Rabu, 22 Juli 2020

Puisi Epigram Berupa Quatrain Dan Pola Puisinya

Sebelumnya, kita sudah menyaksikan beberapa acuan puisi romansa berupa quatrain. Dari beberapa teladan tersebut, bisa kita simpulkan bahwa puisi bernuansa romansa mampu ditulis atau ditampilkan dalam format quatrain. Pada artikel kali ini, kita juga akan melihat beberapa teladan puisi bertmea khusus yang ditulis dalam format quatrain. Adapun tema puisi yang akan ditampilkan beberapa misalnya tersebut yaitu epigram. Tema epigram merupakan tema puisi yang berisi petuah atau fatwa hidup bagi umat manusia. Adapun beberapa teladan puisi epigram berbentuk quatrain tersebut adalah sebagaimana berikut ini! Contoh Puisi Epigram Berbentuk Quatrain* Contoh 1: Perjalanan Usia Karya: Candra Malik Anak-anak berkembang mendewasa, akankah saya cuma tumbuh menua? Kelak mereka butuh musuh bicara, apakah kurun itu aku kakek pelupa? Anak-anak tidak selamanya bayi, mereka butuh tak cuma diketahui. Mereka punya mata, punya hati, tidak cukup dengan harta diwarisi. Sampai kapan usiaku ditakdirkan, sampai batas itulah saya dihadirkan. Sebagai orang renta, sebagai sahabat, sampai batas waktu yang ditentukan. Tidak baik kalau mereka di sini saja, hangat dipeluk rumah dan keluarga. Kehidupan itu pengembaraan jiwa, dan mereka pengelana selanjutnya. Jika tumbuh mendewasa ada ujungnya, jangan sampai cuma menua tidak berguna. Dalam perjalananku menyusuri usia, setidaknya harus pernah bijaksana. Omah Mangkat, 17 Maret 2016 Contoh 2: Surat Petualang Karya: Candra Malik Kalau terlalu lama sedih, kau akan dikuasai perih. Luka selalu datang, terhadap setiap petualang. Biar, biarkan saja dia pergi, toh kamu berangkat sendiri. Kalian bertemudi tengah, dikala sama merasa lelah. Jika sekarang ia menghilang, anggap saja sudah cukup. Tak perlu jiwa dikekang, supaya rasa tetap hidup. Sahabat bukan tali ikat, bukan penjara bagi hati. Suratlah dalam riwayat, tiap nama yang mempunyai arti. Jakarta, 1 April 2016 Contoh 3: Sajak Orang Miskin Karya Candra Malik Muka orang-orang sulit yterpancar dari wajah-paras orang kaya yang pongah, dan tak peduli yang lemah. Merekalah orang gulung tikar, yang meski konglomerat, tetap saja hidupnya berat dan tak sempat istirahat. Waktunya habis digadai sekujur badan pun lunglai, target tak sampai-hingga, sibuk tak pernah usai. Miskin bukan soal tidak kaya, tetapi lebih soal tidak senang, yang kalau dada tak pernah lega, maka tanduslah hati insan. Menabung tabah dan syukur, mendermakan waktu dan umur, ialah mengolah tanah subur dan menanam jiwa yang luhur. April, 2016 *Semua pola puisi epigram berupa quatrain yang ada di artikel kali ini disadur dari buku puisi “Asal Muasal Pelukan” karya penyair Candra Malik. Contoh-contoh di atas hanyalah sebagian kecil dari acuan puisi epigram berbentuk quatrain dalam bahasa Indonesia. Dengan ditampilkannya semua acuan tersebut, maka pembahasan postingan kali ini dicukupkan saja sampai di sini. Semoga bermanfaaat dan mampu memperbesar wawasan bari bagi para pembaca sekalian, baik itu perihal puisi epigram berupa quatrain khususnya, maupun tentang bahan pembelajaran bahasa Indonesia kebanyakan. Mohon dimaafkan pula, kalau terdapat kekeliruan di dalam artikel kali ini. Jika pembaca ingin mengetahui beberapa acuan puisi lainnya, maka pembaca mampu membuka beberapa artikel berikut ini, yakni: contoh puisi gres distikon dan terzina, teladan puisi gres quatarin dan quint, acuan puisi gres stanza dan soneta, acuan puisi 3 bait ihwal alam, acuan puisi lama syair, serta postingan contoh puisi kekinian mutilingual. Sekian dan terima kasih.
Sumber https://e-the-l.blogspot.com


EmoticonEmoticon

:)
:(
hihi
:-)
:D
=D
:-d
;(
;-(
@-)
:o
:>)
(o)
:p
:-?
(p)
:-s
8-)
:-t
:-b
b-(
(y)
x-)
(h)