Kamis, 03 Desember 2020

Pemahaman Paragraf Induktif, Ciri Ciri Dan Contohnya

Paragraf Induktif dalam Bahasa Indonesia – Pengertian dan Contohnya – Pada peluang sebelumnya kami sudah membahas mengenai paragraf deduktif. Untuk melengkapi bahasan perihal paragraf ini, maka kita akan membicarakan juga tentang paragraf induktif. Apa itu paragraf induktif? Seperti apa teladan paragraf induktif? Nah, untuk lebih mengetahui paragraf induktif, simaklah uraian berikut. Selamat berguru. Pengertian Paragraf Induktif Paragraf induktif adalah paragraf yang memuat kalimat utama pada final paragraf. Paragraf ini diawali dengan kalimat penjelas dan diakhiri atau digeneralisasi ke dalam satu kalimat utama di final paragraf. Kalimat penjelas dapat berupa fakta, acuan, rincian atau bukti dari kalimat utama. Ciri Ciri Paragraf Induktif Beberapa ciri ciri yang mampu digunakan untuk membedakan paragraf induktif dengan jenis paragraf lainnya yakni: Diawali dengan penjelasan penjelasan khusus Pola kalimat disusun dari khusus ke biasa (khusus-khusus-khusus-biasa ) Kalimat utama ialah kesimpulan Kalimat utama terletak di selesai paragraf Jenis Jenis Paragraf Induktif Paragraf induktif terbagi menjadi beberapa macam berdasarkan pola pengembangannya adalah contoh generalisasi, acuan analogi, dan teladan karena-balasan. Berikut yaitu uraiannya: 1. Generalisasi Pola pengembangan generalisasi bermula dari beberapa penjelasan khusus menuju ke sebuah kesimpulan yang bersifat biasa . Kalimat terakhir ialah pemikiran pokok dari paragraf tersebut. Penalaran generalisasi ini sering dipakai untuk membuatkan suatu paragraf. 2. Analogi Pola pengembangan analogi didasarkan pada perbandingan dua hal yang mempunyai kemiripan sifat. Berdasarkan kesamaan ini akan muncul kesamaan kesamaan lain yang nantinya mampu diambil suatu kesimpulan. 3. Sebab-balasan/ Kausalitas Pola pengembangan karena-akhir atau kausalitas dimulai dengan adanya kekerabatan alasannya-akhir pada fakta paragraf tersebut. Dalam acuan pengembangan sebab-akibat, terdapat tiga macam contoh adalah contoh sebab-akibat, akibat-alasannya, dan karena-akibat1-akibat2. Contoh Paragraf Induktif Generalisasi Setelah data observasi cobaan matematika tamat dianalisis, ternyata kelas A  mempunyai paling banyak nilai ketuntasan [1]. Kelas A mendapat persentase ketuntasan sebesar 85% [2]. Kelas B, C dan D masih mendominasi dalam nilai ketuntasan yang paling sedikit [3]. Kelas B menerima persentase ketuntasan sebesar 50% [4]. Sedangkan kelas C dan D masing-masing  mendapat persentase ketuntasan sebesar 45% dan 30% [5]. Oleh sebab itu mampu ditarik kesimpulan bahwa kompetensi matematika dari keempat kelas tersebut masih rendah [6]. Kalimat utama : kompetensi matematika dari keempat kelas tersebut masih rendah Kalimat penjelas : kalimat 1 – kalimat 5 Contoh Paragraf Induktif Analog Pada roda yang berputar, ada kalanya sebuah posisi terletak di bawah. Begitu juga kehidupan manusia. Ada kalanya insan berada pada keadaan yang terpuruk. Merasa sukar dengan cobaan-cobaan yang ada. Akan namun jika roda itu diusahakan untuk terus diputar, maka suatu posisi yang letaknya di bawah secara perlahan akan naik. Ketika insan ditimpa permasalahan dan terus berusaha mencari jalan keluar maka sedikit demi sedikit