Rabu, 01 Juli 2020

Pengertian Puisi Lama Seloka Dan Contoh Puisinya

Contoh Puisi Lama Seloka dalam Kesusasteraan Indonesia. Salah satu diantara jenis-jenis puisi lama ialah seloka. Selain tergolong puisi lama, seloka sendiri juga tergolong ke dalam jenis-jenis pantun berdasarkan bentuknya, selain teladan pantun karmina dan contoh pantun talibun. Adapun definisi dari seloka sendiri yaitu suatu pantun yang terdiri atas dua bait atau lebih. Dalam penulisannya, setiap baris kedua dan keempat pada bait pertama akan menjadi baris pertama dan ketiga bait berikutnya, begitu juga seterusnya. Nama lain dari seloka yaitu pantun berkait. Agar pembaca tak kebingungan, berikut disuguhkan beberapa acuan puisi usang seloka dalam kesusasteraan Indonesia. Contoh Puisi Lama Seloka perihal Pentingnya Memberi Nafkah untuk Anak-Istri Untuk apa punya belati Jika tak pernah jua diasah Untuk apa beranak istri Jika tak pernah dikasih nafkah Jika tak pernah jua diasah Si belati pun akan menumpul Jika tak pernah dikasih nafkah Nanti dapur pun takkan mengepul Si belati pun akan menumpul Kaprikornus tak mampu memangkas lada Nanti dapur pun takkan mengepul Anak istri pun kosong perutnya Contoh Puisi Lama Seloka tentang Anjuran untuk Saling Menghormati Sesama Teman Sesama burung saling sahuti Janganlah sampai ada kelahi Sesama sahabat saling hormati Janganlah malah saling memaki Janganlah hingga ada kelahi Nantinya malah ada yang mati Janganlah malah saling menghujat Nantinya malah saling tidak senang Contoh Puisi Lama Seloka berisi Sindiran Kepada Orang yang Pintar tetapi Akhlaknya Buruk Percuma punya liontin emas Kalau emasnya emas yang artifisial Percuma punya otak yang cerdas Bila akhlakmu buruk selalu Kalau emasnya emas yang imitasi Pasti tak laku saat dijual Bila akhlakmu buruk senantiasa Orang lain pun tidak ingin kenal Pasti tak laku saat dijual Ujung-ujungnya tidak memiliki kegunaan Orang lain pun tidak ingin kenal Kesepian pun niscaya kau rasa Contoh Puisi Lama Seloka perihal Larangan untuk Berperilaku Sombong Saat Meraih Kesuksesan Jikalau engkau tengah di Yogya Janganlah lupa beli bakpia Jikalau nanti tengah berjaya Janganlah pongah lagi jumawa Janganlah lupa beli bakpia Bakpia Pathuk lebih tepatnya Janganlah pongah lagi jumawa Nanti dirimu akan sengsara Bakpia Pathuk lebih tepatnya Kacang dan keju itu rasanya Nanti dirimu akan sengsara Lalu menyesal pada hasilnya Contoh Puisi Lama Seloka ihwal Larangan Bersikap Tamak Ibu ke pasar membeli lobak Adik berbelanja jajanan pasar Barang siapa berlaku tamak Maka dirinya tergolong ingkar Adik membeli penganan pasar Harganya mura lima ratusan Maka dirinya termasuk ingkar Ingkar terhadap aturan Tuhan Contoh Puisi Lama Seloka tentang Anjuran Bersedekah Jikalau ada si burung jalak Berilah dia banyak masakan Jikalau nanti beruang banyak Janganlah lupa disedekahkan Berilah beliau banyak makanan Supaya ia tak kelaparan Janganlah lupa disedekahkan Ke fakir miskin yang memerlukan Contoh Puisi Lama Seloka ihwal Anjuran untuk Bersyukur Semua bunga berwarna indah Tumbuh dan mekar di taman ini Segala lezat yang diterima Hendaklah s’lalu kita syukuri Tumbuh dan mekar di taman ini Membuat taman berwarna-warni Hendaklah s’kemudian kita syukuri Supaya Tuhan pun merahmati Demikianlah beberapa teladan puisi lama seloka dalam bahasa Indonesia. Semoga berguna dan bisa menambah wawasan para pembaca sekalian, baik dalam ranah puisi lama khususnya, maupun bahasa Indonesia pada umumnya. Jika ingin mengetahui beberapa teladan seloka dan puisi usang lainnya, pembaca bisa membuka postingan pantun berkait dan misalnya dalam bahasa Indonesia, acuan puisi usang mantra, dan teladan puisi usang syair. Terima kasih.
Sumber https://e-the-l.blogspot.com


EmoticonEmoticon

:)
:(
hihi
:-)
:D
=D
:-d
;(
;-(
@-)
:o
:>)
(o)
:p
:-?
(p)
:-s
8-)
:-t
:-b
b-(
(y)
x-)
(h)