Minggu, 19 Juli 2020

Pemahaman Antologi Puisi Dan 4 Cara Menulis Sinopsisnya

Antologi puisi merupakan suatu buku yang berisi kumpulan puisi di dalamnya. Puisi-puisi yang dikumpulkan itu bisa berbentukkumpulan puisi hasil karya sendiri, penyair lain, atau dari beberapa penyair. Seperti halnya buku pada umumnya, buku antologi puisi juga mengandung sinopsis di bab belakangnya. Secara fungsi, sinopsis pada antologi puisi juga sama dengan sinopsis buku lainnya, yakni selaku pemberi gambaran lazim sebuah karangan. Seperti sinopsis lainnya pula, sinopsis pada antologi puisi juga mesti ditulis dengan sejumlah cara. Adapun beberapa cara tersebut akan dibahas khusus pada postingan ini, di mana pembahasn tersebut mampu disimak di bawah ini! 1. Membaca Naskah Antologi Puisi Cara pertama menulis sinopsis antologi puisi yakni tentu saja membaca naskahnya apalagi dahulu. Cara ini dikerjakan agar kita mampu mengenali situasi, gagasan, serta benang merah yang ada di tiap puisinya. Selain itu, kita juga akan mengetahui puisi mana saja yang mempunyai nilai lebih di buku antologi tersebut, yang kemudian bisa kita kutip sebagai bab dari sinopsis. Dengan begitu, kita mampu mendapat bayangan mengenai apa yang mau kita sampaikan dalam sinopsis antologi puisi kita. 2. Menulis dan Mengembangkan Poin-Poin yang Kita Dapat Setelah naskah puisi selesai kita baca dan poin-poinnya telah kita ambil, maka langkah selanjutnya yang perlu diambil ialah menulis serta membuatkan poin-poin yang kita peroleh dari naskah yang kita baca. Cara ini patut diambil jika pembaca hendak memperlihatkan sinopsis berbentukringkasan dari isi antologi puisi. Adapun acuan atau hasil dari cara ini mampu dilihat di artikel acuan sinopsis buku puisi. 3. Menulis Salah Satu Puisi di Buku Tersebut Cara ini dijalankan kalau pembaca ingin memperlihatkan sinopsis berupa kutipan salah satu puisi saja. Cara ini juga biasa dipakai di beberapa buku antologi puisi yang ada, salah satunya pada buku antologi “Melipat Jarak” karya Sapardi Djoko Damono. Selain cara ini, pembaca juga bisa mengambil beberapa bait dari puisi-puisi yang ada di dalam buku puisi tersebut, kemudian digabungkan menjadi suatu kesatuan yang padu. Cara ini digunakan pada buku “Selamat Menunaikan Ibadah Puisi” karya Joko Pinurbo yang bisa dilihat di postingan acuan puisi beserta sinopsisnya. 4. Menulis Salah Satu Puisi Beserta Poin-Poin yang Hendak Kita Sampaikan Cara terakhir ini tentu ialah adonan dari cara nomor dua dan tiga. Cara ini dikerjakan dengan menulis salah satu puisi di buku tersebut, kemudian di bab bawahnya kita tuliskan poin-poin yang berhubungan dengan buku antologi puisi tersebut. Cara ini juga digunakan dalam beberapa buku puisi yang ada. Salah satu pola buku puisi yang sinopsisnya ditulis dengan cara ini ialah buku puisi W.S. Rendra yang bertajuk “Puisi-Puisi Cinta.” Demikianlah pembahasan tentang cara menulis sinopsis antologi puisi dalam bahasa Indonesia. Jika pembaca ingin memperbesar acuan soal puisi, pembaca mampu membuka beberapa postingan berikut ini, yakni: jenis-jenis puisi, jenis-jenis puisi usang, jenis-jenis puisi gres, jenis-jenis puisi kontemporer, contoh puisi distikon, pola puisi terzina, contoh puisi quatrain, acuan puisi soneta, dan artikel pola puisi balada. Semoga berfaedah dan mampu menambah wawasan baru bagi para pembaca sekalian, baik itu mengenai puisi utamanya, maupun materi pempelajaran bahasa Indonesia pada umumnya. Sekian dan juga terima kasih terhadap para pembaca sekalian.
Sumber https://e-the-l.blogspot.com


EmoticonEmoticon

:)
:(
hihi
:-)
:D
=D
:-d
;(
;-(
@-)
:o
:>)
(o)
:p
:-?
(p)
:-s
8-)
:-t
:-b
b-(
(y)
x-)
(h)