akan timbul solusinya. Setiap persoalan yang dihadapi akan final seiring berjalannya waktu dan perjuangan. Ketika roda diputar lagi dengan perjuangan yang lebih maka posisi yang tadi di bawah akan berada di puncak. Dengan perjuangan keras dan pantang mengalah maka keadaan insan niscaya akan ada masa-periode senang. Manusia akan merasa itulah masa emasnya, segala kebutuhan terpenuhi dan dijauhkan dari segala dilema. Tapi ingatlah bahwa roda itu akan kembali berputar dan akan melalui posisi bawah lagi. Manusia juga sebaiknya senantiasa ingat bahwa kejayaan tidak ada yang kekal. Kehidupan manusia di dunia ini seperti roda yang terus berputar.  Kalimat utama : Kehidupan manusia di dunia ini seperti roda yang terus berputar Pola pengembangan : analog (membandingkan cara kerja roda dan kehidupan insan) Contoh Paragraf Induktif Kausalitas 1. Pola Sebab-Akibat Selama belajar di fakultas kedokteran, Rani tidak pernah sekalipun mangkir kuliah. Rani selalu mengamati setiap nilai kuliahnya. Aktif dikala perkuliahan dan rajin menjalankan tugas telah menjadi rutinitasnya. Jika ada materi perkuliahan yang tidak jelas, maka beliau segera berkonsultasi dengan dosen. Tapi kadang-kadang dia mencari sumber penyelesaian di perpustakaan atau mengajukan pertanyaan terhadap kakak tingkatnya. Rani menjadi mahasiswi yang dikagumi baik oleh sahabat-temannya maupun dosennya. Bahkan Rani menjadi daerah andalan sobat-temannya untuk mencar ilmu bareng . Akibatnya, Rani sekarang dapat lulus sekolah kedokteran tepat waktu dengan predikat cumlaude. Kalimat utama : Rani lulus sekolah kedokteran tepat waktu dengan predikat cumlaude 2. Pola Akibat-Sebab Bu Tini senantiasa dijauhi oleh ibu-ibu lainnya. Ketika ada pertemuan warga, beliau tidak lagi diajak bareng . Jabatan di kelompok arisan juga tidak pernah dia dapatkan. Ibu-ibu lain telah tidak pernah lagi terlihat mengobrol di rumah bu Tini. Bu Tini lebih sering terlihat sendiri. Ia keluar rumah hanya sebentar, melakukan aktivitas seperlunya. Ibu-ibu yang sering terlihat menatap sinis terhadap bu Tini. Tidak jarang juga ibu-ibu yang lain menggosip tentang bu Tini. Usut punya usut, ternyata ini sebab sifat bu Tini yang dulu suka memfitnah orang lain. Kalimat utama : sifat bu Tini suka memfitnah orang lain 3. Pola Sebab-Akibat 1-Akibat 2 Beberapa tahun yang lalu hutan jati dibabat habis. Batang pohon jati diangkut dan meninggalkan lahan kosong. Tidak ada pembaruan bibit di lahan tersebut. Batang jati dijual secara ilegal. Pundi-pundi duit masuk ke kantong para penjualgelap. Kekayaan yang mereka dapatkan menyisakan kerusakan lingkungan. Tidak ada jati berarti tidak ada lagi absorpsi. Tanah tak lagi berpengaruh. Ketika musim penghujan tiba maka air mengalir menenteng serta tanah dalam volume yang besar. Longsor dan banjir bandang tak lagi bisa dielakkan. Sekarang, longsor dan banjir bandang menyengsarakan rakyat yang tidak bersalah. Kalimat utama : longsor dan banjir bandang menyengsarakan rakyat yang tidak bersalah Sekian pembahasan paragraf induktif dalam bahasa Indonesia – pemahaman dan contohnya. Semoga uraian tentang paragraf induktif ini mudah dipahami dan bermanfaat bagi para pembaca. Nantikan pembahasan materi lain, terima kasih.
Sumber https://e-the-l.blogspot.com


EmoticonEmoticon