Contoh Puisi Subjektif dan Objektif dalam Bahasa Indonesia, Sebelumnya, kita sudah membahas dan menampilkan pola puisi fisikal, platonik, dan metafisik. Kali ini, kita akan membicarakan dua diantara jenis-jenis puisi lainnya, ialah puisi subjektif dan objektif. Puisi subjektif yaitu puisi yang mengungkapkan gagasan, pemikiran, perasaan, dan situasi yang dinikmati oleh diri penyair sendiri, sedangkan puisi objektif ialah puisi yang membicarakan hal-hal di luar diri penyair. (melansir dari laman bimoindro.wordpress.com/2011/08/25/puisi-subjektif-dan-puisi-objektif/) Puisi subjektif lazimnya bisa didapatkan di dalam pola puisi lirik, contoh puisi romance, ataupun acuan puisi elegi. Sementara itu, puisi objektif bisa juga didapatkan dalam teladan puisi deskriptif pendek, contoh puisi dramatik, dan contoh puisi naratif. Untuk lebih mengetahui mirip apa kedua puisi tersebut, berikut ditampilkan beberapa contoh puisi subjektif dan objektif dalam bahasa Indonesia yang diambil dari berbagai sumber. 1. Contoh Puisi Subjektif Derai-Derai Cemara* Karya: Chairil Anwar cemara menderai hingga jauh terasa hari akan jadi malam ada beberapa dahan di tingkap merapuh dipukul angin yang terpendam aku sekarag orangnya mampu tahan sudah berapa waktu bukan kanak lagi tapi dulu memang ada sebuah bahan yang bukan dasar perhitungan kini hidup hanya menunda kekalahan tambah terasing dari cinta sekolah rendah dan tahu, ada yang tidak diucapkan sebelum pada risikonya kita menyerah 1949 *Sumber, Puisi-Puisi Chairil Anwar (1922-1949), Kakilangit Horison Edisi April 2016, hlm 9. Aku Karya: Chairil Anwar Kalau hingga waktuku ‘Ku mau tak seorang ‘kan merayu Tidak juga kamu Tak perlu sedu sedan itu Aku ini binatang jalang Dari kumpulannya terbuang Biar peluru menembus kulitku Aku tetap meradang menerjang Luka dan bisa kubawa berlari Berlari Hingga hilang pedih peri Dan aku akan lebih tidak menghiraukan Aku mau hidup seribu tahun lagi Maret 1943 *Sumber: Puisi-Puisi Chairil Anwar (1922-1949), Kakilangit Horison edisi April 2016, hlm 6. 2. Contoh Puisi Objektif Tiga Serangkai Lampu Beca* Karya: Isma Sawitri tiga serangkai lampu beca ya mustapha ya mustapha tiga serangkai lampu beca di sisi kiri dan di sisi kanan yang satu berkaca merah satunya lagi berkaca hijau tiga serangkai lampu beca dibawa berkayuh terayun-ayun malam melenggang menurun embun ya mustapha mari pulang ke sarang nyamuk ke sarang lalat ke sarang mimpu tempat sangkutan topi ya mustapha – kokok ayam dinihari *Sumber: Sapardi Djoko Damono, Bilang Begini Maksudnya Begitu, (Jakarta, Gramedia:2016), hlm 106-107. Sepasang Lampu Beca* Karya: Sapardi Djoko Damono Untuk Isma Sawitri ada sepasang lampu beca bernyanyi lirih di muara gang tengah malam sementara si abang sudah tertidur sebelum gerimis reda mereka harus bernyanyi alasannya jikalau sunyi datang- datang sempurna bunga yang tadi siang tanggal dari keranda melalui itu akan mendadak semerbak dan menyusup ke dalam pori-pori si abang beca kemudian mengalir si sela-sela darahnya sehingga dia merasa sedang bertapa dalam suatu gua digoda oleh seribu bidadari yang menjemputnya ke suralaya dan hai selamat tinggal dunia *Sumber: Sapardi Djoko Damono, Melipat Jarak, (Jakarta, Gramedia:2015), hlm 6 dengan sedikit pergantian bentuk puisi. Demikianlah beberapa acuan dari puisi subjektif dan objektif dalam bahasa Indonesia yang diambil dari banyak sekali sumber. Jika pembaca ingin mengenali beberapa contoh puisi lainnya, pembaca bisa membuka postingan acuan puisi epik, atau pola puisi ode. Semoga berfaedah dan bisa menambah wawasan pembaca sekalian. Sekian dan terima kasih.
Sumber https://e-the-l.blogspot.com
Senin, 13 Juli 2020
Puisi Subjektif Dan Objektif - Pengertian Dan Contohnya
Diterbitkan Juli 13, 2020
Artikel Terkait
- Contoh Paragraf Induktif dan Paragraf Deduktif dalam Bahasa Indonesia Paragraf induktif d
- Contoh Pantun Talibun 12 Baris dalam Kesusasteraan Indonesia. Talibun merupakan salah sat
- Contoh Paragraf Ineratif Menjadi Paragraf Induktif dalam Bahasa Indonesia. Paragraf inera
- teladan Pantun Agama dalam Bahasa Indonesia – Agama menjadi salah satu tema pantun. Hal i
- Pantun merupakan kekayaan bahasa yang memiliki makna tersendiri dalam suatu tata bahasa.
- Perbedaan Paragraf Campuran dan Ineratif dalam Bahasa Indonesia. Paragraf gabungan dan pa
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
EmoticonEmoticon