Selasa, 30 Juni 2020

Macam-Macam Jenis Puisi Gres Menurut Bentuknya

Macam-Macam Puisi Baru Berdasarkan Bentuknya. Macam-Macam Puisi Baru Berdasarkan Bentuknya – Setelah sebelumnya kita mengetahui macam-macam puisi berdasarkan isinya, kali ini kita akan mengetahui macam-macam puisi menurut bentuknya. Puisi sendiri merupakan sebuah karya sastra mirip halnya jenis-jenis novel, macam-macam cerpen, jenis-jenis roman, dan jenis-jenis drama yang di dalamnya terkandung teladan makna stilistik, serta makna lugas dan makna kias beserta misalnya. Adapun macam-macam puisi gres menurut bentuknya ialah sebagai berikut. 1. Distikon Merupakan jenis-jenis puisi yang bentuknya dua seuntai atau puisi yang setiap baitnya terdiri atas dua baris. Misalnya: Hutan Karet Karya: Joko Pinurbo -In Memoriam: Sukabumi Daun-daun awut-awutan. Berserakan di hamparan waktu. Suara monyet di dahan-dahan. Suara kalong mengusir petang. Di pucuk-pucuk ilalang belalang berloncatan. Berloncatan di semak-semak rindu. Dan sebuah jalan melingkar-lingkar. memebelit kenangan terjal. Sesaat sebelum surya berlalu masih kudengar bunyi beduk bertalu-talu (1990) 2. Terzina Adalah salah satu jenis-jenis puisi gres yang setiap baitnya terdiri atas tiga baris. Misalnya: Aku Ingin Karya: Sapardi Djoko Damono Aku ingin mencintaimu dengan sederhana: dengan kata yang tak sempat diucapkan kayu terhadap api yang menjadikannya bubuk Aku ingin mencintaimu dengan sederhana: dengan instruksi yang tak sempat disampaikan awan kepada hujan yang membuatnya tiada (1989) 3. Kuatrain Adalah puisi baru yang setiap baitnya terdiri atas empat baris. Contoh: Pada Suatu Hari Nanti Karya: Sapardi djoko Damono pada suatu hari nanti jasadku tak akan ada lagi namun dalam bait-bait sajak ini kau takkan kurelakan sendiri paada suatu hari nanti suaraku tak terdengar lagi tetapi di antara larik-larik sajak ini kau akan tetap kusiasati pada suatau hari nanti impianku pun tak diketahui lagi namun di sela-sela aksara sajak ini kamu takkan letih-letihnya kucari (1991) 4. Kuint Adalah puisi yang setiap baitnya terdiri atas 5 baris. Contoh: Mampir Karya: Joko Pinurbo Tadi aku mampir ke tubuhmu tapi tubuhmu sedang sepi dan aku tak beranimengetuk pintunya. Jendela di luka lambungmu masih terbuka dan saya tak berani melongoknya (2002) 5. Sektet Adalah puisi yang setiap baitnya terdiri atas 6 baris. Misal: Puasa Karya: Joko Pinurbo – untuk Hasan Aspahani Saya sedang mencuci celana yang pernah saya gunakan untuk mencekik leher saya sendiri. Saya sedang mencuci kata-kata dengaan keringat yang saya tabung saban hari. Dari kamar mandi yang jauh dan sunyi aku uapkan selamat menunaikan Ibadah Puisi. (2007) 6. Septima Merupakan puisi yang setiap baitnya berisi 7 bait. Contoh: Indonesia Tumpah Darahku (Nukilan) Karya: M Yamin Duduk di pantai tanah yang permai empat gelombang pecah berderai Berbuih putih di pasir terderai Tampaklah pulau di lautan hijau Gunung-gunung cantik rupanya Dilingkari air mulia sepertinya Tumpah darahku Indonesia namanya Lihatlah kelapa melambai-lambai Berdesir bunyinya sesayup hingga Tumbuh di pantai bercerai-cerai Memagar daratan aman kelihatan Dengarlah ombak tiba berlagu Mengejar bui ayah dan ibu Indonesia namanya. Tanah airku Pasundan, 26 Oktober 1926 7. Stanza/Oktaf Adalah puisi gres yang setiap baitnya terdiri atas 8 baris. Misal: Kolam (Nukilan) Karya: Rustam Effendi Di tengah bak yang endah damai, berenang seekor gangsa. Sayapnya putih bulunya jernih, jernih biji matanya Bak pulai leher semampai junjang menatap bercermin air. Renagnya damai airnya hening, hening tidak berdesir 8. Soneta Adalah puisi gres yang terdiri atas dua bait awal yang berisi 8 baris, dan dua bait final yang berisi 6 baris. Bila dijumlahkan, maka total baris pada puisi ini yaitu 14 baris. Puisi ini sebenarnya berasal dari Italia yang lalu dibawa oleh sejumlah sastrawan Indonesia. Contoh: Pagi-Pagi Karya: M Yamin Teja dan cerawat masih gemilang, Memuramkan bintang mulia raya; Menjadi pudar pdam cahaya, Timbul tenggelam berulang-ulang. Fajar di timur datang menjelang, Membawa permata ke atas dunia; Seri-berseri sepantun mulia, Berbagai warna, bersilang-silang. Lambat laun serta berdandan, Timbul matahari dengan perlahan; Menyinari bumi dengan keindahan. Segala bunga harumkan pandan, Kembang terbuka, bagus gubahan; Dibasahi embung, titik di dahan. Demikian macam-macam puisi berdasarkan bentuknya. Terima kasih.
Sumber https://e-the-l.blogspot.com


EmoticonEmoticon

:)
:(
hihi
:-)
:D
=D
:-d
;(
;-(
@-)
:o
:>)
(o)
:p
:-?
(p)
:-s
8-)
:-t
:-b
b-(
(y)
x-)
(h)