Perbedaan Makna Gramatikal dan Leksikal Beserta Contohnya. Perbedaan Makna Gramatikal dan Leksikal dalam Bahasa Indonesia – Sebelumnya, kita telah mengetahui makna gramatikal dan misalnya, serta makna leksikal dan contohnya. Kali ini, kita akan membahas perbedaan antara keduanya. Untuk membedakan keduanya, kita harus mengetahui pemahaman dan hal-hal yang lain yang berhubungan dengan keduanya. Dengan begitu, kita bisa menemukan titik perbedaan antara makna gramatikal dan makna leksikal. Berikut ini akan dijelaskan makna gramatikal dan leksikal serta letak perbedaannya. Makna Gramatikal Menurut Waridah (2008:293), makna gramatikal ialah salah satu jenis-jenis makna kata yang terbentuk sehabis mengalami proses gramatikalisasi, dimana gramatikalisasi tersebut terdiri atas: 1. Pengimbuhan atau afiksisasi Proses gramatikalisasi ini ialah proses dimana suatu pola kata dasar diberi macam-macam imbuhan, mirip macam-macam imbuhan prefiks, macam-macam imbuhan sufiks, macam-macam imbuhan konfiks, dan imbuhan sisipan. Kata dasar yang diberi imbuhan tersebut akan memiliki makna yang gres. Contoh makna kata gramatikal hasil afiksisasi: Berjalan Kata dasar dari kata di atas yakni jalan yang berarti lintasan kawasan dimana manusia atau kendaraan melintas. Kata tersebut lalu diberi imbuhan ber-, yang menimbulkan makna kata tersebut berkembang menjadi kegiatan menyusuri jalan. Persajakan Kata dasar dari kata di atas adalah sajak yang bermakna gubahan karya sastra yang lebih memprioritaskan aspek keselarasan bunyi bahasa. sesudah diafiksasi dengan menggunakan imbuhan per-an, makna kata sajak pun berubah menjadi tentang persamaan bunyi atau perihal puisi. 2. Reduplikasi Proses gramatikalisasi ini dilaksanakan dengan cara membuat sebuah kata dasar menjadi jenis-jenis kata ulang, sehingga makna kata dasarnya pun ikut berubah. Misalnya: Jalan-Jalan Kata di atas terbentuk akibat reduplikasi kata jalan. Kata jalan ini mulanya bermakna lintasan yang dilalui orang atau kendaraan. Setelah direduplikasi, maka makna kata tersebut menjadi acara bersenang-senang dengan cara berjalan kaki. Otak-Otak Semula, kata di atas ialah sebuah kata dasar, adalah otak. kata itu sendiri mempunyai makna bab badan manusia yang mempunyai fungsi selaku alat berpikir. Setelah direduplikasi, kata itu pun berganti makna menjadi kuliner yang yang dibuat dari ikan dan adonan bumbu yang lain, dan lalu dikemas menggunakan daun. 3. Pemajemukkan Proses gramatikalisasi yang terakhir ini dijalankan dengan cara mengganti kata dasar menjadi kata beragam. Seperti proses gramatikalisasi yang lain, kata dasar pun juga ikut berubah alasannya proses pemajemukkan kata tersebut. Pemajemukkan dijalankan dengan cara memperbesar kata lain di akhir kata dasar. Contohnya: Jalan buntu Kaki kanan Sajak ringkas Makna Leksikal Masih menurut Waridah, (2008:292), makna leksikal yaitu kata yang mempunyai makna dasar atau makna orisinil. Selain itu, makna ini juga disebut selaku makna kamus, karena makna kata ini terletak atau tercantum di dalam kamus, terutama Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Misalnya saja: Kucing (KBBI): hewan yang rupanya mirip harimau kecil, dan mampu dipelihara orang. Telinga (KBBI): alat untuk mendengar. Dari pemaparan di atas, bisa disimpulkan bahwa letak perbedaan keduanya adalah sebagai berikut: 1. Bentuk Kata Dari segi ini, makna gramatikal mempunyai varian bentuk kata, sebab makna ini ialah makna yang dapat mengganti bentuk kata dengan tiga cara, ialah afiksasi, reduplikasi, dan pemajemukkan. Sementara itu, bentuk kata leksikal masih berbentuk kata dasar. 2. Makna Kata Makna di tiap kata kata pada makna gramatikal ialah makna yang baru atau menyimpang dari makna bantu-membantu. Hal ini terjadi sebab adanya proses-proses gramatikal yang sudah diterangkan. Sementara itu makna kata pada makna leksikal masih merupakan makna orisinil sebuah kata dasar yang bersumber dari Kamus Besar Bahasa Indonesia. Demikianlah pembahasan mengenai perbedaan makna gramatikal dan leksikal dalam bahasa indonesia kali ini. Untuk menambah pengetahuan pembaca, beberapa srtikel makna kata yang lain mampu dijadikan rujukan, adalah makna kata, makna perumpamaan dan ungkapan, makna konotasi dan contohnya, makna denotasi dan misalnya, makna idiomatik dan misalnya, serta makna kontekstual dan misalnya. Semoga berfaedah.
Sumber https://e-the-l.blogspot.com
Sabtu, 12 September 2020
Perbedaan Makna Gramatikal Dan Leksikal Beserta Misalnya
Diterbitkan September 12, 2020
Artikel Terkait
- Contoh Paragraf Pembuka dan Penutup dalam Bahasa Indonesia. Paragraf pembuka dan paragraf
- 15 Jenis-Jenis Pantun Berdasarkan Isi Dan Contohnya dalam Bahasa Indonesia. Jenis-Jenis P
- Contoh Paragraf Induktif dan Paragraf Deduktif dalam Bahasa Indonesia Paragraf induktif d
- Perbedaan Paragraf Campuran dan Ineratif dalam Bahasa Indonesia. Paragraf gabungan dan pa
- Menurut laman kbbi.kemendikbud.go.id, paragraf didefinisikan selaku bab bab dalam suatu
- Contoh Pantun Jenaka dalam Bahasa Indonesia – Pantun merupakan salah satu di antara jenis
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
EmoticonEmoticon