasilitas untuk menunjukkan teka-teki atau hanya sekedar bercanda. Terdapat banyak jenis jenis pantun di Indonesia. Pada artikel sebelumnya sudah dibahas juga tentang ciri ciri pantun dan contoh pantun karmina. Pada potensi kali ini, akan dibahas salah satu jenis pantun ialah pantun talibun. Pengertian Pantun Talibun Pantun talibun merupakan bentuk puisi lama yang mempunyai sampiran dan isi. Talibun identik dengan jumlah barisnya yang berjumlah genap dan lebih dari 4 baris, contohnya 6 baris, 8 baris, 10 baris. Jika pantun talibun berisi 4 baris maka 2 baris pertama adalah sampiran dan 2 baris selanjutnya yaitu isi. Begitu juga dengan pantun talibun 6 baris maka 3 baris pertama ialah sampiran dan 3 baris berikutnya yakni isi. Aturan ini berlaku untuk pantun talibun dengan jumlah baris berapapun. Ciri Ciri Pantun Talibun Beberapa ciri khusus dari pantun talibun antara lain: Talibun memiliki jumlah baris genap Bersajak abc-abc, atau abcd-abcd, sesuai jumlah barisnya Setiap baris terdiri dari 8-12 suku kata Gaya bahasa biasanya memakai pengulangan yang berima Setengah bagian awal berbentuksampiran, dan setengah bab yang lain berupa isi Contoh Pantun Talibun (1) Di era mendung mulai menyapa Rintik hujan mulai bersiap Pelangi pun sudah menyemburat Jika hendak beroleh surga Buat amal soleh padat merayap Tinggalkan semua hal maksiat (2) Pasang wajah muka memelas Orang sekitar sampai kesal Hingga semua berpaling tampang Tuntutlah ilmu dengan nrimo Agar kelak tak menyesal Siap menghadapi tantangan dunia (3) Berlayar ke pulau antah berantah Menerjang gulungan ombak Bersama nahkoda tak kenal kalah Agar kamu tak bersusah payah Melewati kala depanmu kelak Tuntutlah ilmu tak kenal letih (4) Mencari udang memakai jala Udang sirna tak tahu kemana Meninggalkan harap di ujung usaha Tiada hari tanpa duka merana Kelak engkau di masa tua Jika tak manfaatkan abad muda (5) Burung rajawali terbang tinggi Membidik mangsa di daratan Jawa Makanan hilang di tengah rawa Wahai kalian para muda mudi Jangan lengah dan terperdaya Dengan rayuan sesat dunia (6) Pergi ke pasar periode fajar Mencari baju berwarna biru Berlengan pendek bukannya panjang Wahai wanita mulailah sadar Peranmu kelak sebagai ibu Membuat generasi tekun sembahyang (7) Melihat kambing di siang hari Kambing jawa bukannya ketawa Bertubuh kekar nan perkasa Janganlah pernah menyombongkan diri Di depan sahabat dan tetangga Kelak engkau tidak mempunyai wibawa (8) Melihat guru sedang mengajar Mengajar agama dengan telaten Hingga fajar berubah petang Kalau engkau tekun berguru Siapkan bekal tuk masa depan Insya Allah semua menjadi jelas (9) Kapal pesiar gagal berlayar Kerana hujan beserta badai Petir pun tidak ingin kalah berkompetisi Baiknya kita rajin belajar Agar cita tetap tercapai tuk masa depan yang gemilang (10) Bunga mawar sudah merekah Jangan memetik tanpa meminta Bisa terluka nanti di tangan Wahai cowok janganlah lemah Gapailah sejatinya cinta Agar bisa mewarnai kehidupan (11) Terlihat ular di siang hari Tubuh melingkar tak bergerak jua Kuning hitam warna tubuhnya Marilah kita mendekatkan diri Pada kuasa Yang Maha Kuasa Dengan sembahyang dan berdoa (12) Beli nasi lauk rendang Ingat sambal cabe hijau Pakai kertas anti basah Kalau cinta mulai terbayang Di pikiran hanya dikau Membuat hati resah bingung (13) Pergi ke tambak tangkap ikan Jala di tangan siap sedia Ikan didapat hilang jalanya Kawan semua tolong maafkan Salah khilaf yang tak sengaja Moga kita kembali ke fitrah-Nya (14) Jalan pagi sebelum fajar Lihat sunyi di setiap sudut Menunggu surya mulai menyapa Jadilah manusia yang tegar Dalam menghadapi semua kemelut Hingga semua terasa nyata (15) Anak kecil belajar menari Jatuh berkali-kali tak mengapa Karena niscaya senantiasa bangun Sedih rasanya hatiku ini Melihat kamu berlangsung dengannya Bersuka cita bergandeng tangan (16) Pergi ke kota jalannya lebar Membawa barang dalam ikatan Semua ikatan ada dalam wadah Wadah dibawa oleh kedua tangan Dag dig dug jantung ini berdebar Hati merasa tidak karuan Melihat pria dengan rambut terbelah Sungguh beliau pria idaman (17) Tangkap harimau siapkan parang Parang tajam hilangkan sengsara Macan mati lewati permata Untuk persembahan bagi adinda Kakanda mengarungi lautan kasar Untuk pergi demi hilangkan lara Disini adinda tak pernah pejamkan mata Demi menunggu kepulangan kakanda (18) Pelangi yang dinantikan karenanya tiba jua Memancarkan kecantikan luar biasa Semua manusia tak mampu menerka Apakah menerangkan semua nuansa Sayangilah kedua orang bau tanah Jangan kalian berbuat dosa Dengan menyakiti hati mereka Jika tak mau mendapat marah Yang Kuasa (19) Safari religi ke kota Jeddah Tidak lupa berbelanja kurma Kurma muda untuk sebuah cita Cita dari cinta dan jenaka Hidup di dunia haruslah beribadah Jalankan selalu perintah agama Itu semua perintah sang Pencipta Untuk meraih nirwana dan menjauhi neraka (20) Duduk melamun memandang bulan purnama Mengenang semua perilaku yang berbudi Yang berbudi tak ada yang berkuasa Menangkap cahaya bulan biar terjerat Didiklah putra dan putri ilmu agama Untuk menjadi orang yang berbudi Agar jauh dari tindakan dosa dan selamat dunia serta darul baka (21) Niat hati ingin menanam melati Tanam di atas tanah sendiri Tapi jangan pernah tanamkan hati Karena hama kan buatnya binasa Jikalau hendak mendapat cinta sejati Jagalah hati jangan sampai lupa diri Cinta sejati tak akan kau dapati Kecuali cinta terhadap Tuhan Yang Maha Kuasa (22) Bunga di pasar sungguh bergelimang Semua bertebaran di atas genangan Genangan membuat noda menghitam Kelam dan tiada mengering Andaikan kebahagiaan mulai menghilang Kemudian timbullah semua kenangan Kau jangan menangis sehari semalam Kau jangan menangis hingga mata kering Ingatlah Tuhan sumber kebahagiaan Demikianlah teladan-acuan pantun talibun yang dipaparkan pada artikel kali ini. Semoga contoh pantun talibun ini mampu kian memperbesar pengertian Anda mengenai materi ini. Jangan lupa berlatih menciptakan pantun talibun model Anda ya! Terima kasih. Sumber https://e-the-l.blogspot.com
Rabu, 10 Februari 2021
Pemahaman Pantun Talibun Dan Pola Pantun Talibun 6 Baris
Diterbitkan Februari 10, 2021
Artikel Terkait
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
EmoticonEmoticon